Gusni Rahma
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Padang, Sumatera Barat

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Determinan Pelaksanaan Tes HIV Mandiri Pada Populasi Kunci: Systematic Literature Review Gusni Rahma; Yulia Yulia; Welly Welly
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2025): JIK-April Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v9i1.1342

Abstract

Jumlah orang dengan HIV/AIDS di Indonesia sekitar 543.100 orang, namun hanya sekitar 66% dari mereka yang mengetahui status HIVnya. Populasi kunci yang bersisiko tinggi terhadap infeksi HIV diperikirakan lebih dari 5,5 juta orang. Tes HIV mandiri dapat menjadi upaya penting untuk meningkatkan deteksi dini HIV. Pelaksanaan tes HIV mandiri pada populasi kunci dipengaruhi beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan tes HIV mandiri pada populasi kunci. Metode penelitian adalah systematic literature review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database PubMed, Google Scholar, dan Porta Garuda. Terdapat 5 artikel yang ditelaah dengan systematic review. Hasil penelitian menemukan beberapa determinan pelaksanaan tes HIV mandiri pada populasi kunci adalah faktor intrinsik (lama bekerja sebagai pekerja seks lebih dari 5 tahun, usia saat pertama kali berhubungan seksual lebih dari 19 tahun, tinggal sebelumnya di daerah perkotaan, pengetahuan, sikap, usia responden pendidikan, riwayat IMS, rasa malu, perasaan ketakutan dengan hasil diagnosis, status perkawinan, dan kedua orangtua yang telah meninggal), faktor perilaku (melakukan seks anal dalam 1 bulan terakhir, menggunakan narkoba sebelum/saat berhubungan seks melakukan  suntik narkoba dalam 6 bulan terakhir pernah, pernah melakukan tes IMS dalam 6 bulan terakhir, dan pernah melakukan tes HIV sebelumnya), dan faktor ekstrinsik (dukungan teman, dukungan tenaga kesehatan, dan layanan kesehatan tes HIV).
Pola Pengasuhan Matrilineal Terhadap Karakter Remaja Minang: A Systematic Literature Review Lenny Utama Afriyenti; Gusni Rahma
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2025): JIK-April Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v9i1.1257

Abstract

Orang tua memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian anak, terutama melalui penerapan nilai agama dan budaya. Salah satunya budaya Minangkabau yang menganut sistem matrilineal. Namun, modernisasi menyebabkan pergeseran nilai tradisional, yang tercermin pada meningkatnya masalah sosial di kalangan remaja di Indonesia. Data tahun 2021 menunjukkan 6.325 kasus kenakalan remaja, dengan peningkatan sebesar 10,7% dari tahun 2018. Fenomena ini meliputi tindakan kriminal, perilaku asusila, pergaulan berisiko, hingga degradasi moral seperti kurangnya rasa hormat, kejujuran, dan sopan santun. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat pengaruh pola pengasuhan matrilineal terhadap karakter remaja minang. Metode penelitian adalah systematic literature review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database Portal Garuda dan Google Schoolar. Terdapat 7 artikel yang ditelaah dengan systematic literature review. Hasil penelitian menemukan pola asuh dalam budaya Minangkabau, termasuk pengaruh sistem matrilineal, tradisi merantau, dan peran mamak, secara signifikan membentuk karakter remaja, dengan pola asuh seimbang dan berbasis kearifan lokal terbukti efektif dalam pengembangan kepribadian positif. Selain itu, pola asuh otoriter, demokratis, dan dinamika keluarga juga berkontribusi pada asertivitas, kebebasan, dan struktur kekuasaan dalam keluarga remaja Minangkabau dalam mendukung perkembangan perilaku remaja.
Determinan Kejadian HIV AIDS pada Populasi Kunci di Indonesia : Systematic Review Gusni Rahma; Yulia Yulia; Febry Handiny
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2024): JIK-April Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v8i1.1084

Abstract

Kasus Human Immunideficiency Virus (HIV) di Indonesia cenderung meningkat tiap tahunnya. Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 500 ribu lebih orang dengan HIV (ODHIV) pada tahun 2023. HIV merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Penularan HIV dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian HIV pada populai kunci di Indonesia. Metode penelitian adalah systematic review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database Portal Garuda dan Google Schoolar. Terdapat 8 artikel yang ditelaah dengan systematic review. Hasil penelitian menemukan beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian HIV pada populasi kunci adalah fakor umur, pendidikan, tatus perkawinan, usia pertama kali melakukan hubungan seks, pengetahuan dan perilaku seks berisiko meliputi perilaku pemakaian kondom, aktifitas seks kombinasi, jumlah pasangan seks ≥ 2, dan frekuensi hubungan seksual. Selain itu riwayat penggunaan jarum suntik yang bergantian dan riwayat Infeksi Menular Seksual (IMS) juga merupakan faktor risiko kejadian HIV AIDS pada populasi kunci.
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Long COVID Pada Penyintas COVID-19 di Kota Padang Gusni Rahma; Yulia Yulia
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2023): JIK-April Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i1.731

Abstract

Kasus COVID-19 di Indonesia tahun 2022 mencapai 6.452.078 kasus dengan jumlah penderita meninggal 158.263 orang dan penyintas COVID-19 sebanyak 6.276.589 orang. Terdapat (10-20%) orang mengalami efek jangka pendek dan menengah setelah sembuh dari COVID-19. Long COVID merupakan gejala lanjutan pasca COVID-19 yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari sehingga berdampak pada hilangnya produktivitas penyintas COVID-19. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian Long COVID pada penyintas COVID-19 di Kota Padang. Desain penelitian cross sectional dengan variabel independen adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, komorbid, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok sedangkan variabel dependen kejadian Long COVID. Penelitian menggunakan kuesioner berbasis online yang disebarkan kepada 100 penyintas COVID-19. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian diperoleh (53%) penyintas mengalami kejadian Long COVID. Faktor yang paling mempengaruhi kejadian Long COVID adalah komorbid dengan PR=4,74 (95% CI 1,66-8,54) dan kebiasaan merokok dengan PR=2,78 (95% CI 1,10-7,52). Penyintas yang mempunyai komorbid beresiko 4,74 kali mengalami Long COVID dibandingkan dengan penyintas yang tidak mempunyai komorbid. Selanjutnya penyintas yang mempunyai kebiasaan merokok bersiko 2,78 kali mengalami Long COVID dibandingkan dengan penyintas yang tidak mempunyai kebiasaan merokok. Mencegah infeksi COVID-19 merupakan cara melindungi diri pasca COVID-19, vaksinasi, menerapkan protokol kesehatan dan menghilangkan kebiasaan merokok untuk meminimalisir kejadian Long COVID.