Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan dan Science

Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah Berhubungan Dengan Pemenuhan Gizi Seimbang Anita Ariance Howay; Naomi Parmila Hesti Savitri; M. Zuhal Purnomo
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.606 KB)

Abstract

Anak usia prasekolah (3-6 tahun) mengalami fase pertumbuhan yang pesat pertama kali (growth spurt). Pertumbuhan anak yang pesat pada masa ini meliputi pertambahan berat badan, tinggi badan dan perkembangan pada organ-organ anak, sehingga diperlukan asupan energi dan zat gizi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Diperkirakan lebih dari 200 juta anak di Negara berkembang gagal mencapai potensi perkembangan optimalnya karena lingkungan yang tidak mendukung sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, emosi dan sosial anak. Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan retrospektive yang dilakukan di TK Bhayangkari Distrik Teminabuan Sorong, dengan populasi 35 orang dan menggunakan teknik sampling jenuh. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan personal sosial bagi anak usia prasekolah berhubungan dengan pemenuhan gizi seimbang p value 0,002 (< 0,05). Anak pra sekolah yang gizinya terpenuhi dengan baik maka perkembangan personal sosialnya juga akan baik, sehingga anak mampu melaksanakan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosialnya dengan baik secara mandiri, tidak selalu tergantung dengan orang tua.
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-8 Tahun Di Sekolah Minggu Ananda Liana Indah Sari; Naomi Parmila Hesti Savitri; M. Zuhal Purnomo
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.246 KB)

Abstract

Stunting adalah keadaan malnutrisi jangka panjang yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan masalah tumbuh kembang anak, yaitu tinggi badan anak lebih rendah atau lebih pendek dari usia (standar). Di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dengan jumlah anak yang diukur sebanyak 4.165 ditemukan balita yang sangat pendek adalah 0 (0%) dan pendek berjumlah 542 (19,77%). Faktor yang menjadi penyebab stunting salah satunya adalah aktivitas fisik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan di SMB Ananda Desa Kutuk Undaan Kudus, dengan populasi 30 orang dan menggunakan teknik sampling jenuh. Aktivitas fisik diukur dengan menggunakan piramida aktivitas fisik anak, dan angka kejadian stunting diukur dengan antropometri. Hasil penelitian didapatkan distribusi responden lebih banyak pada responden yang tidak stunting yaitu 28 orang (93,33%) dan yang stunting 2 orang (6,67%). Berdasarkan uji korelasi berganda simultan terdapat hasil 2 anak yang stunting 100% melakukan aktivitas sangat ringan dan 28 anak melakukan aktivitas fisik ringan sampai berat, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan angka kejadian stunting sig. F change 0,009 (sig. F change < 0,05). Kejadian stunting berhubungan signifikan dengan kepadatan tulang, aktivitas fisik dan konsumsi protein pada anak usia sekolah dasar.
PENGARUH PENGELUARAN ASI DENGAN PEMBERIAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU NIFAS DI PMB RINI ANGGELENA KAB.OKU SUMSEL Meilani Elisa; Naomi Parmila Hesti Savitri; Evi Erlina
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu nifas sering kali mengalami keluhan tidak lancarnya pengeluaran ASI yaitu produksi ASI yang tidak banyak. Rendahnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin akan menurunkan lancarnya pengeluaran ASI. Dukunagn keluarga terutama suami dibutuhkan untuk menstimulus peningkatan hormon oksitosin. ASI akan dapat keluar lancar bila ibu memiliki emosi positif yang dapat merangsang hormon oksitosin dengan mendapatkan perhatian, dukungan dan cinta dari suami. Rancangan dengan one grup pretest posttest digunakan dalam penelitian ini. Total populasi semua ibu melahirkan primipara yang mengalami ketidaklancaran pengeluaran ASI di PMB Rini Anggelena Kab.Oku sejumlah 15 ibu. Teknik Sampling dengan Total Sampling. Penelitian ini menghasilkan terdapat 15 responden sebelum diberikan intervensi dukungan suami yang mengalami pengeluaran ASI lancar sejumlah 6 (40%), dan yang mengalami ASI tidak lancar sejumlah 9 (60%), setelah diberikan diberikan intervensi dukungan suami yang mengalami pengeluaran ASI lancar sejumlah 13 (86.7%), dan yang mengalami ASI tidak lancar sejumlah 2 (13.3%). Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pengeluaran ASI dengan pemberian dukungan suami pada ibu nifas ditunjukkan p value 0,042. (p< 0,05). Produksi hormon oksitosin akan meningkat dengan pemberian dukungan suami pada ibu menyusui. . Kata Kunci : Dukungan Suami, Pengeluaran ASI, ibu nifas
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI HB-0 PADA BAYI USIA 0-7 HARI Sari Damayanti; Naomi Parmila Hesti Savitri; Evi Erlina
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai upaya pencegahan penularan virus hepatitis B dari ibu ke bayi maka perlu segera disuntikkan vaksin HB-0 terhadap bayi yang telah lahir sebagai penerima dosis pertama segera setelah lahir. Infeksi virus hepatitis B akan sulit disembuhkan jika serangan terjadi pada anak-anak bahkan dapat menyebabkan kelainan sampai dewasa. Pemberian vaksin HB-0 pada hari ke 0-7 dapat meningkatkan terhadap paparan virus hepatitis B. salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan pemberian vaksin HB0 adalah diperlukannya dukungan keluarga dengan tidak melarang bayi untuk diimunisasi dengan alas an masih terlalu kecil. Rancangan daam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional study melalui metode observasional dengan Teknik analisis menggunakan uji chi-square. Jumlah populasi adalah 103 ibu dengan bayi umur 0-7 hari dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yang berjumlah 31 orang ibu. Penelitiana ini menunjukkan hasil bahwa dari 31 orang repsonden yang melakukan imunisasai HB0 tepat waktu sejumlah 22 orang (71%) dan yang tidak tepat waktu sejumlah 9 orang (29%). Sedangkan untuk pemberian dukungan keluarga dikatakan baik sejumlah 20 orang (64,5%) dan dukungan keluarg yang kurang terdapat 11 orang (35,5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi HB0 pada bayi usia 0-7 hari dengan p value 0,003 (p<0,05). Ketepatan diberikannya imunisasi HB0 pada hari 0-7 akan meningkat secara signifikan dengan adanya dukungan keluarga. Kata Kunci : Dukungan keluarga, Ketepatan Pemberian Imunisasi HB0, Bayi usia 0-7 hari