Articles
Loneliness Dan Konformitas Dengan Kecenderungan Agresi Verbal Pada Pengguna Media Sosial Twitter
Anggraheni, Dyah Ayu Niken Ari;
Rini, Amanda Pasca;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1 No 1 (2023): September
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v1i1.9834
The purpose of this study was to determine the relationship between loneliness and conformity with a Tendency to verbal aggression behavior on Twitter social media users, to determine the relationship between loneliness and verbal aggression behavior on Twitter social media users, to determine the relationship between conformity and tendency verbal aggression behavior on media users. The research design used is a quantitative approach with a correlational type of research to determine the relationship between the independent variables and the dependent variable. Subjects who participated in this study were 154 respondents who were in Surabaya. Sampling using non-probability sampling by accidental sampling. The data collection method uses the Loneliness, Conformity a tendency to Verbal Aggression scales. Data analysis in this study using Multiple regression analysis correlation with the help of the SPSS version 24.0 program obtained correlation results of 0.00 <0.05 and F count 21,424 > F table 3.06. This means that there is a very significant and positive relationship between loneliness conformity and tendency verbal aggression behavior, there is a very significant relationship between loneliness conformity and tendency verbal aggression behavior, and there is no relationship between conformity and tendency verbal aggression. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui hubungan antara loneliness dan konformitas dengan kecenderungan perilaku agresi verbal pada pengguna media sosial twitter, untuk mengetahui hubungan antara loneliness dengan kecenderungan agresi verbal pada pengguna media sosial twitter, untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan kecenderungan agresi verbal pada pengguna media sosial twitter. Desain penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Subjek yang berartisipasi dalam penelitian ini sejumlah 154 responden yang berada di Surabaya. Pengambilan sampel menggunakan non probability sampling secara accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala Loneliness, Konformitas dan kecenderungan Agresi Verbal. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan korelasi Analisis regresi ganda dengan bantuan program SPSS versi 24.0 diperoleh hasil korelasi sebesar 0,00<0,05 dan F hitung 21.424 > F table 3.06. Artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan dan bersifat positif antara loneliness konformitas dengan kecenderungan agresi verbal, terdapat hubungan yang sangat signifikan antara loneliness konformitas dengan kecenderungan agresi verbal, dan tidak ada hubungan antara konformitas dengan kecenderungan agresi verbal.
Self-Efficacy dan Dukungan Sosial dengan Quarter Life Crisis pada Karyawan
Sari, Sintikhe Kurnia;
Rini, Amanda Pasca;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1 No 2 (2023): Desember
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v1i2.9920
Each individual will be faced with personal questions such as jobs, salaries, positions and so on. Situations like these can affect individuals. Comparing other people's achievements, worrying about the future and feeling worried. If this happens at the age of 20-30 years it is called a quarter life crisis. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and social support with quarter life crisis among employees at PT.X. This research is a quantitative study with a population of 277 employees using simple random sampling techniques so that this study involved 164 employees aged 20-30 years. Data collection uses 3 scales, namely the self-efficacy scale, social support scale and quarter life crisis scale. The data were analyzed using SPSS version 16.0 for windows with multiple regression analysis techniques. The results of the analysis show that the value of self-efficacy has a negative correlation of -0.668 with sig. 0.000 (<0.05) and the value of social support has a negative correlation of -0.469 with sig. 0.000 (<0.05). This shows that the higher the value of self-efficacy and social support, the lower the value of quarter life crisis, and vice versa. Setiap individu akan dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan pribadi seperti pekerjaan, gaji, jabatan dan sebagainya. Keadaan seperti ini dapat mempengaruhi individu. Membandingkan pencapaian orang lain, cemas terhadap masa depan serta perasaan khawatir. Hal ini jika terjadi pada usia 20-30 tahun disebut dengan quarter life crisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-efficacy dan dukungan sosial dengan quarter life crisis pada kalangan karyawan di PT.X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dengan populasi penelitian sebanyak 277 karyawan dengan teknik pengambilan simple random sampling sehingga penelitian ini melibatkan 164 karyawan dengan usia 20-30 tahun. Pengambilan data menggunakan 3 skala yaitu skala self-efficacy, skala dukungan sosial dan skala quarter life crisis. Data tersebut dianalisis menggunakan SPSS version 16.0 for windows dengan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukan nilai self-efficacy memiliki korelasi negatif sebesar -0.668 dengan sig. 0.000 (<0.05) dan nilai dukungan sosial memiliki korelasi negatif sebesar -0.469 dengan sig. 0.000 (<0.05). Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi nilai self-efficacy dan dukungan sosial maka semakin rendah nilai quarter life crisis, dan juga sebaliknya.
