Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : RISTEKDIK : Jurnal Bimbingan dan Konseling

OPTIMALISASI PERAN BINA KELUARGA REMAJA MELALUI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DALAM MENCEGAH SEKS BEBAS DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIYANG Aprilia, Lisnawati; Hartini, Hartini; Harahap, Emmi Kholilah
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 5 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - MEI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i5.560-569

Abstract

Perilaku seks bebas di kalangan remaja menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, khususnya keluarga. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, lemahnya pengawasan orang tua, serta minimnya akses informasi yang ramah remaja menjadi faktor pemicu utama. Dalam konteks ini, program Bina Keluarga Remaja (BKR) memiliki potensi besar sebagai wadah pembinaan keluarga yang dapat berperan aktif dalam membentuk karakter dan perilaku remaja agar terhindar dari risiko seks bebas.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengoptimalisasi peran BKR melalui sinergi dengan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dalam upaya pencegahan perilaku seks bebas. Penelitian dilakukan di Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan Kabupeten Kepahiang, dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri atas pengelola program BKR, fasilitator PIK-R, remaja anggota PIK-R, serta orang tua yang menjadi bagian dari program BKR.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antara BKR dan PIK-R memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, nilai-nilai moral, serta penguatan komunikasi antara orang tua dan anak. Kegiatan edukatif seperti diskusi kelompok, konseling sebaya, dan pelatihan orang tua terbukti efektif dalam membentuk kesadaran remaja terhadap bahaya seks bebas. Namun demikian, tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia, minimnya pendanaan, dan rendahnya partisipasi keluarga masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan program.Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa optimalisasi peran BKR melalui integrasi program dengan PIK-R merupakan strategi yang efektif dalam mencegah perilaku seks bebas pada remaja. Diperlukan upaya lanjutan berupa peningkatan kapasitas fasilitator, penguatan sinergi lintas sektor, serta dukungan kebijakan yang berkelanjutan agar program dapat berjalan lebih maksimal dan menjangkau lebih banyak keluarga serta remaja.