Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : IJF (Indonesia Jurnal Farmasi)

HUBUNGAN PERSEPSI PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA ASMA DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) WILAYAH PATI eko retnowati
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 3, No 1 (2018): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v3i1.688

Abstract

Latar belakang: Asma merupakan penyakit yang berpotensi serius memberikan beban besar pada penderita, keluarga dan masyarakat dikarenakan gejala pada pernapasan, pembatasan kegiatan, dan flare-up (serangan) yang kadang-kadang memerlukan perawatan kesehatan yang mendesak dan mungkin berakibat fatal. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi penyakit pasien asma dengan kualitas hidupnya di BKPM Pati. Subyek penelitian sejumlah 83 responden yang terdiagnosa menderita asma, laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18-55 tahun. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional yang bersifat observatif. Pengumpulan data melalui wawancara dan pengisian kuisioner yang dilakukan periode Mei – September 2015. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner data karakteristik dan AQLQ (Asthma Quality of Life Quesionnaire) dan B-IPQ (Brief-Illness Perception) kuisioner sederhana persepsi terhadap penyakit. Hasil penelitian: Hubungan yang bermakna(p 0,05) antara persepsi penyakit dengan kualitas hidup pasien asma. Persepsi negatif kecuali pada kontrol diri, kontrol pengobatan dan pemahaman terhadap penyakit asmanya. Kesimpulan : Persepsi penyakit penderita asma mempengaruhi kualitas hidup 
UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP Candida albicans Muhamad Khudzaifi; Muhammad Nurul Fadel; Fahrudin Arif; Akhyasin Akhyasin; Eko Retnowati
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 7, No 2 (2022): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v7i2.1762

Abstract

Latar belakang : Penyakit infeksi merupakan salah satu permasalahan yang banyak terjadi di Indonesia. Salah satu infeksi yang banyak ditemukan adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Kejadian resistensi antijamur telah menjadi permasalahan sehingga diperlukan adanya inovasi baru. Salah satunya dengan pengembangan tanaman obat yang telah diteliti memiliki khasiat sebagai antijamur. Salah satunya adalah tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.). Daun ciplukan memiliki kandungan senyawa aktif berupa alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid yang merupakan senyawa aktif biologis sebagai antimikroba. Tujuan : Mengetahui aktivitas antijamur krim ekstrak etanol daun Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap jamur Candida albicans. Metode : Penelitian ini menggunakan difusi cakram dengan konsentrasi yang digunakan yaitu 5%, 10%, dan 15% diletakkan pada media SDA yang telah ditumbuhi oleh jamur Candida albicans yang kemudian akan diinkubasi serta diukur diameter zona hambatnya. Hasil : Pada konsentrasi 5% pada hari ke 1 dan ke 21 didapatkan diameter zona hambat sebesar 15 mm dan 14 mm, konsentrasi 10% mendapatkan hasil pada hari ke 1 18 mm dan hari ke 21 sebesar 15 mm, kemudian konsentrasi 15% pada hari ke 1 dan ke 21 mendapat hasil 20 mm, dan pada kontrol positif didapati hasil 34 mm pada hari ke 1 dan pada hari ke 21 mendapat 33 mm. Kesimpulan : Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak etanol daun Ciplukan (Physalis angulata L.) dapat menghambat jamur Candida albicans.
SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI TANAMAN FAMILI MYRTACEAE TERHADAP PSEUDOMONAS AERUGINOSA Endang Setyowati; Eko Retnowati; Vivin Rosita; Leily Hardianti Rosiana
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 4, No 1 (2019): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v4i1.798

Abstract

Pseudomonas aeruginosa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kejadian infeksi P.  aeruginosa pada pasien dengan PPOK berkisar dari 4% hingga 15%. P. aeruginosa resisten terhadap antibiotik seftriakson, sefiksim, eritromisin, sulfametroksazol, dan ampisilin, namun masih sensitif terhadap antibiotik kloramfenikol dan siprofloksazin. Tujuan penelitian ini mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun tanaman famili Myrtaceae yaitu Kayu Putih dan Salam terhadap P. aeruginosa, serta mengetahui golongan senyawa aktif dalam ekstrak daun tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa. Daun tanaman diekstraksi menggunakan penyari etanol 70% dengan metode maserasi, selanjutnya diuji aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa menggunakan metode difusi disk. Tahap selanjutnya identifikasi kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung pada ekstrak daun tanaman, sedangkan golongan senyawa yang mempunyai aktivitas antibakteri dideteksi menggunakan uji bioautografi. Hasil uji t probabilitas 0,004 0,05 menunjukkan bahwa ekstrak daun tanaman memiliki perbedaan yang tidak signifikan dengan kontrol positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa daun salam dan daun kayu putih memiliki aktivitas antibakteri. Daun kayu putih (Melaleuca leucadendra) memiliki aktivitas antibakteri tertinggi dengan diameter zona hambat sebesar 23,17 ± 1,53 mm dan kontrol positif 26.67 ± 3.06 mm. Golongan senyawa yang diduga mempunyai aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa yaitu polifenol dan tanin.
PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK KULIT TERONG BELANDA (SOLANUM BETACEUM CAV.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SECARA IN VITRO Riana Putri Rahmawati; Eko Retnowati; Ridyasari Kamela Devi
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 5, No 2 (2020): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v5i2.1171

Abstract

Pemanfaatan antioksidan dari bahan alam telah dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antioksidan dari kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.). Flavonoid yang terkandung dalam kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) dapat berfungsi sebagai antioksidan alami yang dapat menghambat pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas yang berlebih di dalam tubuh akan menyebabkan stress oksidatif, sehingga membutuhkan suatu antioksidan untuk menangkalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan senyawa flavonoid dari ekstrak kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) dengan mengetahui IC50.Metode pembuatan ekstrak etanolik kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) dengan cara maserasi selama 1x24 jam dengan pelarut etanol 70%. Filtrat yang didapat kemudian diuapkan sampai menguap dengan waterbath sampai didapatkan ekstrak kental dan dilanjutkan untuk pengujian antioksidan. Daya antioksidan dalam ekstrak ini ditentukan dengan uji penangkapan radikal 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 517 nm.Hasil menunjukkan kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) positif mengandung flavonoid dengan rata-rata nilai IC50 sebesar  45,14, sedangkan vitamin C memiliki nilai IC50 sebesar  4,730 ppm yang keduanya menunjukkan antioksidan sangat kuat.