Konformitas Dengan Kohesivitas Pada Anggota Komunitas Motor City Bike
Hanafi, Nur;
Rini, Amanda Pasca;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1 No 2 (2023): Desember
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v1i2.9926
Group cohesiveness is the degree to which a group wants to always survive and retain its members, or it can be interpreted as a measure of how attractive the group is to individuals, as a sense of responsibility and pleasure with its members in the group. One of the factors that can affect group cohesiveness is conformity. This research was conducted with the aim of knowing whether there is a relationship between conformity and group cohesiveness among members of the CB motorbike community at Pesanggrahan. The method used in this research is a correlational quantitative research method. The subjects used in this study were 150 members of the Motor City Bike Community in Pasanggrahan. Measuring tools used are conformity scale and group cohesiveness scale. The research data were analyzed using the product moment correlation test with the help of the IBS SPSS 24.0 for window computer program. The results of data analysis calculations show a correlation coefficient of 0.696 with a significant value of 0.00 (p <0.05), which means that there is a very significant positive correlation between conformity and cohesiveness in members of the motor city bike community. Kohesivitas kelompok merupakan tingkat sejauh mana kelompok ingin selalu bertahan dan mempertahankan anggotanya atau bisa diartikan ukuran seberapa menarik kelompok bagi individu, sebagai rasa tanggungjawab dan rasa senang dengan para anggotanya dalam kelompok. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kohesivitas kelompok adalah konformitas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah ada hubungan antara konformitas dengan kohesivitas kelompok pada anggota komunitas motor CB di pesanggrahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Komunitas Motor City Bike di Pasanggrahan yang berjumlah 150 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu skala konformitas dan skala kohesivitas kelompok. Data penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan program komputer IBM SPSS 24.0 for window. Hasil perhitungan analisis data menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,696 dengan nilai signifikan 0,00 (p < 0,05) yang artinya terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara konformitas dengan kohesivitas pada anggota komunitas motor city bike.
Stres dan Dukungan Sosial pada Mahasiswa Perantauan yang Bekerja
Yuerita Sarumaha, Yuerita Sarumaha;
Saragih, Sahat;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 2 No 1 (2024): Maret
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v2i1.10408
Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan stres pada mahasiswa perantauan yang bekerja di kota Surabaya. penelitian menggunakan teknik Random sampling yang dilakukan pada 100 mahasiswa universitas 17 Agustus 1945 Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian korelasianal ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dan stress pada mahasiswa perantauan yang bekerja Instrumen pengambilan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa dengan menggunakan skala likert. Analisis data menggunakan teknik uji korelasi Spearmanʼs Rho. Spearmanʼs Rho merupakan bagian statistik non parametrik yang bertujuan mengetahui hubungan antar variabel dengan bantuan program computer SPSS versi 25.0. Kata kunci: Stres, Dukungan Sosial Abstract This study aims to determine the relationship between social support and stress in overseas students who work in the city of Surabaya. The research used a random sampling technique carried out on 100 university students on 17 August 1945, Surabaya City. This study used a correlational quantitative approach. This correlational study aims to determine whether there is a relationship between social support and stress in overseas students who work The retrieval instrument in this study used questionnaires distributed to students using Likert scales. Data analysis using the Spearmanʼs Rho correlation test technique. Spearmanʼs Rho is a non-parametric statistical section that aims to determine the relationship between variables.with the help of the SPSS computer program version 25.0. Keywords: Stres, Dukungan Sosial
Dampak Kecemasan Pada Bimbingan Karir Dan Adversity Quotient
I. V, Vione Sal Sabilla;
Saragih, Sahat;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 2 No 1 (2024): Maret
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v2i1.10494
Abstract The feeling of anxiety felt by grade 12 vocational school students who do not continue to college must compete to find work with a lack of experience and limited job opportunities, whether external roles such as career guidance at school have an important role or whether it is an internal role such as the adversity quotient that plays a role. or important influence. This research aims to find out whether career guidance and adversity quotient have an important relationship with anxiety. This research used a quantitative approach with subjects of 145 vocational school students. In this study, there was no relationship between anxiety and career guidance, while anxiety had a relationship with the adversity quotient. The feeling of anxiety felt by grade 12 vocational school students is a natural feeling felt by students who are about to graduate. Influence on oneself such as the adversity quotient plays a very important role in reducing feelings of anxiety compared to outside help such as career guidance assistance. Keywords: Adversity Quotient, Career Guidance, Anxiety Abstrak Perasan cemas yang dirasakan oleh siswa kelas 12 SMK yang tidak melanjutkan ke bangku kuliah harus bersaing mencari pekerjaan dengan minimnya pengalaman dan sempitnya lapangan pekerjaan, peran luar seperti bimbingan karir yang dilakukan disekolah apakah memiliki peran penting atau justru peran dari dalam diri seperti adversity quotient yang berperan atau berpengaruh penting. