Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau biasanya berlangsung dalam periode bulan april sampai september. Adanya potensi tersebut menjadi peluang yang baik untuk memanfaatkan energi sinar matahari sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan dan mudah didapatkan. Pemanfaatan energi sinar matahari sebagai sumber energi terbarukan perlu digalakkan dalam rangka menghemat penggunaan sumber energi fosil yang semakin menipis ketersediaannya. Paper ini menyajikan pemanfaatan energi sinar matahari sebagai pemanas air (solar water heater). Metode penelitian dilakukan berdasarkan eksperimen dengan menganalisis pengaruh laju air air (1,7; 1,9; 2,1; 2,3; 2,5) L/min dan sudut kemiringan panel (5o, 10o, 15o, 20o, 25o) terhadap temperatur air keluar dan perpindahan panas konveksi pada solar water heater dengan pipa collector stainless steel yang diberi pelapis cat berwarna hitam. Penelitian alat pemanas air ini dibuat melalui beberapa tahapan yaitu mengidentifikasi masalah, studi literatur, konsultasi dengan pembimbing, pembuatan alat, pengambilan data, analisa hasil percobaan dan pembuatan laporan. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil bahwa laju alir yang optimal yaitu 2,3 L/min dengan temperatur air keluar yang dihasilkan sebesar 63,50C. Sudut kemiringan optimal ada pada sudut kemiringan 200 karena menghasilkan temperature air output sebesar 63,50C. Nilai koefisien konveksi semakin besar dengan bertambahnya laju alir air.