Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi hambatan komunikasi dalam pembelajaran di sekolah multikultural di Kabupaten Poso. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini melibatkan guru dan siswa dari tiga sekolah sebagai sampel purposif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan komunikasi muncul dari perbedaan bahasa, nilai budaya, serta ketidaksiapan pedagogis guru dalam merespons keragaman. Temuan ini menegaskan pentingnya kompetensi komunikasi antarbudaya dan strategi pembelajaran inklusif dalam menciptakan proses belajar yang efektif di konteks multikultural.