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bimbingan karir dan adversity quotient dengan kecemasan memiliki hubungan yang penting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek 145 siswa SMK. Pada penelitian ini tidak adanya hubungan antara kecemasan dengan bimbingan karir, sedangakan kecemasan memiliki hubungan dengan adversity quotient. Perasaan cemas yang dirasakan oleh siswa SMK kelas 12 adalah perasaan wajar yang diraskan oleh siswa yang akan lulus pengaruh pada diri sendiri seperti adversity quotient sangat berperan penting dalam mengurangi rasa cemas dibandingkan bantuan dari luar seperti bantuan bimbingan karir. Kata Kunci: Adversity Quotient, Bimbingan Karir, Kecemasan
Subjective Well-Being pada Pasangan Suami Istri TNI-AL : Bagaimana Peran Psychological Capital dalam Menjalankan Long Distance Marriage?
Sinta Dewi, Fitri Yuliana;
Saragih, Sahat;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 2 No 2 (2024): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v2i2.10529
Abstract Subjective well-being behavior is influenced by positive factors, negative factors, and life satisfaction which leads to aspects of cognitive assessment of the whole of life. The purpose of this study was to determine the relationship between psychological capital and subjective well-being in Indonesian Navy married couples who undergo long distance marriage due to duty. This research method is a quantitative method with purposive sampling technique. The population of this study is a married couple of TNI-AL who are or have undergone long distance marriage with an infinite population. Participants taken to research a total of 97 people. The data analysis technique uses non-parametric with spearman's rho method. The results of data analysis in this study are psychological capital has a significant positive relationship with subjective well-being so that the hypothesis is accepted. The higher the psychological capital, the higher the subjective well-being. Vice versa, if psychological capital is low, subjective well-being in married couples is also low. Abstrak Perilaku subjective well-being dipengaruhi oleh faktor positif, faktor negative, dan kepuasan hidup yang mengarah pada aspek penilaian kognitif tentang keseluruhan dari kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara psychological capital dengan subjective well-being pada pasangan suami istri TNI-AL yang menjalani long distance marriage karena bertugas. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan Teknik Purposive Sampling. Populasi penelitian ini pasangan suami istri TNI-AL yang sedang atau pernah menjalani long distance marriage dengan populasi infinit. Partisipan yang diambil untuk meneliti sejumlah 97 orang. Teknik analisis data menggunakan non-parametrik dengan metode spearman’s rho. Hasil analisis data pada penelitian ini adalah psychological capital memiliki hubungan positif yang signifikan dengan subjective well-being sehingga hipotesis diterima. Semakin tinggi psychological capital maka subjective well-being yang didapat juga tinggi. Begitupun jika psychological capital rendah maka subjective well-being pada pasangan suami istri juga rendah.
Resiliensi pada masyarakat kota Surabaya: Menelisik peran optimis dan dukungan sosial
Anggraeni, Salsabilah Puspita;
Rini, Amanda Pasca;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 2 No 03 (2024): September
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v2i03.11651
Abstract Every city has problems faced by urban people. There are many urban problems such as congestion, air pollution, lack of residential land, and an increase in the city population, however, people choose to survive in the city with the many urban problems they face. This study aims to determine the relationship between optimism and social support and resilience in the people of Surabaya who choose to stay in the city. This study uses quantitative research involving 341 people living in the city of Surabaya. The data collection instrument in this study used a scale consisting of optimism, social support and resilience scales. The data analysis technique uses regression analysis techniques with the help of the IBM Statistic Package for Social Science (SPSS) version 25 for Windows program The results of the study that there is no relationship between optimism and resilience and there is no relationship between social support and resilience. Abstrak Setiap kota memiliki permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat kota. Banyaknya permasalahan kota seperti kemacetan, polusi udara, kurangnya lahan tempat tinggal, serta peningkatan penduduk kota namun, masyarakat memilih untuk bertahan di perkotaan dengan banyaknya permasalahan kota yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimis dan dukungan sosial dengan resiliensi pada masyarakat kota Surabaya yang memilih untuk tetap bertahan untuk tinggal di perkotaan. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan melibatkan 341 masyarakat yang tinggal di Kota Surabaya. Instrumen pengambilan data pada penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala optimis, dukungan sosial dan resiliensi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi dengan bantuan program IBM Statistic Package for Social Science (SPSS) versi 25 for Windows. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara optimis dengan resiliensi serta tidak adanya hubungan dukungan sosial dengan resiliensi.
