Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PADA PENERAPAN PEMASARAN DIGITAL UNTUK KOMODITAS PETERNAKAN: The Analysis of Consumer Satisfaction on The Application of Digital Marketing to Livestock Commodities Liisa Firhani Rahmasari; Muh Faturokhman; Fariz Am Kurniawan
Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian, Volume 1
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jstsv.12.1.54-65

Abstract

The Covid-19 pandemic had a significant impact on livestock businesses and SMEs processing derivative products from cattle, goats, and sheep with a decrease in sales levels, along with the decline in people's purchasing power. This is evidenced by the low level of household consumption which only grew by 2.84% in the first quarter of 2019-2020 compared to the first quarter of 2018-2019 which reached 5.020. This condition is very influential on the sustainability of SME business.The development of marketing strategies is one of the alternative solutions that are expected to help farmers and SMEs entrepreneurs in the processed of derivative products to survive and develop their business. Not stopping at the application of digital marketing application only, research on measuring the consumer satisfaction index is also carried out related to the products marketed and the use of digital marketing applications is expected to help obtained information related to the marketing goals to be achieved and find out the amount of consumer satisfaction index resulting from services that have been provided and products consumed. The research that using the Customer Satisfaction Index (CSI) analysis method showed a consumer satisfaction value index of 80.523% which has meaning that consumer has already feel satisfied. Among the attributes that has been tested showed the highest satisfaction values were product taste (86.0%), price (85.33%) while those attributes that needed to be improved performance were on size variations (72.67%) and promotions (74.0%). ABSTRAKPandemi Covid 19 berdampak cukup signifikan bagi usaha peternakan dan UKM pengolah produk turunan dari sapi, kambing, dan domba dengan penurunan tingkat penjualan, seiring dengan penurunan daya beli masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya tingkat konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh 2,84% pada triwulan I tahun 2019-2020 dibandingkan triwulan I tahun 2018-2019 yang mencapai angka 5,02. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UKM. Pengembangan strategi pemasaran menjadi salah satu alternatif solusi yang diharapkan mampu membantu para peternak dan pengusaha UKM bidang olahan produk turunan ini untuk tetap dapat bertahan dan mengembangkan usahanya. Tidak berhenti pada aplikasi penerapan pemasaran digital saja, penelitian mengenai pengukuran terhadap indeks kepuasan konsumen juga dilakukan berkaitan dengan produk yang dipasarkan dan penggunaan aplikasi digital marketing ini diharapkan dapat membantu memperoleh informasi terkait sasaran pemasaran yang ingin dicapai serta mengetahui besaran indeks kepuasan konsumen yang dihasilkan dari layanan yang telah diberikan dan produk yang dikonsumsi. Penelitian yang menggunakan metode analisis Customer Satisfaction Index (CSI) ini menunjukkan indeks nilai kepuasan konsumen sebesar 80,523% yang menunjukkan bahwa rata-rata konsumen telah merasa puas. Diantara atribut-atribut yang diuji yang menunjukkan nilai kepuasan tertinggi adalah rasa (86,0%), harga (85,33%) sementara yang perlu ditingkatkan kinerjanya adalah pada variasi ukuran (72,67%) dan promosi (74,0%).
ANALISIS KORELASI GENETIK ANTARA BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH, DAN BOBOT YEARLING PADA SAPI BRAHMAN CROSS (BX): Genetic Correlation Analysis between Birth Weight, Weaning Weight, and Yearling Weight of Brahman Cross (BX) Cattle Fariz Am Kurniawan; Jakaria; Rudy Priyanto
Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian Vol. 12 No. Khusus (2022): Jurnal Sains Terapan : Wahana Informasi dan Alih Teknologi Pertanian, Vol
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jstsv.12.Khusus.148-153

Abstract

Genetic correlations between productive traits have important role in beef cattle selection. This study aimed to estimate genetic correlation between birth, weaning, and yearling weight of Brahman Cross (BX) cattle. The experiment was carried out at PT Lembu Jantan Perkasa (PT LJP) Serang, Banten. There were 31 heads of BX offspring, which were obtained from 3 sire and 31 dams. The average birth weight was 23.1 ± 2.21 Kg, weaning weight 73.5 ± 13.02 Kg, and yearling weight was 257.9 ± 61.15 Kg. Genetic correlation was analyzed by covariance analysis. The genetic correlation between birth weight and weaning weight was 0.12, birth weight and yearling weight 0.31, and weaning weight and yearling weight was 0.47. The results indicated that the selection based on birth and weaning weight could be conducted in order to increase yearling weight in BX cattle, since these variables have high and positive genetic correlation to yearling weight. ABSTRAKKorelasi genetik diantara sifat-sifat produksi memiliki peranan penting dalam kegiatan seleksi sapi pedaging. Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai korelasi genetik antara bobot lahir, sapih, dan bobot yearling pada Sapi Brahman Cross (BX). Penelitian dilaksanakan di PT Lembu Jantan Perkasa, Serang Banten. Materi penelitian meliputi 31 ekor sapi BX yang berasal dari 3 pejantan dan 31 ekor induk betina. Rataan bobot lahir yang didapatkan sebesar 23,1 ± 2,21 Kg, bobot sapih sebesar 73,5 ± 13,02 Kg, dan bobot yearling sebesar 257,9 ± 61,15 Kg. Korelasi genetik dianalisis dengan analisis peragam antar saudara tiri. Nilai korelasi genetik antara bobot lahir dengan sapih sebesar 0,12, bobot lahir dengan bobot yearling sebesar 0,31, sedangkan bobot sapih dan bobot yearling sebesar 0,47. Hasil menunjukan bahwa pelaksanaan seleksi dapat dilakukan berdasarkan bobot lahir dan bobot sapih dalam rangka peningkatan peforma sapi BX, dikarenakan kedua peubah memiliki korelasi genetik yang positif dan tinggi terhadap bobot yearling.