p-Index From 2020 - 2025
7.911
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Filsafat

Formulasi Nuansa Religius Bangsa dalam Praktek Penyelenggaraan Negara Farid, Farid
Jurnal Filsafat "WISDOM" Jurnal Filsafat Seri 20 Desember 1994
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.026 KB) | DOI: 10.22146/jf.31432

Abstract

Dalam rangka menggapai kebahagiaan hidup, manusia menempuh dua jenis usaha, yaitu usaha religius dan non religius. Manusia menempuh usaha nonreligius kala ia masih merasa sanggup menggapai tujuannya dengan kekuatan sendiri, dan ketika menyadari keterbatasan dan ketidakmampuannya ia akan menempuh usaha religius (Hendropuspito, 1988:32).
Formulasi Paham Mistik-Keagamaan dalam Tradisi Kepimpinan Jawa dan Kontribusinya bagi Kepimpinan Nasional Farid, Farid; Lidinillah, Mustofa Anshori
Jurnal Filsafat "WISDOM" Jurnal Filsafat Seri 29 Juni 1999
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1203.732 KB) | DOI: 10.22146/jf.31678

Abstract

The methodical aspects to analyze these research are interpretation, intern-coherency, holistical, and heuristical methods.The power in Javanese tradition is a metaempirical ideas that metaphysically is The successfully leadership will bring a good social order and the fail leadership will cause a chaos society. To reach the succesfully religion is used to legitimate the leadership sometime, everthought this way brings a negative aspect.This research will explain how mystic-religion ideas or religions influence a Javanese leadership, and its contribution to national leadership. This research is a libralian research. The material object of this research is to the tradition of Javanese leadership reached to the spiritual activity to accumulate the cosmic power in to a leader itself.The leadership therefore, is valid because sources from adikodrati power. The manunggaling kawula Gusti as religion-mystic ideas does not only explain relation between a leader with God, but between a leader with people also.The power of Javanese ideas usefull for national leadership development. It is important to remain that in the leadership personality there is a cosmic harmony. Believing to God and concern to the people are requierment in building a tight leadership.
Otoritas Wahyu dan Kreativitas Akal dalam Penetapan Hukum Islam (Tinjauan Epistemologis terhadap Hukum Islam) Farid, Farid; Lidinillah, Mustofa Anshori
Jurnal Filsafat "WISDOM" Jurnal Filsafat Seri 28 Juli 1997
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.778 KB) | DOI: 10.22146/jf.31664

Abstract

Penelitian ini bet'tujuan menelaah adanya kreativitas akal dalam penetapan hukum Islam yang bersumber dati ototitas wahyu Tuhan, baik yang langsung teredaksikan dalam AI-Quran, maupun dalam Hadits Nabi. Penelitian berangkat dari permasalahan bahwa hukum Islam bersumbet· dati wahyu Tuhan yang sifatnya mutlak. Di sisi lain produk hukum tersebut dipemntukkan bagi manusia dengan segenap kemampuan akalnya. Maka, bagaimana keduanya dikompromikan. Hipotesisnya adalah bahwa hukum Islam sebenarnya mempakan sistem ilmu yang bersumber datiototitas wahyu, namun demikian kreativitas akal mengambil peran interpretasi dan rekonstmksi dalam pembakuannya.Penelitian dilakukan dengan cara menempatkan hukum Islam sebagai objek yang ditelaah, dan epistemologi atau filsafat pengetahuan menjadi sudut pandangnya. Dalam proses analisis ini unsur metodis penelitian filsafat seperti diskriptif, analisis, dan sintesis dipergunakan.Istimbath hukum Islam pada hakikatnya adalah proses pemahaman akal terhadap  firman Tuhan. Sebagai sebuah ciptaan Tuhan, hukum Islam memuat ptinsipptinsip atura'n yang sifatnya tetap dan abadi, namun pengakuan terhadap eksistensi akal menjamin pelaksanaannya bersifat fleksibel. Pada wilayah inilah fiqh dipahami sebagai wujud upaya ilmiah manusia untuk mengkaji dan menyusun ptinsip-prinsip Tuhan itu ke dalam sistem hukum yang manusiawi. Kreativitas akal (ar-rayu) dipergunakanansebagai sumber pengetahuan hukum Islam ketiga setelah sumber utamasecara hatfiah tidak memuat ketentuan hukum yang diperlukan. Ar-ra'yu dibutuhkan untuk mengetahui hukum yang tersirat di balik suatu redaksi AI-Quran yang memerlukan pengkajian lebih, mendalam. Latar belakang dari diakuinya peranan akal ini adalah kenyataan berkembangnya kehidupan masyarakat yang diikuti oleh berbagai permasalahan hidup yang tidak ditemui jawabannya secara halfiah dalam AI-Quran maupun AI-Hadits.
Konsep Ilmu dalam Misticisme Islam Farid, Farid
Jurnal Filsafat "WISDOM" Jurnal Filsafat Seri 27 Maret 1997
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1577.768 KB) | DOI: 10.22146/jf.31654

