Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Majalah Kedokteran Sriwijaya

Gambaran Kuman Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Patologi Klinik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Periode Januari-Desember 2010 Phey Liana
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 3 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i3.2700

Abstract

Methicillin resisten Staphylococcus aureus (MRSA) masih menjadi permasalahan kesehatan yang penting karena frekuensinya cenderung meningkat di dunia sehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan  gambaran  kuman MRSA  yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi dan pemantauan terhadap program pengendalian infeksi serta pencegahan terhadap kejadian MRSA. Penelitian potong lintang deskrptif ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Patologi Klinik Rumah Sakit  Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) periode Januari-Desember 2010 dengan menggunakan data sekunder pemeriksaan biakan dan resistensi antibiotika dengan hasil isolat MRSA. Data karakteristik subyek dengan isolat MRSA meliputi usia, jenis kelamin, jenis kasus dan data isolat MRSA meliputi jumlah, jenis spesimen dan asal spesimen. Pada penelitian ini didapatkan jumlah isolat MRSA 32%. Gedung A lantai 7 merupakan ruangan asal isolat MRSA terbanyak dan sebagian besar merupakan ruang perawatan kasus Ilmu penyakit dalam. Spesimen terbanyak isolat MRSA berasal dari pus dan sebagian besar akibat infeksi kulit dan jaringan lunak. Evaluasi dan pemantauan penggunaan antibiotika perlu dilakukan untuk mengendalikan dan mencegah peningkatan angka kejadian MRSA.
Hubungan antara Tingkat Aktivitas Penyakit LES dan Tingkat Depresi pada Penderita Lupus Eritematosus Sistemik di Persatuan Lupus Sumatera Selatan dan Poliklinik Ilmu Penyakit Dalam Annisa Istiqomah; Nova Kurniati; Phey Liana
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 4 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v50i4.8566

Abstract

Depresi merupakan salah satu manifestasi klinis yang dapat muncul pada penderita LES. Diduga tingkat aktivitas penyakit LES dapat mempengaruhi kejadian depresi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara tingkat aktivitas penyakit LES dan tingkat depresi pada penderita Lupus Eritematosus Sistemik di Persatuan Lupus Sumatera Selatan dan Poliklinik Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2017 sampai dengan November 2017 di Persatuan Lupus Sumatera Selatan dan Poliklinik Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Diambil sampel sebesar 42 orang penderita LES dengan metode consecutive sampling. Data diambil dari pengisian kuesioner MEX-SLEDAI dan BDI serta wawancara terhadap responden penelitian. Selain itu, diambil juga data rekam medik pasien untuk melengkapi data penelitian. Uji statistik menggunakan uji One Way ANOVA. Terdapat hubungan yang bermakna (p value = 0,000) antara tingkat aktivitas penyakit LES dan tingkat depresi pada penderita LES di Persatuan Lupus Sumatera Selatan dan Poliklinik Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Hubungan masing-masing kategori dari variabel penelitian, yaitu tingkat aktivitas LES ringan: 80% tidak depresi, 20% depresi ringan; tingkat aktivitas LES sedang: 44,4% tidak mengalami depresi, 33,3% depresi ringan, 22,2% depresi sedang; tingkat aktivitas LES berat: 7,1% tidak mengalami depresi, 7,1% depresi ringan, 21,4% depresi sedang, dan 64,3% depresi berat. Semakin tinggi tingkat aktivitas penyakit LES maka semakin tinggi pula tingkat depresi yang dialaminya.
Pola Gambaran Darah Tepi pada Penderita Leukimia di Laboratorium Klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Kemas Ya’kub Rahadiyanto; Phey Liana; Baity Indriani
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 4 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i4.2715

Abstract

Leukemia merupakan keganasan hematologi yang disebabkan oleh faktor imunologi, genetik, virus, dan zat kimia. Leukemia dibedakan menjadi leukemia mieloblastik akut (LMA), leukemia limfoblastik akut (LLA), leukemia mielositik kronik (LMK), dan leukemia limfositik kronik (LLK). Diagnosis awal leukemia dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah lengkap dan gambaran darah tepi (GDT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola GDT pada penderita leukemia di laboratorium klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang pada 98 penderita yang mengalami leukemia berdasarkan kesan pemeriksaan GDT di laboratorium klinik RSMH pada 1 Januari 2012–31 Desember 2012. Sebagian besar penderita leukemia adalah laki-laki. Penderita LMA terbanyak pada kelompok usia 31–40 tahun (27,3%), LLA terbanyak pada kelompok usia 1 bulan-10 tahun (46,2%), LMK terbanyak pada kelompok usia 21–30 tahun (23,3%), dan LLK terbanyak pada kelompok usia 51–60 tahun (100%). Pola GDT yang banyak ditemukan adalah eritrosit normokrom normositik; jumlah leukosit meningkat dan sel blas (+) pada LMA dan LLA; jumlah leukosit meningkat, sel blas (+), dan dijumpai disemua tahapan maturasi seri granulositik pada LMK; jumlah leukosit meningkat, limfosit (+), dan smudge cell pada LLK;  jumlah trombosit menurun dan bentuk normal pada LMA, LLA, dan LLK; jumlah dan bentuk trombosit normal pada LMK dan LLK. Sebagian besar penderita leukemia mengalami anemia, leukositosis, dan trombositopenia. Pemeriksaan GDT merupakan pemeriksaan laboratorium yang penting untuk membantu diagnosis leukemia dan menilai respon pengobatan, sehingga diharapkan kesan hasil pemeriksaan GDT dapat tercatat dengan baik.
Relationship of Patient’s Characteristic Nutritional, Status and Physical Activity with Hypertension in Elderly at Puskesmas Sako Palembang Dini Cahyani; Emma Novita; Phey Liana
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 1 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v51i1.8554

