Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

PEMBENTUKAN KADER PEDULI STUNTING DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENURUNAN STUNTING DI DESA SUKARESMI KECAMATAN CIKARANG SELATAN KABUPATEN BEKASI TAHUN 2022 Triseu Setianingsih
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3798-3806

Abstract

Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Target penurunan prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024. Berdasarkan Lima Pilar Percepatan Penurunan Stunting, akan disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mendorong dan menguatkan konvergensi antar program melalui pendekatan keluarga berisiko stunting. Peran serta masyarakat sangat penting dalam meningkatkan capaian program pemerintah. Tujuan PKM ini adalah membentuk kader peduli Stunting yang akan mengoptimalkan pendekatan pada keluarga beresiko stunting sesuai target pemerintah. Desa Sukaresmi merupakan salah satu Desa yang menjadi lokus target penurunan Stunting di Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan yaitu pemberdayaan masyarakat melalui KIE dengan kegiatan pelatihan kader. Jumlah peserta sebanyak 30 orang kader yang ada di Desa Sukaresmi. Kegiatan PKM ini juga melibatkan Puskesmas, Aparat Desa dan Bidan Desa. Metode pre test dan posttest dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap kader peduli stunting. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Pelatihan kader efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap kader. Penggunaan Buku Saku bagi kader , efektif digunakan sebagai media dalam pelatihan. Keterlibatan Puskesmas dan aparat Desa dalam kegiatan pelatihan juga memberikan kontribusi positive dalam keikutsertaan dan peningkatan motivasi kader dalam kegiatan pelatihan. Perlu adanya sinergitas dengan lintas sektor dalam mengoptimalkan target akselerasi penurunan stunting. Strategi pentahelix khususnya kolaborasi antara sektor pendidikan, pemerintah dan masyarakat, sangat berkontribusi dalam meningkatkan peran serta masyarakat dan kepedulian masyarakat dalam pencegahan stunting.
ESTABLISHMENT OF STUNTING AMBASSADORS THROUGH PEER COUNSELOR TRAINING WITH A "STUNTING NO WAY" MODEL APPROACH Triseu Setianingsih
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.732-743

Abstract

Permasalahan stunting masih menjadi isu strategis dan prioritas nasional yang menjadi target Renstra Kemenkes (Fahmida et al., 2022).  Upaya mengatasi Stunting perlu dilakukan sejak dini yaitu pada usia remaja untuk memutus rantai kejadian Stunting ((Titaley et al., 2019). Kegiatan PKM ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam intervensi gizi sensitive dengan sasaran remaja. Metode yang digunakan yaitu pemberdayaan masyarakat melalui KIE (Creaser et al., 2023) dengan kegiatan pelatihan konselor sebaya melalui pendekatan Model “Stunting No Way” dengan sasaran remaja yang merupakan siswa/i SMK Kesehatan Sentra Medika Cikarang Tingkat 12. Metode pre test dan posttest dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang pencegahan stunting dan kemampuan sebagai konselor sebaya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Pelatihan Konselor Sebaya efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan stunting. Pemberdayaan remaja sebagai konselor dan duta stunting dalam kegiatan PKM ini sudah tercapai dibuktikan dengan 100 % peserta memiliki keterampilan baik dalam hal kemampuan membuka kegiatan konseling dan melakukan identifikasi masalah. Sedangkan 88,8% memiliki keterampilan baik dalam kemampuan Help ( kemampuan memberikan informasi implikasi) dan return ( kemampuan menyimpulkan). Sebanyak 11,1 % menyatakan siap sebagai duta stunting dan 88,9 % menyatakan sangat siap sebagai duta stunting. Perlu adanya upaya yang komprehensif dalam meningkatkan status kesehatan remaja melalui kegiatan KIE /pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan , sikap dan keterampilan dalam pencegahan generasi stunting sejak dini: 8 books, 10 research journals