Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan BSI

Persepsi Suami Pasangan Usia Subur Tentang Kontrasepsi Pria Di Kelurahan Karang Pamulang Fiqhy, Annisa Nurul; Hermayanti, Yanti; Yani, Desy Indra
KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.363 KB)

Abstract

ABSTRAK Angka keikutsertaan pria ber-KB di Indonesia masih rendah. Kelurahan Karang Pamulang adalah salah satu daerah yang tingkat keikutsertaan pria ber-KB yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi suami Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kontrasepsi pria di masyarakat Karang Pamulang yang meliputi persepsi kognitif, afektif dan konatif. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 100 responden yang diambil menggunakan teknik random sampling (acak). Kuisioner dikembangkan berdasarkan modifikasi teori Allport, WHO, dan BKKBN dengan skala likert terdiri dari 22 item pernyataan. Data dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar 72% responden memiliki persepsi yang mendukung dengan domain persepsi diantaranya: persepsi kognitif 81%, persepsi afektif 60% dan persepsi konatif 57%. Walaupun secara umum persepsi suami mendukung terhadap program KB untuk pria, pada kenyataannya mereka belum tergerak menjadi akseptor, diperlukan pendekatan yang merata terhadap masyarakat. Kata Kunci : Keluarga Berencana (KB), Kontrasepsi pria, Pasangan Usia Subur, Persepsi
Peningkatan Fungsi Motorik Melalui Akupresur Pada Klien Pasca Stroke Mustopa, Mustopa; Hermayanti, Yanti; Yani, Desy Indra
KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.363 KB)

Abstract

ABSTRAKTahun 2007 kejadian stroke   di Indonesia sekitar 8,3 per 1000 penduduk.  Pada tahun 2013 bertambah menjadi 12,3. Kondisi ini perlu diwaspadai karena 70% penderita mengalami kecacatan akibat  penurunan fungsi motorik. Untuk meningkatkan fungsi tersebut diperlukan cara agar sirkulasi dan metabolisme jaringan terperbaiki. Sejak 3000 tahun yang lalu akupresure diyakini mampu meningkatkan fungsi motorik, namun penerapannya oleh petugas kesehatan belum banyak dilakukan. Penelitian ini akan membuktikan apakah akupresur mampu memperbaiki fungsi motorik klien pasca Stroke di tiga puskesmas kabupaten Kuningan. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen pretest dan posttest design. Jumlah sampel 27 yang memenuhi kriteria penelitian.  Alat ukur menggunakan Motor Assessment Scale.  Hasil menunjukkan pada aktivitas terlentang lalu berbaring, terlentang lalu duduk, dan duduk seimbang berada pada nilai tertinggi (6) dengan (p=1,000), namun ketika bergerak menggunakan fungsi ekstremitas atas, terjadi perbedaan. Saat  duduk kemudian berdiri nilai berubah dari 5,25 menjadi 5,40. Ketika  lengan atas difungsikan sebelum  intervensi 4,22 setelah menjadi 4,66. Perubahan yang dicapai pada keduanya belum bermakna (p=0,157).  Untuk fungsi berjalan nilai sebelum dari 3,66 menjadi 4,55 (p=0,000), pergerakan tangan dari 4,14 menjadi 4,59 (p=0,026),  dan Aktifitas tangan lanjutan dari 4,00 menjadi 4,44 (p=0,038). Ketiga perubahan tersebut menunjukan perbedaan bermakna, sekaligus menjadi bukti bahwa intervensi yang dilakukan mampu membantu memperbaiki sirkulasi. Bila kegiatan tersebut masuk dalam perencanaan pulang sejak perawatan di rumah sakit akan tercapai hasil yang lebih baik, dan fungsi motorik terperbaiki optimal.       Kata Kunci: Akupresur, fungsi motorik, pascastroke, ABSTRACTThe  incidence of stroke in Indonesia in 2007 about 8.3 per 1000. It increased to 12.3 in 2013. This needs special attention because 70% of them become disability due to motorik mallfunction. To improve the function required a strategy which can make the metabolism and the blood circulation within the cell work properly.  Since 3000 years ago acupressure is believed can improve the motorik function, but nurses rarely used this method.  This study will prove whether acupressure is able to improve client,s post-stroke motor function in three district health centers at Kuningan. This research used quasi experiment with pretest and posttest design. The samples was 27  who met the criteria of the study.  Motorik Assessment Scale used to measure the functions before and after intervention. The results show that the average score before and after intervention  on activity lie down, sit from lie down, and sit in balance position at the highest poin (6) with (p = 1,000), but when used the function of  hand to make standing position, before  was 5.25 and after interventin was  5.40. The score before intervention on moving the upper arm was 4.22, and  after was 4.66. The changes were not significant (p = 0.157). The avarege of running function before interventin was 3.66 and after intervention was 4.55 (p = 0.000), hand movement from 4.14 to 4.59 (p = 0.026), and advanced hand activity from 4.00 to 4.44 (p = 0.038). These changes showed that the acupressure help respondent to improve motorik activity.   If the activity carried out since  the patient houspitalized,   the motoric functions will improved optimally.  Discharge planning should be made to support client’s motoric functions for better outcome.   Keywords: Accupressure, motoric function, pascastroke
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan TBC Pada Anak Dikabupaten Garut Yani, Desy Indra; Fauzia, Nuris Azril; Witdiawati, Witdiawati
Jurnal Keperawatan BSI Vol 6, No 2 (2018): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.111 KB) | DOI: 10.31311/jk.v6i2.4172

