Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JIA (Jurnal Ilmu Agama)

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Mugiyono, Mugiyono
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 14 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v14i1.457

Abstract

Lajunya perkembangan pemikiran Islam sepanjang sejarah, karena adanya sikap terbuka, toleran dan akomodatif  kaum muslimin terhadap hegemoni pemikiran dan peradaban asing, cinta ilmu, budaya akademik, kiprah cendikiawan muslim dalam pemerintahan dan lembaga  sosial kemasyarakatan, berkembangnya aliran yang mengedepankan rasio dan kebebasan berpikir, meningkatnya kemakmuran negeri-negeri Islam, dan permasalahan yang dihadapi umat Islam dari masa ke masa semakin kompleks dan memerlukan solusi. Semua bidang keilmuan dijadikan objek kajian oleh para tokoh pemikir Islam, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Dari perkembangan pemikiran Islam ini berimplikasi pada perkembangan peradaban Islam di seluruh penjuru dunia Islam. Perkembangan pemikiran dan peradaban Islam ini ditandai dengan berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan, pada masa Dinasti Umayah dan Dinasti Abbasiyah dan didukung oleh dinasti-dinasti lainnya seperti di Cordova Andalusia, Afrika Utara, Turki dan India Islam. Hal ini berdampak signifikan terhadap kehidupan umat Islam dan berpengaruh kuat terhadap kemajuan peradaban dunia internasional pada umumnya, dari masa klasik hingga era modern. Dalam tulisan ini dikaji tentang faktor pendukung perkembangan pemikiran dan peradaban Islam, proses perkembangan pemikiran dan peradaban Islam sepanjang sejarah, bidang keilmuan yang dikembangkan dan para tokohnya, dan dampak perkembangan pemikiran dan peradaban Islam terhadap kehidupan umat Islam dan dunia internasional.
RELASI NASIONALISME DAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEBANGKITAN DUNIA ISLAM GLOBAL Mugiyono, Mugiyono
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 15 No 2 (2014): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v15i2.492

Abstract

Nasionalisme merupakan sikap politik masyarakat yang mempunyai kesamaan wilayah, budaya, bahasa, idiologi, cita-cita dan tujuan, kemudian mengkristal menjadi paham kebangsaan. Paham ini berkembang lalu mempengaruhi politik kekuasaan dunia dan berdampak luas bagi negara-negara bangsa. Ketika nasionalisme masuk di dunia Islam, mereka sudah memiliki nilai-nilai universal yang dianut masyarakat muslim sebagai unsur pemersatu. Umat Islam senyikapi nasionalisme ini beragam, ada yang menerima, ada yang apriori, dan ada yang menolak. Sebagian umat Islam berpendapat bahwa nasionalisme murni adalah nasionalisme Eropa yang sekuler. Hanya ini yang dapat dijadikan energi perubahan sosial politik di dunia Islam. Sebagian lain berpendapat bahwa nasionalisme ala Eropa adalah sekuler, mengabaikan agama, yang menyebabkan lemahnya dunia Islam. Islam tidak kompatibel dengan nasionalisme, karena secara ideologis saling berlawanan. Ia bersifat nasional-lokal, sedangkan Islam bersifat universal. Sebagian lagi umat Islam bersikap netral, nasionalisme harus memperhatikan kepentingan seluruh warga bangsa dengan basis ukhuwah Islamiyah. Nasionalisme ini merupakan bagian integral dari konsep “Pemerintahan Madinah” dan Ini yang disebut nasionalisme Islam. Paham nasionalisme Islam ini lalu menjadi spirit dan inspirasi kaum muslimin secara global untuk bangkit dan membebasakan negara-negara Islam dari kolonialisme negara-negara Eropa. Di beberapa negara Islam, paham nasionalisme Islam  menjadi alat pemersatu sekaligus alat perjuangan untuk merebut kemerdekaan. 
INTEGRASI SISTEM POLITIK ISLAM DALAM KANCAH PERPOLITIKAN NASIONAL INDONESIA Mugiyono, Mugiyono
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 16 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v16i2.505

Abstract

The Majority of Muslims in Indonesia are very influential in politics and state government activities. From the beginnings of Islam in Indonesia, Muslims play an important role in political life and state. It is characterized by the many Islamic kingdoms that once lived in this country. Many Muslim fighters which are known or unknown in the public have been fighting for independence and defending it from the invaders. Many of muslims politicians participate in the implementation of important political policies. Thus this state lasts from the beginning of Islam to Indonesia's independence until now. The perpetrators pioneering history of independence and the founder of the state of Indonesia are predominantly Muslim. They incorporate the essence of Islam into the foundations of the state. Vertices of Islam among the Muqadimah or the Preamble of the Constitution of 1945, which consisted of four paragraphs, the formulation of Pancasila is the basis of the Republic of Indonesia, terms and forms of government agencies, such as the DPR (House of Representatives), MPR (Consultative Assembly People), MA (Supreme Court) and others. That is, the Islamic political system born of Muslim thinkers and based al-Qur'an and Sunnah has given many colors and patterns for the form and system of Indonesian politics. This needs to be proven scientifically through research.
INTEGRASI PEMIKIRAN ISLAM DAN PERADABAN MELAYU: STUDI EKSPLORATIF HISTORIS TERHADAP PERKEMBANGAN PERADABAN MELAYU ISLAM DI NUSANTARA Mugiyono, Mugiyono
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 17 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v17i1.634

Abstract

Integration of Islamic thought and civilization Malays make acculturation and assimilation between them to give birth to new style of Islamic Malay civilization which has its own distinct characteristics with Islamic civilization elsewhere. Dynamics of Islamic thought in the Malay lands have created the character of Malay Islamic civilization. Islam became the unifying factor of various ethnic Malays. 'supra-identity' across geographical boundaries, ethnic sentiments, customs and traditions of the local Malays. Malay is as'lingua franca' by Muslim scholars, clerics, and merchants. He has an important role in the formation of the intellectual tradition of Islam in the Malay World archipelago that produce scientific work in various fields. These works developed over time, so it has great influence in the formation of social-intellectual tradition of Islam in the frame of Islamic civilization in the Malay Archipelago. The influence of Islam in the Malay civilization not only in the religious order, but more extensive and comprehensive, of which include; science, politics, culture, customs, art, literature, language, laws and other Malays.