Tekanan intraokular merupakan tekanan bola mata yang dipengaruhi oleh produksi cairan humor aqueous. Tekanan intraokular yang melebihi batas normal akan menimbulkan masalah pada mata. Katarak adalah kondisi lensa mata yang keruh sehingga mata menjadi sulit untuk menangkap cahaya. Teknik fakoemulsifikasi saat ini banyak digunakan untuk penanganan katarak karena dapat meningkatkan ketajaman penglihatan dan menurunkan tekanan intraokular. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tekanan intraokular sebelum dan sesudah operasi fakoemulsifikasi pada penderita katarak senilis dengan DM dan non DM di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif cross sectional dengan data primer secara perspektif. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Mata Rumah Sakit Yogyakarta dengan mengambil sampel sebanyak 70 pasien. Sampel diambil dari pasien yang telah menjalani operasi fakoemulsifikasi menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji Paired Sample T-Test dan uji Independent Sample T- Test. Didapatkan nilai signifikasi P<0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbandingan tekanan intraokular sebelum dan 1 minggu sesudah operasi fakoemulsifikasi pada pasien katarak senilis dengan DM dan non DM di Yogyakarta. Berdasarkan hasil yang didapat, dinyatakan bahwa terdapat perbandingan tekanan intraokular sebelum dan sesudah operasi fakoemulsifikasi pada pasien katarak senilis dengan DM dan non DM di Yogyakarta.