Problematic Social Media Use (PSMU) dan Body Dissatisfaction pada Wanita Pasca Melahirkan
Febrianti, Shinta Adi;
Saragih, Sahat;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3 No 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12775
Mempunyai bentuk tubuh yang sempurna merupakan impian bagi semua wanita. Karena dalam pandangan sosial, tubuh yang sempurna atau ideal sering dikaitkan dengan kecantikan. Oleh karena itu banyak wanita yang merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya, sehingga wanita merasa terdorong untuk mencapai dan membentuk tubuhnya agar terlihat sempurna. Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh atau body dissatisfaction ini seringkali menyebabkan terganggunya interaksi sosial dan kesejahterahan psikologis. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya penggunan media sosial yang bermasalah atau problematic social media use (PSMU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan problematic social media use (PSMU) dengan body dissatisfaction pada wanita dewasa awal yang telah memiliki anak. Penelitiana ini memakai pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Skala yang digunakan merupakan skala Liker, yaitu skala body dissatisfaction yang dirancang sendiri oleh penulis sesuai dengan teori Rosen dan Reiter (1996) dan skala problematic social media use (PSMU) sesuai dengan teori Griffiths (2005). Penelitian ini menggunakan 150 responden dengan kriteria ibu-ibu usia 18-40 tahun. Temuan ini menunjukkan bahwa problematic social media use (PSMU) mempunyai pengaruh terhadap munculnya body dissatisfaction pada wanita dewasa awal yang telah mempunyai anak di Surabaya.
Kesepian, Kepekaan Sosial, dan Kecanduan Media Sosial pada Mahasiswa Rantau: Peran Kepekaan Sosial sebagai Mediator
Anjarsari, Ayudya;
Saragih, Sahat;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3 No 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12776
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepekaan sosial sebagai mediator dalam hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial pada mahasiswa perantauan di Surabaya. Dengan melibatkan 187 responden, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang terdiri dari skala kesepian, kepekaan sosial, dan kecanduan media sosial. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepekaan sosial tidak memediasi hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial. Namun, ditemukan adanya hubungan positif signifikan antara kesepian dan kecanduan media sosial, serta hubungan negatif signifikan antara kesepian dan kepekaan sosial. Selain itu, hubungan langsung antara kepekaan sosial dan kecanduan media sosial ditemukan tidak signifikan. Implikasi penelitian ini berguna untuk pengembangan program dukungan sosial bagi mahasiswa perantauan. Selain itu, temuan ini juga memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi mekanisme psikologis lainnya yang mungkin mempengaruhi kecanduan media sosial.
Fear of Missing Out sebagai Mediator Kesepian dan Kecanduan Media Sosial Pada Pengguna Dating App
Akbar, Putri Indah Nuriya;
Saragih, Sahat;
Ariyanto, Eko April
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3 No 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12777
Pesatnya perkembangan teknologi digital, penggunaan media sosial, termasuk aplikasi kencan, semakin meningkat. Hal ini membawa dampak terhadap kondisi psikologis penggunanya, terutama mahasiswa yang menjadi pengguna aktif media sosial. Mereka rentan menghadapi dampak negatif seperti kesepian, Fear of Missing Out (FoMO), dan kecanduan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran FoMO sebagai mediator dalam hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial di kalangan mahasiswa pengguna dating app. Sebanyak 152 mahasiswa pengguna aktif dating app terlibat dalam penelitian ini, dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui skala Likert. Hasil analisis mediasi menunjukkan efek tidak langsung sebesar 0,024 dengan signifikansi p = 0,583, yang berarti hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial melalui FoMO bersifat positif, namun tidak signifikan. Sedangkan pada efek langsung, diperoleh nilai sebesar 0,859 dengan p = 0,000, yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara kesepian dan kecanduan media sosial. Temuan ini mengindikasikan bahwa pengaruh langsung kesepian terhadap kecanduan media sosial lebih besar daripada pengaruhnya melalui FoMO.