Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Klinik dan Sains

Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Infeksi Saluran Kemih Dengan Metode ATC/DDD DI RSUD Dr. Soedirman Kebumen Endang Yuniarti; Aryna Mawar Rani; Eka Wuri Handayani
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 1, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.877 KB) | DOI: 10.26753/jfks.v1i1.635

Abstract

Latar Belakang, Angka kejadian infeksi saluran kemih (ISK) di RSUD Dr. Soedirman Kebumen cukup  bervariasi dari tahun  ke tahun. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan penggunaan antibiotik pada ISK memiliki nilai DDD yang tinggi dan berpotensi digunakan secara tidak rasional. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi penggunaan antibiotik pada kasus ISK di RSUD Dr. Soedirman Kebumen menggunakan metode ATC/DDD. Tujuan Penelitian, Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik ISK pada pasien dewasa rawat inap di RSUD Dr. Soedirman Kebumen dengan metode ATC/DDD selama tahun 2016-2020. Metode Penelitian, Penelitian ini berupa penelitian observasional dengan desain penelitian Cross Sectional melalui pengambilan data rekam medis pasien. Seluruh pasien rawat inap dewasa dengan ISK yang menerima antibiotic diikutkan dalam penelitian dan antibiotic yang digunakan dihitung kuantitasnya menggunakan metode ATC/DDD. Hasil Penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 64 pasien dengan ISK mendapatkan terapi antibiotik selama tahun 2106-2020. Ada tiga macam antibiotik yang digunakan yaitu ceftriaxon sebanyak 33,85 DDD/100 Patient-days, ciprofloxacin 15,59 DDD/100 Patient-days, cefixim 6,21 DDD/100 Patient-days. Total antibiotic yang digunakan pada pasien ISK selama tahun 2016-2020 sebanyak 55,56 DDD/100 Patient-days. Kesimpulan, Dengan menggunakan metode ATC/DDD, antibiotik terbanyak yang digunakan pasien rawat inap dewasa dengan ISK di RSUD Dr. Soedirman Kebumen tahun 2016-2020 berturut-turut adalah ceftriaxon, ciprofloxacin, dan cefixim.Key words: Antibiotik, Metode ATC/DDD, Infeksi Saluran Kemih
Evaluasi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Gombong I Menggunakan Kuesioner Permenkes No.74 Tahun 2016 Syaufiq Naufal Septiansyah Putra; Eka Wuri Handayani; Endang Yuniarti
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains (INPRESS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v3i1.921

Abstract

Latar Belakang: Kepuasan pasien dijadikan tolak ukur bagi setiap pelayanan kesehatan serta selalu berkaitan dengan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dapat diukur mutu pelayanannya adalah pelayanan kefarmasian. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di puskesmas gombong I. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yang berarti menggambarkan kasus dalam studi penelitian berdasarkan melihat secara fakta dan sistematik tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan farmasi di Puskesmas Gombong I Kabupaten Kebumen dengan teknik sampel Simple Random Sampling, yaitu pengambilan samper secara random dan berdasarkan kriteria inklusi maupun ekslusi. Hasil Penelitian: Secara keselurahan gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Gombong I hasilnya “Sangat Puas” dengan persentase 85 %. Berdasarkan poin poin yang ada di Permenkes no.74 tahun 2016 hasilnya sangat puas pada poin kecepatan pelayanan obat sebesar 83 %, kejelasan apoteker dalam memberikan informasi obat, dan keramahan apoteker sebesar 81 %, poin kelengkapan obat dan alat kesehatan dan kenyamanan ruang tunggu hasilnya puas sebesar 75 %, untuk poin selanjutnya ketanggapan apoteker dan kebersihan ruang tunggu hasilnya puas sebesar 71 % dan 69 %, dan poin ketersedian brosur, leaflet, poster sebagai informasi obat hasilnya tidak puas sebesar 53 %. Kesimpulan: Secara keselurahan gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Gombong I hasilnya “Sangat Puas” dengan persentase 85 %. Saran: Bagi pihak puskesmas disarankan perlu adanya perbaikan dalam ketersediaan brosur, leaflet atau poster sebagai informasi obat/kesehatan