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit nomor 1 yang paling banyak dialami oleh para lansia dengan prevalensi 35,6% pada usia 45-54 tahun, 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6%pada usia 65-74 tahundan 63,8%pada usia 75 tahun ke atas . Hipertensi merupakan penyakit kedua tertinggi di Kota Palembang. Beberapa penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi seperti karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, riwayat medis keluarga dan pendidikan), status gizi dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien, status gizi dan aktivitas fisik dengan hipertensi pada lansia.Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling insidental dengan jumlah sampel sebanyak 106 responden yang merupakan pasien lansia?46 tahun  yang berobat di Puskesmas Sako Palembang. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-square dan Regresi Logistik Biner. Hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p=0,006 dan 0,000 POR=7,25 dan 31,88), jenis kelamin (p=0,027 POR=2,87), riwayat keluarga (p=0,000 POR=11,3), pendidikan (p=0,000 dan 0,001 POR=24,37 dan 9,37), status gizi (p=0,000 POR= 11,43), aktivitas fisik(p=0,019 dan 0,002 POR=4,01 dan 6,07) dan hipertensi. Setelah diuji dengan regresi logistik biner didapatkan hasil bahwa riwayat medis keluarga, pendidikan dan status gizi merupakan faktor yang paling mempengaruhi terjadinya hipertensi. Terdapat hubungan yang signifikanantara usia, jenis kelamin, riwayat medis keluarga, pendidikan, status gizi, aktivitas fisikdengan hipertensi.  Faktor yang paling mempengaruhi hipertensi pada lansia adalah riwayat keluarga, pendidikan dan status gizi.
Prevalensi Blood Borne Virus pada Pasien Hemodialisis Kronik di Instalasi Hemodialisis RSMH Palembang Phey Liana; Kemas Ya’kub Rahadiyanto; Dodi Maulana
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 47, No 2 (2015): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v47i2.2755

Abstract

Pasien hemodialisis kronik lebih berisiko untuk mendapat infeksi Blood Borne Virus (BBV) seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV karena penggunaan akses vaskular berulang. Pada pasien hemodialisis terdapat tiga faktor risiko utama mempengaruhi terjadinya penularan infeksi BBV yaitu, riwayat transfusi darah, riwayat transplantasi ginjal, dan durasi hemodialisis. Prevalensi BBV pada pasien hemodialisis berkisar 12-29%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi BBV di lingkungan hemodialisis. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan potong lintang. Data diperoleh dari catatan medik pasien hemodialisis di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013. Dari 290 catatan medik pasien didapat 92 catatan medik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan 6 (6,5%) pasien terinfeksi HCV, 5 (5,4%) pasien terinfeksi HBV, 2 (2,2%) pasien terinfeksi HIV, dan tidak didapatkan pasien dengan koinfeksi. Pasien yang terinfeksi HBV dan HCV lebih banyak perempuan  dari laki-laki. Infeksi Lebih banyak didapatkan pada pasien dengan riwayat transfusi darah. Rerata lama hemodialisis pasien yang terinfeksi lebih besar dibanding rerata pasien yang tidak terinfeksi dan rerata lama hemodialisis seluruh pasien. Pasien yang terinfeksi HBV dan HCV memiliki rerata usia lebih kecil dibanding dengan rerata usia pasien yang tidak terinfeksi. Prevalensi HCV pada pasien hemodialisis kronik di Instalasi Hemodialisis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang adalah 6,5%, prevalensi HBV adalah 5,4%, dan prevalensi HIV adalah 2,2%. Pasien perempuan lebih banyak terinfeksi HBV dan HCV. Pasien dengan riwayat transfusi darah lebih banyak terinfeksi. Rerata lama hemodialisis pasien terinfeksi lebih lama dibanding pasien yang tidak terinfeksi.
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN MULTIDRUG RESISTANT ORGANISMS TAHUN 2015 DAN 2016 PADA PASIEN GICU RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Cornelia Agatha; Phey Liana; Susilawati Susilawati
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 3 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v50i3.8555

