Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang keilmuan yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar. Pelajaran bahasa Indonesia akan lebih menarik jika menggunakan permainan bahasa dalam proses belajarnya dan menggunakan bahan ajar sebagai penunjang kegiatan pembelajarannya. Penggunaan bahan ajar sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena bahan ajar digunakan sebagai perantara antara guru dengan murid dalam penyampaian sebuah materi atau informasi belajar. Namun pada kenyataan dilapangan, penggunaan bahan ajar masih terbatas. Guru hanya menggunakan buku sumber saja sebagai pedoman belajar siswa. Peneliti memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dilapangan yaitu mengembangkan bahan ajar berbicara berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa di sekolah dasar. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang dibutuhkan, rancangan, kelayakan, dan refleksi pengembangan bahan ajar pembelajaran berbicara berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa di sekolah dasar. Peneliti menggunakan metode Desain Based Research (DBR) dengan prosedur penelitian menurut Reeves. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, penilaian para ahli, dan kuisioner/angket. Peneliti menghasilkan produk berupa buku panduan bertelepon untuk siswa sekolah dasar kelas rendah yang didalamnya terdiri dari deskripsi tujuan pembelajaran, petunjuk belajar, materi, langkah-langkah permainan telepon bertema, dan beberapa contoh percakapan dalam telepon yang telah direvisi sesuai saran dari para ahli. Contoh percakapan dalam teleponnya yakni membahas mengenai payung geulis, kelom geulis, nasi tutug oncom (TO), dan situ gede. Hasil uji coba ini menggambarkan bahwa bahan ajar berbasis kearifan lokal dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai penunjang dalam permainan bahasa yang menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, aktif, dan efektif.