Masalah yang sering terjadi pada pasien operasi caesar yaitu adanya ketakutan dan kekhawatiran karena rasa sakit serta pemulihan pasca operasi yang membutuhkan waktu cukup lama. Namun, kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran telah menemukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu adanya metode Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien bedah anastesi ERACS. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang bersumber dari google scholar dan portal garuda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien dapat dikelompokkan menjadi lima dimensi. Pada dimensi bukti fisik diwujudkan dengan adanya handout dan alat anestesi kebidanan dan perinatologi. Pada dimensi kehandalan, diwujudkan dengan adanya pelayanan yang baik dari tenaga medis. Pada dimensi ketanggapan, diwujudkan dengan adanya respon yang tanggap kepada pasien yang membutuhkan bantuan. Pada dimensi jaminan, diwujudkan dengan adanya jaminan minimnya efek pasca operasi, dan waktu perawatan yang lebih cepat, sedangkan ketidakpuasan muncul karena terdapat pasien yang belum mampu melakukan mobilisasi dini pasca operasi. Adapun pada dimensi empati, ketidakpuasan muncul karena kurangnya informasi mengenai ERACS. Maka dapat disimpulkan bahwa pasien bedah anastesi ERACS memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda, baik dari segi bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, maupun empati, tergantung pada pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.