Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat

Pengalaman Remaja Mengakses Konten Pornografi di SMP Perintis Depok Jawa Barat Novianti, evin; Zevriyanti, Popy; Tobing, Duma Lumban
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.6

Abstract

AbstrakLatar belakang : Pornografi masih menjadi trend dan issue yang populer dikalangan remaja karena kontennya yang mudah diakses seperti melalui internet. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengalaman remaja mengakses konten pornografi di SMP Perintis Depok Jawa Barat.Metode : Penelitian menggunakan tekhnik deskriptif analitik dengan pengambilan sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Sampel sebanyak 125 responden.Hasil : Hasil peneltian menunjukkan pengalaman remaja mengakses konten pornografi antara lain : usia pertama kali 12-15 tahun (67.2%), bentuk pornografi foto (25.6%), media pornografi situs internet (36.8%), tempat pertama kali sekolah (36.8%), alasan mengakses rasa ingin tahu (54.4%), orang yang menemani teman sebaya (52.8%), perasaan saat melihat jijik (44.8%), perasaan setelah melihat menyesal (37.6%).Kesimpulan : Saran bagi siswa hendaknya bisa lebih banyak melakukan kegiatan positif disekolah seperti memperbanyak organisasi. Adolescent Experience of Accessing Pornographic Content in Depok West Java AbstractBackground: Pornography is still a trend and issue that is popular among teenagers because the content is easily accessible as through the internet. This study aims to find out the experience of teenagers accessing pornographic content in SMP Perintis Depok West Java. Method: This research uses descriptive-analytic research design with the sampling technique used Simple Random Sampling. Sample as many as 125 respondents.Results : The results of the study showed that teenagers accessed pornographic content, among others: age 12-15 years old (67.2%), pornographic images (25.6%), internet site pornography (36.8%), first place school (36.8%), accessing curiosity (54.4%), peers (52.8%), feelings of disgust (44.8%), feeling after seeing regrets (37.6%).Conclusion: Suggestions for students should be able to do more positive activities in school such as multiply the organization.
Kecemasan Sosial pada Remaja yang Mengalami Perundungan di Desa Ragajaya Novianti, Evin; Aminah, Insyafiatul; Tobing, Duma Lumban
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 1 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 1, Februari 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i1.238

Abstract

Abstrak Latar belakang: Kecemasan sosial sebagai faktor yang dapat menyebabkan remaja menarik diri dari pergaulan. Penyebabnya adalah rasa takut yang muncul sebagai dampak perlakuan bullying dari teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kecemasan sosial pada remaja yang mengalami bullying. Metode: Penelitian deskriptif melalui survei dengan jumlah sampel 85 responden diambil secara purposive sampling pada remaja dengan pengalaman perundungan di Desa Ragajaya. Pengambilan data dilakukan selama 4 bulan pada tahun 2021 melalui wawancara. Kuesioner yang digunakan yaitu Liebowitz Social Anxiety Scale (LSAS). Hasil: Hasil penelitian didominasi dengan kecemasan sosial tinggi sebesar 45,9% dan 30,6% adalah kecemasan sedang. Kecemasan sosial lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Sumber cemas terbesar adalah karena ketidakcocokan dengan teman akibat perilaku buruk yang diterima sebesar 56,5%. Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa kecemasan sosial pada remaja yang pernah mengalami perundungan cukup tinggi dan perlu ditindaklanjuti. Rekomendasi penelitian bermanfaat bagi perawat jiwa di komunitas dalam memberikan upaya preventif kepada remaja dengan pengalaman bullying. Kata Kunci: Bullying, Kecemasan Sosial, Remaja Abstract Background: Social anxiety is a factor that can cause adolescents to withdraw from society. The reason is the fear that arises as a result of peer bullying. The purpose of this research was to know the description of social anxiety in adolescents who experience bullying. Methods: Descriptive research through a survey with a total sample of 85 respondents was taken by purposive sampling on adolescents with bullying experiences in Ragajaya Village. Data collection was carried out for 4 months in 2021 through interviews. The questionnaire used is the Liebowitz Social Anxiety Scale (LSAS). Results: The results of the study were dominated by high social anxiety at 45.9% and 30.6% were moderate anxiety. Social anxiety is experienced more by women than men. The biggest source of anxiety was incompatibility with friends due to bad behavior received by 56.5%. Conclusion: This showed that social anxiety in adolescents who have experienced bullying was relatively high and needs to be followed up. Research recommendations are useful for psychiatric nurses in the community in providing preventive measures for adolescents with bullying experiences Keywords: Adolescents, Bullying, Social anxiety
Harga Diri, Penerimaan Diri, dan Kecemasan Sosial pada Remaja di Panti Asuhan “X” Cirebon Madani, Della Aprilia; Tobing, Duma Lumban
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 1 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 1, Februari 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i1.571

