Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Masker Medika

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WARGATAMA OGAN ILIR TAHUN 2016 Pratiwi, Anggi
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia, menjadi tua merupakan proses alamiah. Seiring meningkatnya umur maka tekanan darah akan semakin meninggi, hipertensi menjadi masalah pada lanjut usia. Salah satu terapi non farmakologi pada penderita hipertensi yaitu dengan berolahraga secara teratur. Olahraga atau aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari sudah cukup untuk menurunkan tekanan darah. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan diketahuinya pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Wargatama Ogan Ilir Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Pre Eksperimen dengan rancangan One Group Pre-Post Test design dengan populasi lansia dengan hipertensi yang tinggal dipanti sosial tresna werdha berjumlah 74 lansia.Sampel diambil secara Accidental Sampling berjumlah 35 orang lansia. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Juni - 18 Juli 2016.Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji wilcoxon dengan batas kemaknaan (<0,05)Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sebelum senam lansia adalah 2.00 dengan standar deviasi 0.490 dan rata-rata tekanan darah setelah dilakukan senam lansia adalah 1.00 dengan standar deviasi 0.355. Dari hasil uji bivariat dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 (<0,05), hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan tekanan darah sebelum dilakukan senam lansia dengan tekanan darah setelah dilakukan senam lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wargatama Ogan Ilir tahun 2016. Disarankan kepada pihak panti sosial tresna werdha wargatama untuk menjadwalkan senam lansia secara rutin bagi penghuni panti.
QUALITY OF LIFE PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM QUALITY OF LIFE DIABETIC PATIENTS WITH FOOT ULCERS Pratiwi, Anggi
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian diabetes mellitus meningkat setiap tahunnya baik dinegara maju maupun dinegara berkembang. angka kejadian Diabetes Mellitus di Indonesia pada tahun 2017 menduduki peringkat ke-6 di dunia sebanyak 10,3 juta jiwa. Ulkus diabetik diperkirakan terjadi pada sekitar 15% individu yang mengalami DM. Ulkus diabetik mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Metodologi : Penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study. Dilaksanakan tanggal 22 September-12 Oktober 2019 di wilayah kerja kelurahan Rawa Buaya Jakarta Barat. Jumlah sampel 31 ditentukan dengan conscecutive sampling. Variable yang akan diteliti meliputi data demografi responden dan kualitas hidup. Kuesioner penelitian terbagi menjadi 2 yaitu kuesiober data demografi dan SF-36. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil : Distribusi frekuensi quality of life : dimensi fisik responden diabetes mellitus dengan ulkus diabetikum untuk kategori baik sebanyak 42%, sedangkan untuk quality of life dimensi mental untuk kategori baik sebanyak 35.5% di wilayah kerja kelurahan Rawa Buaya Jakarta Barat Simpulan : menurunnya kualitas hidup pada pasien diabetes mellitus dengan ulkus diabetikum dikarenakan keterbatasan dalam melakukan aktivitas, disabilitas, dan juga nyeri akibat ulkus. The incidence of diabetes mellitus is increasing every year in both developed and developing countries. In Indonesia the incidence of Diabetes Mellitus in 2017 ranks 6th in the world of 10.3 million. Diabetic ulcers are estimated to occur in about 15% of individuals who have DM. Diabetic ulcers affect the quality of life of sufferers. Method : Descriptive research using a cross sectional study design. Held on September 22-October 12, 2019 in the working area of West Jakarta's Rawa Buaya sub-district. The number of samples 31 was determined by consecutive sampling. Variables to be examined include respondent demographic data and quality of life. The research questionnaire was divided into 2 namely demographic data questionnaire and SF-36. Data analysis used univariate analysis and presented in the form of frequency distributions. Results: Frequency distribution of quality of life: physical dimensions of diabetic mellitus respondents with diabetic ulcers in the good category by 42%, while for quality of life the mental dimension for the good category was 35.5% in the working area of West Jakarta's Rawa Buaya sub-district. Conclusion: Declining quality of life in diabetic mellitus patients with diabetic ulcers due to limitations in activity, disability, and also pain due to ulcers.
PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI pratiwi, anggi
Masker Medika Vol 8 No 2 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i2.414

Abstract

Introduction: High blood pressure is becoming a significantly increasing public health problem. The incidence of hypertension in Indonesia is 34.1% and for Jakarta it is 35%. Hypertension can be treated by pharmacological and non pharmacological ways as well as by alternative therapies. Slow deep breathing is a technique of exercise and relaxation that helps maintain normal blood pressure. The aim of this study was to determine the effect of slow deep breathing on blood pressure among patients with hypertension. Methods: The design of this study was a one group pretest-posttest design. A sample of 15 respondents who were determined by purposive sampling technique. Data analysis using t-test dependent. Slow deep breathing exercises are given to respondents twice a day for one hour for one week. Blood pressure was measured with an electronic sphygmomanometer before and after the intervention in each sample. Results: Slow deep breathing exercise was effective in reducing systolic and diastolic blood pressure at these levels with a value of p <0.05. Discussion: Slow deep breathing can lower blood pressure with effect through the cardiovascular reflex control system and baroreflex sensitivity and a decrease in blood pressure. Key words: Hypertension, slow deep breathing, blood pressure