Abstract

ABSTRAKPenyakit Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan di seluruh negara. Indonesia merupakan lima negara terbesar dengan kasus Tuberkulosis. Garut merupakan penyumbang penyakit TBC dengan 3.078 kasus, khususnya sebanyak 218 kasus TBC anak. Resiko penularan TBC tidak hanya pada dewasa, namun juga pada anak. Penularan ini diakibatkan oleh faktor-faktor baik eksternal ataupun internal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan TBC pada anak di Kabupaten Garut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Case Control. Jumlah sampel 92 anak yang terdiri dari 46 kasus dan 46 kontrol. Analisa data yang digunakan adalah deskriptif dan odds ratio. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel status gizi (p:0,000 OR= 0,11), riwayat kontak TBC (p: 0,000 OR= 0,15), usia imunisasi BCG (p: 0,002 OR= 0,11), ASI eksklusif (p: 0,000 OR= 0,13), keberadaan perokok (p: 0,000 OR= 0,05), sanitasi lingkungan: jenis tempat tinggal (p: 0,030 OR= 0,16), kepadatan hunian (p: 0,000 OR=0,10) dan ventilasi rumah (p: 0,000 OR= 0,13) dengan TBC pada anak. Kesimpulan. Faktor resiko TBC pada anak diantaranya adalah status gizi, riwayat kontak TBC, usia imunisasi BCG, ASI eksklusif, keberadaan perokok dan sanitasi lingkungan. TBC pada anak dapat dicegah dengan penanganan lebih lanjut kesehatan pada anak, perilaku keluarga dan lingkungan.Kata Kunci: Anak; Faktor Resiko; Tuberkulosis. ABSTRACTTuberculosis a disease that is a health problem throughout all the country in the world. Indonesia include in five largest countries with Tuberculosis cases. Garut is a contributor to TB disease with 3,078 cases, especially as many as 218 cases of tuberculosis in children. The risk of TB transmission not only in adults, but also in children. This transmission is caused by both external and internal factors. The purpose of this study was to determine the risk factors of TBC in children in Garut district. This research is done by using Case Control approach. The sample size was 92 children consisting of 46 cases and 46 controls. Data analysis used is descriptive and odds ratio. The results showed that there was a significant correlation between nutritional status (p:0,000 OR = 0,11), contact history of tuberculosis (p:0,000 OR= 0,15), BCG immunization age (p:0,002 OR= 0,11), exclusive breastfeeding (p:0,000 OR= 0,13), the presence of smokers (p:0,000 OR= 0.05), environmental sanitation: type of residence (p:0,030 OR= 0.16), occupancy density (p:0,000 OR= 0.10) and home ventilation (p:0,000 OR= 0.13) with tuberculosis in children. Conclusion. Risk factors for tuberculosis in children are nutritional status, history of TB contacts, BCG immunization age, exclusive breastfeeding, presence of smokers and environment sanitation. TB in children can be prevented by further treatment of child health, family behavior and the environment.Keywords: Children; Risk Factors; Tuberculosis.
Co-Authors Adelse Prima Mulya Adelse Prima Mulya Adelse Prima Mulya Afif Amir Amrullah Akfini Husnul Khotimah Annisa Susanti Karmansyah Arlette Suzy Puspa Pertiwi Arlette Suzy Setiawan Ayyida Aini Rahmah Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Dadang Purnama Dessy Adriani Dini Fathania Efri Widianti Endah Djuwendah Erna Irawan Ernah, Ernah Etika Emaliyawati Evita Peron Fauzia, Nuris Azril Fera Imelia Agustin Fiqhy, Annisa Nurul Furkon Nurhakim Gilang Purnama, Gilang Gina Nurdina Guling Setiawan Gusgus Graha Ramdhanie Hartiah Haroen Hasan, Nur Bilqis Haibah Mufidah Helwiyah Ropi Helwiyah Ropi Helwiyah Ropi Henny Yulianita Hidayat, Risca Ayu Hidayat, Yayat Fajar Hilman Saiful Islam Ikeu Nurhidayah Iwan Shalahuddin Juniarti, Neti Kartika Saragih, Chintya Ysha Kosim Kosim Kusman Ibrahim Laili Rahayuwati Laili Rahayuwati Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman, Mamat Maria Komariah Muhamad Gustaf Al Fajar Mulya, Adelse Prima Mustopa Mustopa Myra D Oruga Nara Raihani Neti Juniarti Nina Gartika Nina Sumarni Nur Oktavia Hidayati Nurhandiya, Vina Nurrahmawati, Devi Nursiswati Nursiswati Raden Nabilah Putri Fauziyyah Riani Pebrianti Rida Siti Toyibah Risca Ayu Hidayat Sari Lestari Sari, Citra Windani Mambang Selviya, Devi Setiawan, Guling Shalahudin , Iwan Sheizi Prista Sari Sri Hendrawati Syipa Izzati Hermawan Tantry, Yustin Usyani Tetti Solehati Tetti Solehati Theresia Eriyani Titin Sutini, Titin Udin Rosidin Vina Nurhandiya Windy Rakhmawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati, Witdiawati Yanti Hermayanti Yayat Fajar Hidayat Yustin Usyani Tantry