Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kepariwisataan

STAKEHOLDERS: PERAN DAN KENDALA PELIBATANNYA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI BALI Mertha, I Wayan; Wiarti, Luh Yusni; Suasapha, Anom Hery
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran stakeholder sebagai “pemain utama” serta kendala-kendala pelibatan mereka dalam pengembangan desa wisata di Bali. Lokasi penelitian dilakukan pada empat kabupaten di Bali, yaitu Kabupaten Bangli, Gianyar, Badung dan Tabanan. Data diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD), dimana narasumber dipilih secara purposive, selain data juga diperoleh melalui studi dokumentasi. Analisis kualitatif dipilih untuk mereduksi, memilah serta menginterpretaskan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah sebagai regulator, fasilitator, dan eksekutorhendaknya: (1) mendorong pengembangan desa wisata sesuai potensinya, bukan atas alasan politis dan/atau karena sekadar untuk memperoleh dana bantuan, (2) mengkaji secara konprehensif desa wisata yang akan dikembangkan, (3) menyiapkan perencanaan yang matang dengan mengintegrasikan rencana pembangunan pada tingkat yang lebih tinggi dengan rencana kerja yang disusun masyarakat, (4) memberikan pelatihan untuk mengembangkan kapasitas masyarakat local dalam pengembangan desa wisata, dan (5) memonitor dan mengevaluasi kegiatan masyarakat dalam pengembangan desa wisata.Masyarakat hendaknya secara kritis mengembangkan diri dan lingkungannya, serta menerapkan nilai-nilai lokal serta mengedepankan keunikan budaya Bali sebagai kekuatan pengembangan desa wisata, sementara itu pengusaha diharapkan berperan dalam peningkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat lokal terkait kebutuhan desa wisata, peran akademisi diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam mengidentifikasi permasalahan desa wisata dan mencarikan solusinya, sementara pers dapat menonjolkan fungsi kontrol dan penyebarluasan informasi kepada publik. Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata terkait dengan koordinasi antar stakeholders serta belum adanya agent of change yang mampu mengkoordinir peran stakeholders tersebut.
SKALA LIKERT UNTUK PENELITIAN PARIWISATA; BEBERAPA CATATAN UNTUK MENYUSUNNYA DENGAN BAIK Suasapha, Anom Hery
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini merupakan sebuah artikel studi literatur (literature review article) yang disusun dengan metode literatur review. Hal yang mendasari penulisan artikel ini adalah keinginan untuk memahami lebih baik mengenai Skala Likert dengan membaca beberapa literatur dan menuangkan hasilnya ke dalam bentuk manuskrip. Topik yang diulas melalui penulisan artikel ini adalah mengenai Skala Likert, sehingga kata kunci yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, yang dalam hal ini adalah pustaka berupa buku maupun artikel jurnal adalah “Skala Likert”. Sebanyak 27 pustaka yang membahas mengenai Skala Likert telah dibaca. Mengingat Sebagian besar literatur yang dibaca adalah berupa buku yang terdiri atas banyak topik dan halaman, maka teknik membaca berupa scan, skim dan understand telah diaplikasikan. Ide utama dari penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan semaksimal mungkin mengenai Skala Likert berdasarkan karya asli penemunya, untuk kemudian diperkuat dengan berbagai pendapat dari pakar lain mengenai Skala Likert, termasuk penggunaanya di bidang ilmu pariwisata. Bagi penulis, Literatur review mengenai Skala Likert ini menghasilkan pemahaman yang lebih baik mengenai Skala Likert dan apa saja yang harus dipertimbangkan untuk menyusun kuesioner Skala Likert dengan baik. Diharapkan, manfaat yang sama juga dapat dirasakan oleh pembacanya kelak.
STAKEHOLDERS: PERAN DAN KENDALA PELIBATANNYA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI BALI I Wayan Mertha; Luh Yusni Wiarti; Anom Hery Suasapha
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jpar.v17i2.43

