Penelitian untuk untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh komposisi bahan organik media tanam cendana dan frekwensi pemangkasan tanaman inang cendana terhadap pertumbuhan bibit cendana dilakukan di Naikolan Kupang yang berlangsung dari bulan Maret hingga Desember 2022. Percobaan dirancang secara faktorial dengan rancangan dasar acak kelompok. Faktor yang dicobakan adalah komposisi bahan organik media tanam dan frekwensi pemangkasan tanaman inang cendana. Komposisi bahan organik media tanam terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu 1) komposisi bahan organik media tanam 0 %, 2) komposisi bahan organik media tanam 2 %, 3) komposisi bahn organik media tanam 4 %, , dan 4) komposisi bahan organik media tanam 6 %. Sedangkan frekwensi pemangkasan tanaman inang terdiri dari 3 taraf, yaitu tanpa pemangkaan tanaman inang, 2) pemangkasan tanaman inang 1 bulan sekali, dan 3) pemangkasan tanaman inang 2 bulan sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N, kandungan P, Laju Asimilasi Berih (LAB) rata-rata, dan Laju Pertumbuhan Relatif (LTR) rata-rata lebih tinggi pada komposisi bahan oragnik media tanam 6 %, namun kandungan N, kandungan P, Laju Asimilasi Berih (LAB) rata-rata, dan Laju Pertumbuhan Relatif (LTR) rata-rata bibit cendana lebih tinggi lagi pada bibit cendana yang dipangkas tanaman inang 1 bulan sekali. Jumlah houstoria akar bibit cendana tidak dipengaruhi oleh interaksi antara komposisi bahan organik media tanam dengan frekwensi pemangkasan tanaman inang cendana. Demikian pula oleh faktor mandiri komposisi bahan organik media tanam maupun faktor mandiri frekwensi pemangkasan tanaman inang cendana. Kandungan K bibit cendana lebih tinggi dan Nisbah Akar Pupus (NAP) rata-rata bibit cendana lebih rendah pada komposisi bahan organik media tanam 6 % dan pada pemangkasan tanaman inang cendana 1 bulan sekali. Untuk meningkatkan pertumbuhan bibit cendana sebaiknya menggunakan komposisi bahan organik media tanam sebanyak 6 % serta tanaman inangnya dipangkas 1 bulan sekali.