Dalam komunikasi tidak mungkin dielakkan pasti terjadi silang pendapat serta pandangan yang setelah itu bisa memusatkan pada terbentuknya sengketa atau konflik. Konflik itu merupakan perihal yang tidak bisa dihindarkan dalam seluruh ikatan berumah tangga. Pantas disayangkan kalau dalam pandangan masyarakat menyangka konflik suatu hal yang wajib dijauhi, namun sesungguhnya konflik juga bisa bersifat positif serta membuat ikatan perkawinan jadi lebih berarti. Riset ini beranjak dari kerangka kejadian terjadi persengketaan suami istri sebab seerat apapun dalam ikatan perkawinan tentu diantara mereka tetap menghadapi perselisihan. Oleh sebab itu, peneliti mau menelaah pemakaian komunikasi interpersonal dalam penanganan persengketaan suami istri. Metodologi riset yang dipakai adalah metode kualitatif dengan sifat deskriptif. Hasil penelitian membuktikan cara menyelesaikan persengketaan dengan metode mengutarakan perasaan, membuka diri buat menyambut dan menerima pendapat lain, berlagak empati, menekur serta paham, dan akur. Proses komunikasi yang dilakukan demikian dalam ilmu komunikasi disebut dengan metode komunikasi interpersonal. Sehingga hasil penelitian dinyatakan sangat penting penggunaan metode tersebut karena memberikan solusi yang baik secara efektif untuk menyelesaikan konflik suami istri.