Bipolar merupakan gangguan perubahan mood dengan fase manik dan depresif yang mengganggu aktivitas individu. Bipolar berkontribusi pada kejadian kasus bunuh diri, sehingga penting mendapat perhatian. Untuk menjaga kondisi psikologis orang dengan bipolar dapat digunakan beragam terapi, diantaranya adalah terapi seni. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman orang dengan bipolar yang memanfaatkan terapi seni untuk menjaga kondisinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan interpretative phenomenological analysis (IPA). Informan penelitian ini adalah satu orang dengan bipolar (ODB) yang mempertahankan kondisinya dengan menggunakan terapi seni. Dari hasil analisis data muncul lima tema yakni: (1) gambaran fase depresi, 2) cara katarsis saat depresi, 3) gambaran sinestesia yang dialami, 4) seni sebagai media katarsis, dan 5) dampak katarsis melalui seni. Kepekaan dan kesadaran yang dimiliki ODB terhadap kondisi dirinya menjadi kunci penting, agar mampu memilih aktivitas yang pas guna menghadapi perubahan afek. Implikasi dari penelitian ini adalah terapis perlu membangun kepekaan dan kesadaran klien terhadap kondisi dirinya, agar klien dapat bertahan dengan perubahan afek yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Â