Sekitar 713 ribu lansia di Indonesia melaporkan masalah kronis pada persendian disertai kekauan sendi dengan karakteristik gejala yang berulang dan semakin memburuk. Penanganan nyeri sendi pada lansia membutuhkan waktu yang lama, sehingga terapi berbasis herbal seperti jahe dan bawang merah lebih disarankan dibanding penggunaan obat kimia jangka panjang. Kader kesehatan sebagai sumber daya pendukung perlu dilibatkan dalam rangka pemerataan dan luasnya layanan kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat meningkatkan keterampilan kader kesehatan dalam mengatasi nyeri sendi menggunakan tanaman jahe dan bawang merah melalui pelatihan kesehatan. Metode kegiatan berupa penyuluhan dan demonstrasi pada 36 kader kesehatan Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan pada tanggal 28 Juli 2024, keterampilan kader dinilai berdasarkan lembar observasi berisi 10 rangkaian tindakan secara sistematis. Hasil observasi tim pengabmas terlihat perbedaan signifikan setelah melakukan dua kali simulasi didapatkan kategori “Baik” pada 27 orang kader (75,0%) dan hanya 9 orang kader (25,0%) yang keterampilannya pada kategori “Sedang”. Kesimpulan kegiatan bahwa penyuluhan kesehatan terbukti meningkatkan keterampilan kader dalam mengatasi nyeri sendi menggunakan jahe dan bawang merah dengan teknik kompres.