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran stakeholder sebagai “pemain utama” serta kendala-kendala pelibatan mereka dalam pengembangan desa wisata di Bali. Lokasi penelitian dilakukan pada empat kabupaten di Bali, yaitu Kabupaten Bangli, Gianyar, Badung dan Tabanan. Data diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD), dimana narasumber dipilih secara purposive, selain data juga diperoleh melalui studi dokumentasi. Analisis kualitatif dipilih untuk mereduksi, memilah serta menginterpretaskan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah sebagai regulator, fasilitator, dan eksekutorhendaknya: (1) mendorong pengembangan desa wisata sesuai potensinya, bukan atas alasan politis dan/atau karena sekadar untuk memperoleh dana bantuan, (2) mengkaji secara konprehensif desa wisata yang akan dikembangkan, (3) menyiapkan perencanaan yang matang dengan mengintegrasikan rencana pembangunan pada tingkat yang lebih tinggi dengan rencana kerja yang disusun masyarakat, (4) memberikan pelatihan untuk mengembangkan kapasitas masyarakat local dalam pengembangan desa wisata, dan (5) memonitor dan mengevaluasi kegiatan masyarakat dalam pengembangan desa wisata.Masyarakat hendaknya secara kritis mengembangkan diri dan lingkungannya, serta menerapkan nilai-nilai lokal serta mengedepankan keunikan budaya Bali sebagai kekuatan pengembangan desa wisata, sementara itu pengusaha diharapkan berperan dalam peningkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat lokal terkait kebutuhan desa wisata, peran akademisi diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam mengidentifikasi permasalahan desa wisata dan mencarikan solusinya, sementara pers dapat menonjolkan fungsi kontrol dan penyebarluasan informasi kepada publik. Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata terkait dengan koordinasi antar stakeholders serta belum adanya agent of change yang mampu mengkoordinir peran stakeholders tersebut.
SKALA LIKERT UNTUK PENELITIAN PARIWISATA; BEBERAPA CATATAN UNTUK MENYUSUNNYA DENGAN BAIK Anom Hery Suasapha
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jpar.v19i1.407

Abstract

The study aims to identify community attitudes in the development of tourism villages and to analyze the forms of community involvement in packaging the Catur Tourism Village products. Theories and concepts used were the tourism area life cycle, index theory (irritation index), concept of community-based tourism (CBT), concept of tourism products, and concept of tourism village 4.0. The research used a qualitative research approach using descriptive qualitative data analysis techniques. The results showed most forms of community involvement in packaging Catur Tourism Village products exist at the implementation stage, then planning and decision-making. Even though most of the people involved in packaging Catur Tourism Village products, the number of people who was not involved was still quite high. This is where the role of the tourism village manager is needed to be able to bridge the aspirations of people who want to be involved in the development of the Catur Tourism Village. Catur Village local government should be able to formulate community engagement strategies so that the community can be optimally involved in packaging Catur Tourism Village products.
PERAN DESA PAKRAMAN DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA BERKELANJUTAN DI DESA BATUAN, SUKAWATI, GIANYAR I Ketut Sakrabawa Diana; Dewa Ayu Lily Dianasari; Anom Hery Suasapha
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jpar.v19i2.423

Abstract

Batuan is visited by domestic and international visitor for its cultural tourism attraction, in the form of a temple known as Pura Puseh Batuan or Puseh Batuan Temple. Puseh Batuan Temple is managed by the Batuan Customary Village as a sustainable cultural tourist attraction. But until now, little are known about the role of the customary village in developing the temple. This article discussed the role of Batuan Customary Village in developing it’s Puseh Temple as a sustainable tourism attraction. The research upon which this article written is a quantitative research done for the completion of a Bachelor Study. Data collected through survey to research sample selected from the villagers of Batuan Customary Village as the population. Quota sampling were used to determine the number of respondent surveyed from each of 8 localities in the Batuan Customary Village. Data collected were then analysed using regression technique. Results shows that the 3 (three) roles of Customary Village observed are partially and collectively significant in the evelopment of Puseh Batuan Temple as a cultural tourist attraction.
POTENSI DESA WISATA PENGLIPURAN MENURUT MAHASISWA KEPARIWISATAAN POLITEKNIK PARIWISATA BALI Anom Hery Suasapha
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jpar.v19i2.427

Abstract

This article is written based on a research conducted on 2019. The research was a quantitative research, to determine the tourism potential of Penglipuran Village through the perception of Tourism Students of Bali Tourism Polytechnic. In doing so, quantitative as well as qualitative data were collected from primary and secondary source. The primary data which will be analyze were collected through survey method, using a self-administered questionnaire. The questionnaire was a Likert Scale Questionnaire, with five (5) respond category, consist of extremely disagree, disagree, neutral, agree and extremely agree. Secondary data were collected through documentation. Respondent were determined purposively, and on field, the surveyor determined the respondent accidentally. Data were then analyzed using Exploratory Factor Analysis, to produce result in the form of factors indicating the tourism potentials of Penglipuran Village. This research shows that the tourism potency of Penglipuran Village consists of those of Strength and those of Opportunity.