Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan)

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Staphylococcus sp. DARI UDARA DI RUANGAN BER-AC GEDUNG ANALIS KESEHATAN Hamtini Hamtini; Ira Nuraeni
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 2 (2018): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.676 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i2.52

Abstract

Kualitas udara dalam ruangan yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius dan fatal, kualitas udara yang buruk dapat dipengaruhi oleh adanya mikrooganisme salah satunya adalah bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui keberadaan bakteri Staphylococcus sp. di ruangan kantor Jurusan Analis Kesehatan yang ber AC. Isolasi bakteri didapatkan dari sampel udara di ruangan kantor ber- AC dengan metode penelitian deskriptif yaitu mendapatkan gambaran tentang keberadaan bakteri Staphylococcus sp. Isolasi dilakukan dengan menggunakan media selektif diferensial yaitu Mannitol Salt Agar, kemudian identifikasi di lakukan dengan pewarnaan Gram, setelah itu identifikasi di lanjutkan dengan Uji Katalase dan Uji Koagulase. Hasil identifikasi dengan pewarnaan Gram di dapatkan 119 kisolat bakteri merupakan bakteri Gram positif dengan bentuk kokus. Setelah di lakukan pewarnaan Gram isolat-isolat tersebut di lanjutkan dengan uji katalase dan terdapat 113 isolat positif katalase, kemudian di lanjutkan dengan uji koagulase, hasil uji koagulase di dapatkan 20 isolat bakteri hasil uji koagulase menunjukkan hasil positif. Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat keberadaan bakteri Staphylococcus sp. yang merupakan bakteri kontaminan udara di dalam ruangan ber-AC di ruang kantor jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Banten dan kemungkinan besar dapat penyebabkan masalah kesehatan bagi manusia
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DARI DAUN ALOCASIA MACRORRHIZOS DENGAN METODE DPPH Syarah Anliza; Hamtini Hamtini
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.493 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.75

Abstract

Penyakit degenaratif seperti kanker, tekanan darah ting, dan sebagainya semakin banyak dan mudah ditemui dikalangan masyarakat. Pola hidup yang praktis dan instan, khususnya pada pemilihan makanan, memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Radikal bebas adalah molekul yang sangat rekatif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya. Kerja radikal bebas dapat dihambat oleh antioksidan yakni zat yang dapat memperlambat dan mencegah terjadinya oksidasi molekul. Adanya senyawa antioksidan mengurangi timbulnya penyakit kronis. Tanaman Alocasia macrorrhizos merupakan tanaman alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak metanol dari daun Alocasia macrorrhizos dengan menggunakan metode DPPH. Pelarut yang digunakan adalah metanol. Ekstraksi metanol dari daun Alocasia macrorrhizos dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan pada daun tersebut. Hasil ekstraksi selanjutnya diuji antioksidan dengan menggunakan metode DPPH, yang mana pembanding adalah vitamin C. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa ekstrak metanol dari daun Alocasia macrorrhizos terdapat senyawa flavonoid. Hasil uji aktivitas antioksidan didapatkan IC50 sebesar 314,885 ppm.
UJI EKSTRAK DAUN ALOCASIA MACRORRHIZOS SEBA GAI ANTIBAKTERI TERHADAP PERTUMBUHAN ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO Hamtini Hamtini; Syarah Anliza; Shufiyani Shufiyani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.571 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.76

Abstract

Antibakteri adalah subtansi kimia yang dihasilkan oleh mikroba dan dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain, pada saat ini dikenal dengan istilah antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang kurang tepat dapat menyebabkan adanya resistensi antibiotik. Penemuan berbagai senyawa obat baru dari bahan alam semakin memperjelas peran penting metabolit sekunder tanaman sebagai sumber bahan baku obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak metanol daun Alocasia macrorrhizos. Ekstrak metanol daun kemudian dilakukan dengan uji fitokimia. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar, bakteri uji yang digunakan adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Konsentrasi yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri adalah 40%, 20%, 10%, dan 5%. Untuk kontrol positif, digunakan antibiotik tetraxiclin 1%. Sedangkan, hasil uji fitokimia didapatkan komponen-komponen senyawa seperti flavonoid, tanin, dan steroid. Hasil uji aktivitas antibakteri didapatkan diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 40% sebesar 3,7 mm untuk Staphylococcus aureus dan untuk Escherichia coli diameter zona hambat tertinggi pada konsetrasi 40% sebesar 2,56 mm.
EKSPLORASI BAKTERI ENDOFIT DARI DAUN NAMNAM (Cynometra cauliflora L.) Hamtini hamtini; Syarah Anliza; Ira Nuraeni
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 8 No 1 (2021): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v8i1.209