Abstract

Misticisme Islam tidaklah hanya berisi sekumpulan cara pengendalian diri secara jasmani dan rohani saja, melainkan juga mencakup beberapa konsep atau istilah yang sifatnya khas.
Co-Authors - Khairil Anwar, - Abd. Rasyid Syamsuri Achmad Junaedi Sitika Ade Irma Ade Irma Suryani Adelia, Isnada Adnan, Muhd Afifah, Afah Agus, Moh Akbar, Arif Miftahul Akkas, Nasrulhak Ali Supriadi Ansori, Shofyan Apriansyah, Erick Waldrian Aqilla Damaputra, Aqilla Damaputra Arjad, Arjad Armin Armin, Armin Auriza, Moh. Zeylo Awaludin Awaludin, Awaludin Azuddin Yakob, Noor Bagus Bagus, Bagus Bambang Bambang Bamualim, Mubarak Bialoka, Komang Rani Budi Arnawa, I Made Budiono Budiono BZ, Fazli Syam Ceisya, Daffira Chacha febryan Chenny Seftarita Chrismariyanto, Refly Cut Aprilia Cyntia Eki Tamara Darmadi Darmadi Dedi Tjahjadi, Dedi Desfita, Fipin Dg Parani, Syamsul Bahri Diandra, Nadia Dirwan Dirwan DM, Burhanis Sulthan Dodo Susanto Elimawaty Rombe Erwan Sastrawan Evi Mutia Fahamsyah, Fadlan Farhatin, Naily Fauziah Risma Az-Zahra, Fauziah Risma Az-Zahra Febrianti, Dasa Fitrah Khairi Fonna, Rizki Putri Nurita Giovanni, Giovanni Griselda, Stephanie Guntur, Muhamad Halim, Hendra Halimatussakdiah Halimatussakdiah Hamdi Harmen Hanifa, Fanni Hastin Suryaningsih, Hastin Suryaningsih Hatami, Muhammad Haiqal Herman Susanto Imran, Mohammad In’am, Akhsanul Irpandi, Andri Iskandarsyah Madjid, Iskandarsyah Ismail, Adawiyah Jabbar, Asnia Jannah, Rauzatul Jeanny, Jeanny Jhon Andra Asmara Jusriadi Karmila, Linda Khairunnisah, Noni Antika Khozin, Khozin Koro, Mohammad Sandy Andi Andi Maemunah Mahilda Dea Komalasari Mahmud, Moh Mande, Henni Marsanda, Marsanda Maskuri Sutomo Mawardin, Mawardin Mi'raz, Nurhawaliya Muhamad Ilyas, Muhamad Muhammad Syahril Badri Kusuma, Muhammad Syahril Badri Muharman Lubis Muslim Fatkhurrahman Mustofa Anshori Lidinillah, Mustofa Anshori Nabil Nabil, Nabil Nabilah Nabilah Nawir, Dandi Nizam, Ahmad Nurfidah, Nurfidah Nurhabibah, Nola Nurma Sari, Nurma Nursiah Nursiah, Nursiah Nusi, Fakhrunnisa Octaviana, Eva Parubak, Benyamin Ponirin Ponirin, Ponirin Pratiwi, Fajri Rahma Prayitno, Reno Aji Raehani, Cahyaning Rahmatulloh, Bobi Mahbobi Rajindra Rakhmawati, Lenny Ratna Mulyany, Ratna Ridho Al Kahfi, Ridho Al Kahfi Rizqi, Muhammad Fauzil Rosdiyanti, Evi Rosida Adam, Rosida Rosida P. Adam Salmiati Salmiati, Salmiati Sanjaya, Rizky Agung Sanusi Sanusi Septian Palma Ariany Setiawan Mandala Putra Sinta Paramita Siregar, Fachrul A Sisca Aulia Sobran, Hamad Solihin Supriadi, Ali Susilawati, Resky Syahrizal, Teuku Muhammad Syamsul Bachri Syarif, Vanya Adelia Taaraungan, Jemris Taufik Muhtarom, Taufik Muhtarom Tengku Riza Zarzani N Tobigo, Haerudin Tri Astuti Umar Syarifuddin Umuri, Khairil Vicky Aji Saputra, Vicky Aji Saputra Vitayanti Fattah Wahyu Ramadhani, Wahyu Wahyuningsih Wahyuningsih Yaacob, Salmy Edawati Yunus, Yulanda Yusuf Yusuf Yusuf Yusuf Zakiyah Zahara Zamzam, Zamzam