Abstract

Multidrug Resistant Organisms (MDRO) adalah organisme (bakteri) yang resisten terhadap minimal satu antimikroba dari ?3 golongan antimikroba. Transmisi MDRO paling banyak tercatat di GICU yang juga merupakan tempat berisiko tinggi terjadi infeksi nosokomial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian Multidrug Resistant Organismstahun 2015 dan 2016, serta sebagai acuan manajemen terapi dalam penggunaan antibiotik yang efektif pada pasien GICU (General Intensive Care Unit) RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional.Data yang digunakan merupakan hasil kultur positif bakteri dari pemeriksaan kultur dan resistensi antibiotik pasien GICU tahun 2015 dan 2016 di Instalasi Patologi Klinik dan Mikrobiologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.Sebanyak 549 dari 611 sampel (89,8%) teridentifikasi sebagai MDRO pada tahun 2015 dan sebanyak 490 dari 552 sampel (88,7%) pada tahun 2016. Pada tahun 2015, seluruh bakteri gram positif (kecuali S. viridans) dan gram negatif  (kecuali C. diversus) telah diidentifikasi mengalami MDRO. Sedangkan pada tahun 2016, seluruh bakteri gram positif (kecuali S. viridans) dan gram negatif telah diidentifikasi mengalami MDRO. Terdapat perbedaan angka kejadian MDRO pada tahun 2015 dan 2016, dimana angka kejadian MDRO pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2015.  Pada tahun 2015 dan 2016, infeksi bakteri pada pasien GICU lebih sering disebabkan oleh bakteri gram negatif.
Co-Authors Afifah, Salwa Nur Agustin, Berliana Agustin, Berliana Amalia Amalia Ari L. Runtunuwu Aseptianova Aseptianova Astari Rahayu Afifah Baity Indriani Banun, Syahri Berliana Agustin Berliana Agustin Bhagaskara Bhagaskara Budi Santoso Calvin Ienawi Catherine Ieawi Chris Alberto Amin Cornelia Agatha Dalilah Desi Oktariana Desi Oktariana Dini Cahyani Dodi Maulana Eka Intan Fitriana Eny Rahmawati Eny Rahmawati, Eny Erial Bahar Evi Lusiana Fadhilatul Hilda Gita D. Prasasty Gita Dwi Prasasty Gita Dwi Prasasty Gita Dwi Prasasty Hafizzanovian, Hafizzanovian Hertanti Indah Lestari Hidayatullah Iche Andriyani Liberty, Iche Andriyani Ieawi, Catherine Ieawi, Catherine Ienawi, Calvin Ienawi, Calvin Irfanuddin Irfanuddin Iza Netiasa Haris Jayawarsa, A.A. Ketut Jeanette I. Ch. Manoppo Jesica Sidabutar Jose M. Mandei Karina Rahma Meidiarti Kemas M. Yakub Kemas M. Yakub Kemas Y. Rahadiyanto Kemas Ya’kub Rahadiyanto Kemas Ya’kub Rahadiyanto Krisna Murti Kusumo Haryadi Kusumo Haryadi Laksono Trisnantoro Larasati, Veny Legiran Legiran Lusia Hayati Luthfiah, Qonita Mastiar Endang Frida Siahaan Maulana, Mirza Gifari Mediarty Syahrir Mita Al Maida Muhammad Irsan Saleh Muhammad Reagan Nelda Aprilia Salim Nia S. Tamzil Nia Savitri Tamzil Norlaila Binti Chahril Nova Kurniati Novita, Emma Nurmalia Purnama Sari Oktariana, Desi Oktarina, Desi Patricia, Venny Patwa Amani, Patwa Rahadiyanto, Kemas Ya’kub Rahardiyanto, Kemas Ya’kub Rahmi Widiyawati Rahnowi Pradesta Rahnowi Pradesta Rocky Wilar Ronald Chandra SEPTI WULANDARI Soilia Fertilita Sri Nita Sri noviyanty Yusuf Sulistiani Sulistiani, Sulistiani Susilawati Susilawati Swanny Swanny Tungki Pratama Umar Tungki Pratama Umar Tungki Pratama Umar Tungki Pratama Umar Tungki Pratama Umar Vena Sabputri Sutrisno Venny Patricia Verdiansah Verdiansah Yakub, Kemas M Yakub, Kemas M Yan Effendi Hasyim Yulia Nugraha Karsita Yunni Diansari Zen Ahmad Zen Hafy