Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer (JAKK)

Analisis Rasio Camels Dalam Menentukan Tingkat Kesehatan Bank Digital Rahman, Wildan Arindra; Priono, Hero
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer (JAKK) Vol 8, No 1 (2025): Oktober 2024 - Maret 2025
Publisher : Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer (JAKK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jakk.v8i1.24746

Abstract

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank digital di Indonesia selama periode 2019–2023 dengan menggunakan metode CAMELS, yang mencakup aspek Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to Market.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari 12 bank digital yang terdaftar di OJK. Analisis dilakukan dengan teknik statistik deskriptif dan uji one sample t-test menggunakan SPSS.Originalitas/Novelty: Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan menerapkan metode CAMELS secara komprehensif pada bank digital, yang sebelumnya lebih banyak diterapkan pada bank konvensional atau syariah. Penelitian ini juga mencakup lebih banyak sampel bank digital dibandingkan studi sebelumnya.Hasil Penelitian: Secara umum, sebagian besar bank digital menunjukkan tingkat kesehatan yang tergolong sehat pada aspek capital dan asset quality, namun beberapa memiliki kelemahan pada aspek manajemen dan efisiensi operasional (BOPO), serta likuiditas.Implikasi: Penelitian ini penting sebagai acuan bagi regulator dalam merumuskan kebijakan pengawasan terhadap bank digital serta bagi bank digital itu sendiri dalam mengevaluasi strategi keuangan dan operasionalnya. Penelitian ini juga memberikan informasi bagi masyarakat dalam memilih bank digital yang sehat. Research Objectives: This study aims to assess the health level of digital banks in Indonesia during the 2019–2023 period using the CAMELS method, covering aspects of Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity, and Sensitivity to Market.Research Method: This is a descriptive quantitative study using secondary data derived from the annual financial statements of 12 digital banks registered with the Financial Services Authority (OJK). Data analysis employed descriptive statistics and a one-sample t-test using SPSS.Originality/Novelty: This study contributes novelty by comprehensively applying the CAMELS method to digital banks, which is rarely done in previous studies that mostly focused on conventional or Islamic banks. It also uses a broader sample of digital banks.Research Results: Most digital banks showed a healthy status in terms of capital and asset quality, although some exhibited weaknesses in management, operational efficiency (BOPO), and liquidity.Implications: The research provides valuable insights for regulators in designing supervision policies for digital banks, and for banks themselves in evaluating their financial and operational strategies. It also helps consumers in selecting well-performing digital banks
Sikap Mahasiswa dalam Mendukung Kebijakan Pajak: Peran Persepsi Korupsi dan Pendidikan Perpajakan Santoso, Arif Rahman Budi; Priono, Hero
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer (JAKK) Vol 8, No 1 (2025): Oktober 2024 - Maret 2025
Publisher : Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer (JAKK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jakk.v8i1.24765

Abstract

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi terhadap korupsi dan pendidikan perpajakan terhadap sikap mahasiswa dalam mendukung kebijakan pajak pemerintah. Fokus utama diarahkan pada bagaimana dua variabel tersebut membentuk preferensi dan kecenderungan sikap mahasiswa sebagai calon wajib pajak.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang disebarkan kepada mahasiswa, kemudian dianalisis menggunakan teknik PLS-SEM untuk menguji hubungan dan pengaruh antar variabel. Populasi merupakan mahasiswa akuntansi UPN Veteran Jawa Timur yang berjumlah 1031 mahasiswa yang kemudian diambil sampel sebanyak 124 mahasiswa.Originalitas/Novelty: Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi dua perspektif teoretis utama—Theory of Planned Behavior dan Social Cognitive Theory—dalam menganalisis sikap fiskal generasi muda, khususnya mahasiswa. Penelitian ini juga menyoroti secara simultan aspek moral (persepsi korupsi) dan aspek kognitif (pendidikan perpajakan) sebagai determinan sikap terhadap kebijakan perpajakan, yang belum banyak dikaji secara bersamaan dalam konteks Indonesia.Hasil Penelitian: Hasil menunjukkan bahwa persepsi terhadap korupsi memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap mahasiswa. Persepsi ini dapat membentuk sikap yang mendukung maupun tidak mendukung terhadap kebijakan pajak, tergantung pada bagaimana mahasiswa menilai integritas dan transparansi pemerintah. Sementara itu, pendidikan perpajakan tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap sikap mahasiswa dalam mendukung kebijakan pajak. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman teknis saja belum tentu cukup untuk membentuk sikap tertentu, karena masih ada faktor lain yang turut memengaruhi, seperti pengalaman pribadi dan konteks lingkungan.Implikasi: Temuan ini menunjukkan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan perpajakan yang lebih aplikatif serta integrasi nilai-nilai antikorupsi di lingkungan akademik. Selain itu, pemerintah dan otoritas perpajakan perlu melakukan pendekatan komunikasi yang lebih partisipatif dan kreatif dalam menyosialisasikan kebijakan pajak kepada generasi muda guna meningkatkan kepercayaan dan partisipasi fiskal mereka di masa depan. Research Objective: This study aims to analyze the influence of perceptions of corruption and tax education on students' attitudes in supporting government tax policies. The main focus is directed at how these two variables shape the preferences and attitudinal tendencies of students as prospective taxpayers.Research Methods: This study uses a quantitative approach with a survey method. Data were collected through structured questionnaires distributed to students, then analyzed using PLS-SEM techniques to test the relationship and influence between variables. The population consisted of 1,031 accounting students at UPN Veteran East Java, from which a sample of 124 students was taken.Originality/Novelty: The novelty of this study lies in the integration of two major theoretical perspectives-Theory of Planned Behavior and Social Cognitive Theory-in analyzing the fiscal attitudes of the younger generation, particularly university students. This study also highlights simultaneously the moral aspect (perception of corruption) and cognitive aspect (tax education) as determinants of attitudes towards tax policy, which have not been studied simultaneously in the Indonesian context.Research Results: The results show that perceptions of corruption have a significant influence on students' attitudes. These perceptions can shape attitudes that either support or oppose tax policies, depending on how students assess the integrity and transparency of the government. Meanwhile, tax education does not show a significant influence on students' attitudes toward supporting tax policies. This suggests that technical understanding alone may not be sufficient to shape certain attitudes, as there are other factors at play, such as personal experiences and environmental context.Implication: These findings indicate the importance of improving the quality of taxation education that is more applicable and the integration of anti-corruption values in the academic environment. In addition, the government and tax authorities need to take a more participatory and creative communication approach in socializing tax policies to the younger generation to increase their fiscal trust and participation in the future.