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan sosial pada remaja muncul ketika mereka mengalami kekhawatiran berlebihan saat berada dalam situasi sosial. Hal ini dapat menghambat perkembangan sosial dan kesejahteraan emosional mereka, memengaruhi kemampuan untuk berinteraksi, dan menyebabkan ketidaknyamanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi korelasi antara harga diri dan penerimaan diri dengan kecemasan sosial pada remaja di Panti Asuhan “X” Cirebon.Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Juni 2023 dengan menggunakan pendekatan Cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan melibatkan 127 remaja. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen Rosenberg Self-Esteem Scale, Berger’s Self-Acceptance Scale, dan Social Anxiety Scale for Adolescents. Data karakteristik variabel disajikan berupa distribusi frekuensi. Uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 digunakan untuk menguji hubungan antar variabel.Hasil: Studi ini menemukan 49 responden (38,6%) memiliki harga diri rendah dalam kategori sedang, 71 responden (55,9%) memiliki penerimaan diri dalam kategori sedang, 45 responden (35,4%) berada dalam kategori kecemasan sosial sedang. Hasil menunjukkan hubungan harga diri dengan kecemasan sosial (p= 0,0001) dan terdapat hubungan penerimaan diri dengan kecemasan sosial (p=0,0001). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dan penerimaan diri terhadap kecemasan sosial. Perlunya mengoptimalkan pengetahuan remaja dan dukungan sosial untuk meningkatkan harga diri dan penerimaan diri mereka serta bersikap positif terhadap diri sendiri sehingga kecemasan sosial yang dialami dapat diatasi.Kata Kunci: Harga diri, Kecemasan sosial, Penerimaan diri, Remaja Background: Social anxiety in teenagers appears when they experience excessive worry in social situations. This condition can hinder their social development and emotional well-being, affect their ability to interact, and cause discomfort. This research aimed to identify the correlation between self-esteem, self-acceptance, and social anxiety in adolescents at the Orphanage "X" Cirebon.Method: This research was conducted from April to June 2023 used a cross-sectional approach. Sampling was carried out using a purposive sampling technique involving 127 teenagers. Data were collected using the Rosenberg Self-Esteem Scale, Berger's Self-Acceptance Scale, and the Social Anxiety Scale for Adolescents instruments. Characteristics data was presented in the form of a frequency distribution. The Spearman correlation test with a significance level of α = 0.05 was used to test the relationship between variables.Results: This study found that 49 respondents (38.6%) had low self-esteem in the medium category, 71 respondents (55.9%) had self-acceptance in the medium category, and 45 respondents (35.4%) were in the moderate social anxiety category. The result showed a relationship between self-esteem and social anxiety (p = 0.0001) and there was a relationship between self-acceptance and social anxiety (p = 0.0001).Conclusion: There was a significant relationship between self-esteem and self-acceptance on social anxiety. There was a need to optimize teenagers' knowledge and social support to increase their self-esteem and self-acceptance and have a positive attitude towards themselves so that the social anxiety they experience can be overcome.Keywords: Adolescents, Self-acceptance, Self-esteem, Social anxiety
Co-Authors Aminah, Insyafiatul Anggraeni, Diah Tika Anggraeni, Risa Kusuma Anggraini, Nourmanyansa Vidya Ansar, Nabilah Aulia Apriningsih, Apriningsih Apriningsih Asti Nurrizki Balqis, Ayunissa Budi Anna Keliat Cahyani, Clara Oktalia Chandrayani Simanjorang Citra, Silvi Yulia Dea Rosaline, Mareta Deswita Chandra, Winur Dhia Wita Nadhifa Diah Tika Anggraeni Diorarta, Raphita Dora Samaria Erly Krisnanik Evangeline, Marsaulina Priscilla Evin Novianti Farach Nabila Farha Farhana Fijriah, Fina Fina Fijriah Florensia, Lima Harsono, Indah Nurafriani Haryani, Ariyana Pramitha Herlina, Santi Ice Yulia Wardhani Karina Oktaviyadi Lestari, Sofia Eka Linda Mandasari Madani, Della Aprilia Mariyam, Fidelmia Marwah, Safa Maulana, Erwin Mauliya, Naddiyah Millah, Zulfa Muzayyanatul Mohamad Bayu Wibisono Muhammad Fandizal Nabila, Farach Nabilah Aulia Ansar Nadhifa, Dhia Wita Nasrulloh, Nanang Nasution, Nurul Aryani Nindya, Anastasya Ningtiyas, Astuti Nourmayansa Vidya Anggraini Nur Intania Sofianita Nurfitri Bustamam Nurrizki, Asti Oktalia, Clara Pebriyanti, Regita Cahya Pranasari, Sitaresmi Putri, Alia Resti Andri Putri, Kania Febrya Putri, Widya Kartika Ratnawati, Diah Regita Cahya Pebriyanti Reihana Zakiya Rosaline, Mareta ROSALINE, MARETA DEA Ruth M Bunga Wadu Salsabila, Talita Alifa Sandra, Rati Ari Sang Ayu Made Adyani Sang Ayu Made Adyani Sari, Sintha Legita Sekar Lili Yuananda Septyadita, Hera Septyadita, Hera Shahidda, Nadia Sintha Fransiske Simanungkalit Sintha Fransiske Simanungkalit Suciantie, Pramesti Dwi Sucika, Dara Suratmini, Dwi Tia Amelia Tri Rahayu Utami Wahyuningsih Wahyudi, Chandra Tri Wisudawati, Sulistya Nur'aeni Wisudawati, Sulistya Nur’aeni Zevriyanti, Popy