Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIMVASTATIN DENGAN ATORVASTATIN SEBAGAI SECONDARY PREVENTION PADA PASIEN STROKE ISKEMIK ATAU TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK (TIA) DI RSUD Dr. MOEWARDI DAN RSUD SALATIGA Aria Sanjaya; Edi Sutarmanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v7i2.187

Abstract

AHA dan ASA mengeluarkan pedoman untuk mencegah kejadian stroke berulang bagi pasien yang sebelumnya mengalami stroke / TIA. Terapi pencegahan stroke sekunder tersebut salah satunya menggunakan terapi antidislipidemia golongan statin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas obat antidislipidemia golongan Simvastatin dengan golongan Atorvastatin sebagai secondary prevention pada pasien stroke iskemik atau Transient Ischemic Attack (TIA) dalam kontrol kadar kolesterol total dan LDL-c, status fungsional dan mencegah terjadinya stroke berulang. Penelitian ini merupakan penelitian cohort prospektif observasional. Jumlah subyek penelitian 81 pasien yang terdiri dari 36 pasien yang menerima terapi Simvastatin dan 45 pasien yang menerima terapi Atorvastatin. Hasil penelitan Δ kadar kolesterol total antara kelompok pasien yang mendapatkan Simvastatin dan Atorvastatin menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada Δ kadar LDL-c, Δ skor Indeks Barthel dan angka kejadian stroke berulang antar kelompok pasien menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian Atorvastatin lebih efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total dibandingkan dengan Simvastatin dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok pengobatan dalam menurunkan kadar LDL-c, peningkatan skor Indeks Barthel dan terapi pencegahan stroke berulang.
EFEKTIFITAS TERAPI ADVERSE DRUG REACTION ANEMIA PADA PASIEN KANKER OVARIUM YANG DIINDUKSI KEMOTERAPI Edi Sutarmanto; Aria Sanjaya; Elia Azani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v7i2.179

Abstract

Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak wajar pada bagian jaringan tubuh manusia yang dapat mengakibatkan kematian pada penderitanya dan merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang serius di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Penanganan menggunakan regimen kemoterapi tersebut dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya Adverse Drug Reactions (ADRs) yang tinggi. Penelitian ini berfokus di efektivitas penanganan anemia akibat Adverse Drug Reactions (ADRs) pada pengobatan menggunakan regimen kemoterapi (Chemotherapy-induced anemia). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian dan jumlah kasus ADRs anemia pada pasien dan mengidentifikasi efektivitas penanganan ADRs anemia yang disebabkan oleh induksi kemoterapi (CIA). Penelitian ini menggunakan studi observasional bersifat deskriptif dengan pendekatan secara prospektif selama 4 bulan. Kriteria inkusi sampel yaitu pasien kanker ovarium yang mendapatkan pengobatan kemoterapi minimal 1 siklus di ruang rawat inap. Penentuan ADRs anemia aktual yang terjadi dihitung probabilitasnya dengan menggunakan algoritma Naranjo. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS). Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 58 sampel yang memenuhi kriteria inklusi, dimana total angka kejadian ADRs anemia sebanyak 41 (70,69%), pasien dan yang tidak mengalami kejadian ADRs anemia sebayak 17 (29,31%) pasien. Penanganan ADRs anemia CIA yang diuji menggunakan SPSS didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ketepatan penanganan dan perbaikan gejala.
ANALISIS INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES ORAL PADA PERESEPAN PASIEN DIABETES MELITUS (DM) TIPE II RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PURI ASIH SALATIGA Alifia Suryani Ashari; Aria Sanjaya; Edi Sutarmanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i2.219

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif kronis apabila tidak dirawat dengan benar dapat menimbulkan penyakit komplikasi. Orang dengan komplikasi diabetes membutuhkan lebih banyak obat sehingga mereka dapat berpotensi menimbulkan interaksi obat yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antidiabetes oral pada lembar resep rawat jalan dan menganalisis interaksi resep obat antidiabetes oral tersebut. Studi ini mencakup penelitian kuantitatif menggunakan teknik analitik berbasis deskriptif dengan desain cross sectional dan analisis data retrospektif pada populasi pasien dengan diabetes tipe 2 di Rumah Sakit Puri Asih Salatiga. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria untuk inklusi adalah 105 lembar resep. Analisis data dengan analisis univariat untuk mendeskripsikan gambaran karakteristik pasien dan resep dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square untuk melihat hubungan antara jumlah obat yang diresepkan dengan potensi interaksi obat. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa metformin (39,82%) dan glimepiride (38,94%) adalah mayoritas obat diabetes oral yang digunakan dan tingkat keparahan interaksi obat yang tertinggi adalah moderate sebanyak 284 (82,32%). Farmakodinamik 148 kasus (42,90%) adalah mekanisme interaksi obat yang paling sering terjadi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara jumlah obat yang diresepkan dengan potensi interaksi obat yang diperkirakan p=0,001 (
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN MODEL SERVQUAL DI APOTEK Rahajeng Fauziah Sulistyaningrum; Elia Azani; Aria Sanjaya
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i2.220

Abstract

Kepuasan konsumen adalah perasaan yang timbul karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkannya dengan apa yang diterimanya. Kualitas pelayanan yang baik dan memberi kepuasan jika jasa yang diberikan telah sesuai ataupun melampui apa yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dengan Model servqual di Apotek Sinar Farma Salatiga. Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner yang telah di uji validasi kemudian diisi oleh pasien yang datang ke Apotek. Pengukuran kepuasan konsumen menggunakan 5 dimensi yaitu reliability, assurance, tangibles, empathy dan responsiveness. Berdasarkan uji validitas pada seluruh pertanyaan pada kuesioner kepusan pasien yang telah dibuat peneliti dinyatakan valid karena r hitung > r tabel (0,207). Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan pada dimensi reliability 95%, assurance 94%, tangibles 94%, emphaty 94%, responsiveness 96% dari hasil keseluruhan didapatkan rata-rata sebesar 95% menunjukkan nilai tersebut dalam kategori sangat puas, sedangkan nilai gap (kesenjangan) secara keseluruhan dengan rata-rata -0,26. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dengan model servqual di Apotek Sinar Farma Salatiga hasil nilai kepuasan pasien dalam kategori sangat puas.
EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUD SALATIGA TAHUN 2023 Edi Sutarmanto; Aria Sanjaya; Reza Artamevia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v9i2.256

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi penyakit akibat tekanan darah di atas batas normal, ditandai dengan meningkatnya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg (Tuloli, 2021). Penyakit hipertensi memerlukan pengobatan dengan tepat supaya efektif dan meminimalkan kegagalan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan obat antihipertensi dan ketidaktepatan pengobatan berdasarkan tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cros sectional, pengambilan data secara retrospektif di rekam medis sejumlah 100 pasien sebagai sampel. Kemudian dianalisis menggunakan parameter Kemenkes RI tahun 2019, DiPiro IX tahun 2015, ISH tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan pasien jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan (53%), pasien menderita hipertensi paling banyak usia 60 tahun (55%), terapi yang sering digunakan yaitu terapi kombinasi (82%), obat yang paling sering diresepkan yaitu candesartan (44%). Hasil evaluasi dari penelitian ini diperoleh tepat pasien 100%, 98% tepat indikasi, 90% tepat obat, dan 97% tepat dosis.