Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN SUMBER BELAJAR STASIUN BMKG DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA SMAN 1 INDRAPURI Huda, Nurul; Abdi, Abdul Wahab; Afriyani, Mice Putri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 10, No 2 (2025): MEI 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v10i2.32224

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan majunya suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dalam usaha mencapai sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan strategi belajar mengajar yang diharapkan mampu memberi inovasi sistem pendidikan. Upaya dalam menunjang capaian keberhasilan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, peranan guru menjadi komponen penting dalam mewujudkan hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar geografi menggunakan sumber belajar Stasiun BMKG lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional siswa SMAN 1 Indrapuri. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental Design, dengan jenis penelitian Nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa di kelas X IPAS SMAN 1 Indrapuri yang berjumlah 128 siswa dengan pengambilan sampel dua kelas (kelas eksperimen dan kelas konvensional). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPAS 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPAS 1 sebagai kelas konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes, kemudian data dianalisis menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai = 4,50 dan = 1,671. Sesuai dengan kriteriapengujiannya terima Ha jika atau 4,50 1,671 yang berarti Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar geografi menggunakan sumber belajar Stasiun BMKG lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar geografi menggunakan pembelajaran konvensional siswa SMA Negeri 1 Indrapuri.Kata Kunci: perbandingan, hasil belajar, geografi, Bmkg, konvensional
PENGARUH MODEL COLLABORATIVE CREATIVITY LEARNING (CCL) TERHADAP PROBLEM SOLVING ABILLITES (PSA) SISWA PADA MATERI MITIGASI BENCANA DI SMA BABUL MAGHFIRAH Damayanti, Rizki; Desfandi, Mirza; Afriyani, Mice Putri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 10, No 2 (2025): MEI 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v10i2.32262

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam membentuk generasi berbudaya, unggul dan siap dalam menghadapi era abad 21 saat ini. Pembelajaran abad 21 mengharuskan siswa untuk memiliki keterampilan 4C yaitu berpikir kritis (critical thingking), berfikir kreatif (creative thingking), keterampilan komunikasi (communication), dan kolaborasi (collaboration). Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam penerapan model Collaborative Creativity Learning (CCL) terhadap Problem Solving Abilites (PSA) siswa pada materi mitigasi bencana di SMA Babul Maghfirah. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam penerapan model collaborative creativity learning (CCL) terhadap problem solving abillites (PSA) siswa pada materei mitigasi bencana di SMA Babul Maghfirah. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan jenis quasi eksperimental design. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XIC sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XIB sebagai kelas kontrol. Langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan yaitu, melakukan uji validitas soal, memberikan pre-test, memberikan materi, membagikan LKPD, dan melihat pengaruh setelah penerapan model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penerapan model collaborative creativity learning (CCL) terhadap problem solving abillites (PSA) siswa pada materi mitigasi bencana di SMA Babul Maghfirah dengan skor signifikan 1,89 1,68. Berdasarkan hasil penelitian ini, direkomendasikan kepada guru-guru geografi agar turut menggunakan model collaborative creativity learning (CCL) agar hasil belajar menjadi lebih baik.Kata Kunci: Model Pembelajaran, CCL, PSA
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA PERAGA TATA SURYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN UNGGUL TUNAS BANGSA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Ifdhal, Asyraqul; Afriyani, Mice Putri; Desfandi, Mirza
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 8, No 1 (2023): FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpgeo.v8i1.33962

Abstract

Model pembelajaran problem based learning dapat diartikan sebagai model pembelajaran berbasis masalah, dimana siswa ditekankan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ditemukan selama proses pembelajaran secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning berbantuan media peraga tata surya untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMAN Unggul Tunas Bangsa Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu dengan sampel berjumlah 61 siswa. Pada pengujian hipotesis, hipotesis diterima jika Ha diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan nilai thitung = 4,001 dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% dan dk=n1 + n2 2= 31+30-2 = 59, dengan nilai tabel ditribusi t diperoleh ttabel = 1,671. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh model Problem based learning berbantuan media peraga tata surya terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dengan penerapan model problem based learning berbantuan media peraga tata surya diketahui meningkat dari nilai rata-rata 27 menjadi 75. Sementara itu, hasil belajar siswa dengan penerapan model Problem based learning tanpa berbantuan media peraga tata surya dari nilai rata-rata 29 menjadi 63.