Abstract

Akhir-akhir ini kencenderungan dalam penggunaan obat tradisional sebagai pilihan untuk pengobatan menjadi alternatif yang banyak diminati karena obat tradisonal terbukti relatif aman dengan cara penggunaan yang benar dan indikasi yang tepat serta jarang sekali menimbulkan efek samping. Untuk mengambil senyawa bioaktif secara langsung dari tanamannya dibutuhkan sangat banyak biomassa atau bagian dari tanamannya, sehingga untuk mengefisiensikan cara mendapatkan senyawa bioaktif tersebut, maka di gunakan mikroba endofit spesifik yang diperoleh dari bagian dalam tanaman yang diharapkan mampu menghasilkan sejumlah senyawa bioaktif yang di butuhkan tanpa harus mengekstrak dari tanamannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri endofit dari daun Namnam (Cynometra cauliflora L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengisolasi dan melakukan pemurnian bakteri endofit dari daun Namnam (Cynometra cauliflora L.), serta melakukan identifikasi dengan pewarnaan Gram. Hasil yang di dapat berupa 19 isolat bakteri endofit memiliki karakteristik morfologi yang tidak terlalu bervariasi, bentuk dan warna koloni rata-rata berwarna krem dan putih susu dengan beberapa ada yang tepian koloninya rata dan ada yang bergerigi serta ada permukaan yang kasar dan ada yang licin. Hasil dari pewarnaan Gram didapatkan 18 isolat bakteri merupakan Gram negatif dan 1 isolat merupakan Gram positif.
UJI ANTAGONISME ISOLAT FUNGI ENDOFIT DARI DAUN NAMNAM (Cynometra cauliflora L.) TERHADAP Candida albicans, Malassezia furfur SECARA IN VITRO Hamtini, Hamtini; Rahmawati, Nurmeily; Anliza, Syarah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol. 11 No. 2 (2024): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of traditional medicine as an option for treatment is an alternative that is in great demand because traditional medicine has been proven to be relatively safe if used correctly and with the right indications and rarely causes side effects. This is one of the factors for people to use natural ingredients or traditional medicine as an alternative treatment. One of these efforts is to explore and find antioxidant compounds such as beta carotene, astasantine, alkaloids and phenols in plants. To take bioactive compounds directly from the plant, a lot of biomass or parts of the plant are needed, so to make the method of obtaining these bioactive compounds more efficient, specific endophytic microbes obtained from the inside of the plant are used which are expected to be able to produce a number of bioactive compounds from the plant. Endophytic microbes consist of bacteria, fungi and actinomycetes which have the potential to produce bioactive compounds such as those produced by plants without causing damage to the plant. The aim of this research was to examine the antagonism ability of the Namnam leaf endophytic fungus (Cynometra cauliflora L.) against pathogenic fungi. The stages of the research method are identification of endophytic fungi macroscopically and microscopically and inoculation of endophytic fungi into PDA media, followed by preparation of test pathogenic fungi, the pathogenic fungi tested are Candida albicans and Malassezia furfur, antagonism test by inoculating pathogenic fungi into PDA media and After that, place the endophytic fungi on media that has been inoculated with pathogenic fungi, incubate at room temperature for 3-5 days and measure using a ruler. The results of macroscopic and microscopic identification of endophytic fungi, isolate code P1-1, were Penicillium sp, while isolate codes P4-1 and P5-1 were identified as Mucor sp. Based on the antagonist test that was carried out, it was seen that endophytic fungi grew in the test media but did not provide significant inhibition to the growth of the test fungi, namely Candida albicans and Malassezia furfur.