Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama

Pendayagunaan Multimedia dalam Pengajaran Bahasa Arab Armawi, Sullati
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 3 No 1 (2018): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The article describes about role of multimedia in teaching Arabic in terms of principles of choosing medias, selection the proper media as well as the prominent strategic that can be used in developing the multimedia itself. Currently, it is shown that learning the second languages such as Arabic is classified as hard effort. There are so many methods that have been selected by teachers in designing attractive learning in order to stimulate the students’ interest in class. Therefore, multimedia as a tool not only can deliver the proper message to learner but also it ensures to achieve the learning goals in purposes. Difference of learning styles, intelligence, disability, distance, time and so on, can be solved by using the correct multimedia.
Moderasi Beragama: Pilar Utama Kekuatan Moralitas Bangsa Armawi, Sullati
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 5 No 2 (2020): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang konsep moderasi beragama dalam membina kekuatan moralitas bangsa. Bangsa Indonesia adalah masyarakat beragam budaya dengan sifat kemajemukannya. Keberagaman di Indonesia mencakup perbedaan agama, etnis, suku, budaya dan sebagainya. Dalam interaksi masyarakat yang multikultural ini, sering terjadi konflik dalam berkomunikasi, perbedaaan pendapat, sehingga terjadinya pergeseran nilai nilai moral yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan. Konsep dasar moderasi beragama adalah keterbukaan menerima keberagaman (inklusivisme) serta tidak saling mempertentangkan namun mencari penyelesaian dengan toleran. Apalagi di era disrupsi teknologi saat ini, dengan banyaknya informasi yang tersaji di media sosial baik sifatnya benar maupun salah. Masyarakat menjadi terbiasa menemukan kebenaran tunggal, tanpa penjelasan dan pengayaan. Hal ini bisa memicu konflik antar kelompok disebabkan beragam pendapat yang berbeda. Dalam kehidupan multikultural, diperlukan sikap menghargai perbedaan, kemajemukan dan kemauan berinteraksi dengan siapapun secara adil dan seimbang. Sejatinya perbedaan bukan sumber konflik tetapi sebagai bagian kekayaan modal budaya yang seharusnya dapat dikelola sebagai potensi bagi pengembangan kekuatan moralitas bangsa yang berbudaya