Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MELALUI SKRINING TUBERCULOSIS PARU DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN Dian Ayu Listiarini; Afridatul Luailiyah; Suparmi Suparmi; Ahmad Umar Alfaruq
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24468

Abstract

Abstrak: Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dengan angka kematian yang tinggi. Oleh karena itu, skrining TB paru sangatlah penting. Namun angka penemuan kasus baru TB paru mengalami penurunan khususnya di Kota Semarang. Tujuan dari layanan ini adalah untuk mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi terkena TBC paru sehingga dapat segera dilakukan tindakan lebih lanjut. Pengabdian dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung dengan menggunakan teknik edukasi dan wawancara medis mengenai tanda dan gejala tuberkulosis paru. Peserta diberikan pertanyan secara lisan setelah dilakukan edukasi untuk memastikan peserta sudah memahami materi yang disampaikan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, pengukuran fisik, kadar glukosa darah acak (GDS), kadar kolesterol total, dan kadar asam urat. Sebanyak 166 orang mengikuti kegiatan ini. Dari hasil pengabdian tersebut, ditemukan 10 peserta yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis paru. Peserta yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis paru akan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk evaluasi lebih lanjut.Abstract: Pulmonary tuberculosis (TB) is one of the main health problems in Indonesia with a high mortality rate. Therefore, pulmonary TB screening is very important. However, the rate of discovery of new cases of pulmonary TB has decreased, especially in the city of Semarang. The aim of this service is to identify people who are at high risk of developing pulmonary TB so that further action can be taken immediately. The service was carried out by the Faculty of Medicine team at Sultan Agung Islamic University using educational techniques and medical interviews regarding the signs and symptoms of pulmonary tuberculosis. After that, a health examination was carried out including blood pressure, physical measurements, random blood glucose levels (RBG), total cholesterol levels and uric acid levels. A total of 166 people took part in this activity. From the results of this service, it was found that 10 participants were at high risk of developing pulmonary tuberculosis. Participants who are at high risk of developing pulmonary tuberculosis will be referred to the nearest health facility for further evaluation.
PEMERIKSAAN VISUS SERTA EDUKASI MENGENAI MATA MERAH DAN PENGGUNAAN OBAT TETES Harka Prasetya; Alteriana Mydriati Sita Pritasari; Atik Rahmawati; Nika Bellarinatasari; Hikban Fiqhi K; Raditya Pradana Daryosta K; Wakhid Wibowo; Agus Setiyono; Ajik Kurniawan; Tirtanti Siwi Ariana; Tri Ningsih; Puji Lestari; Tyas Puji Ratnasari; Qurrotu A'yunina; Suparmi Suparmi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20395

Abstract

Abstrak: Tingkat pengetahuan dan kesadaran warga pesantren dalam menjaga kesehatan mata masih tergolong rendah, maka pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan memberikan pemeriksaan dan konsultasi mata, serta edukasi mengenai mata merah dan penggunaan tetes mata di Pondok Pesantresn (Ponpes) Islam Baitussalam, Mijen, Semarang. Kegiatan pemeriksaaan kesehatan mata dan edukasi diikuti oleh warga Ponpes Baitussalam, Mijen Semarang sebanyak 173 orang, yang berusia antara 7-76 tahun. Evaluasi keberhasilan edukasi dilaksanakan melalui pemberian pertanyaan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil pemeriksaaan mata diperoleh bahwa 43,9% peserta memiliki penglihatan yang normal, 38,2% memerlukan kacamata, 16,2% mengalami myopia, dan 15% memerlukan rujukan. Edukasi mengenai mata merah dan penggunaan tetes mata bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan sebesar 10% bagi warga pesantren Baitussalam, Mijen Semarang. Warga mengharapkan bahwa PkM dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan ada kerjasama dengan optik maupun rumah sakit yang dapat memberikan kacamata gratis sesuai hasil pemeriksaaan maupun operasi katarak gratis.Abstract: The level of knowledge and awareness of residents in keeping eye health is still low, so devotion to the community (PkM) waas aimed at providing examination and eye consultation, as well as education about red eyes and the use of eye drops in Pondok Pesantresn (Ponpes) Islam Baitussalam, Mijen, Semarang. The eye health examination and education activities were followed by the citizens of Ponpes Baitussalam, Mijen Semarang of 173 people, who are between 7-76 years of age. Evaluation of educational success was carried out by asking questions before and after the examination. Eye examinations showed that 43.9% of participants had normal vision, 38.2% needed glasses, 16.2% had myopia, and 15% needed reference. Education about red eyes and the use of eye drops is beneficial to increasing knowledge by 10% for the residents of the Baitussalam, Mijen Semarang. Citizens expect that the PkM can be implemented continuously and there is cooperation with optics and hospitals that can provide free glasses according to the results of the examination as well as free cataract surgery.