Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Kirana: Jurnal Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Peran Pentahelix dalam Pengembangan Usahatani Sayur Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember Luthfiyah, Lenny; Subekti, Sri; Mustapit, Mustapit
Jurnal KIRANA Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Kirana Volume 5 Nomor 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v5i1.47307

Abstract

Sukorambi Village, Sukorambi District, Jember Regency has potential for vegetable production. However, farmers experience problems related to seeds, scarcity of fertilizer, pests and diseases, and fluctuations in vegetable prices. The existing potential for vegetable farming needs to be developed. This research aims to look at the role of pentahelix, academics, business, community, government and media in the development of vegetable farming in Sukorambi Village. This research uses qualitative methods which are presented descriptively. Data collection methods were carried out using in-depth interviews, non-participatory observation, and documentation. Informants were determined using purposive sampling. Data validation uses triangulation. Data were analyzed using the Miles and Huberman interactive model. The research results show that academics play a role in research and community service related to vegetable cultivation and farmer health. However, some of the programs initiated did not run sustainably. The business sector plays a limited role in introducing pesticide products. Business parties who contribute to the income are restaurant entrepreneurs who purchase vegetables. The role of the community is manifested in the formation of farmer group institutions, HIPPA and Gapoktan as a forum for networking, discussion and conveying aspirations. The Regency Government and Village Government play a role in providing agricultural equipment, agricultural infrastructure improvements and grant funds. Meanwhile, the media's role is very minimal. The production of published information on the vegetable potential of Sukorambi Village is very limited. Collaboration between helixes needs to be improved by strengthening the role of the Jember Regency government and Village Government as regulators and controllers. The government has made an MoU with academics, business and the media regarding an effective vegetable farming development program. Mass media and social media owned by the government and the community produce information related to the vegetable potential of Sukorambi Village. The government carries out supervision so that the role of pentahelix can be carried out consistently, sustainably and have positive implications for the development of vegetable farming in Sukorambi Village.
Strategi Komunikasi Pengelolaan Kearifan Lokal Arisan Beras Sebagai Perlindungan Sosial Masyarakat Dusun Kedung Banteng, Kabupaten Jombang Luthfiyah, Lenny
Jurnal KIRANA Vol 4 No 1 (2023): Jurnal KIRANA Volume 4 Nomor 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v4i1.39386

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis strategi komunikasi dalam mengelola kearifan lokal Arisan Beras dan perlindungan sosial apa yang dirasakan oleh masyarakat Dusun Kedung Banteng Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang sehingga arisan tetap bertahan hingga puluhan tahun. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan indepth interview, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis Miles & Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan dalam arisan beras tujuan utamanya adalah mempertahankan keberlangsungan arisan beras. Bentuk komunikasi yang terjadi dalam arisan beras adalah komunikasi dalam diskusi kegiatan arisan, mengelola jumlah anggota arisan, pengumuman pelaksanaan arisan. Sebelum melaksanakan komunikasi pengurus memperhatikan apakah komunikasi dilakukan untuk tujuan memastikan bahwa terjadi suatu pengertian (To Secure Understanding), untuk membina dengan baik penerimaan anggota arisan (To Establish Acceptance), menggiatkan atau memotivasi anggota arisan (To Motivate Action), dan bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi (To Goals Which Communicator Sought To Achieve). Berdasar memperhatikan tujuan tersebut, pengurus arisan beras menggunakan komunikasi interpersonal tanpa media dan komunikasi interpersonal menggunakan media WhatsApp. Strategi komunikasi interpersonal konteks tinggi juga dilakukan pengurus ketika memberikan pengumuman pelaksanaan arisan kepada anggota arisan yang senior. Melalui arisan beras masyarakat melaksanakan perlindungan sosial dengan saling membantu mencukupi dan meringankan beban kebutuhan bahan makanan pokok yang digunakan pada saat hajatan. Sehingga hajatan tidak membuat masyarakat terlilit hutang atau mempengaruhi ekonomi masyarakat secara mendasar. Anggota arisan terhindar dari kerentanan kemiskinan masyarakat pedesaan.