Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan

Penyuluhan Kepada Masyarakat (PKM) yang Bertujuan untuk Menekan Angka Pertumbuhan dan Penyebaran Filariasis dalam Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis di Asrama STIkes Faathir Husada Novriandi Aldi Taneo; Antonius Rino Vanchapo
Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36049/genitri.v2i2.200

Abstract

Filariasis bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat menimbulkan cacatmenetap. Dalam kasus ini Vektor utama Wuchereria bacrofti adalah nyamuk Culex, Anopheles dan Aedes. gejala yang dapat timbul akibat penyakit filariasis lebih nyata pada laki-laki, karena pekerjaan fisik yang lebih berat. Di Asia Tenggara, indonesia menjadi sala satu jadi 11 negara yang endemis filariasis terdapat 11 Negara yang endemis filariasis. (Departemen kesehatan 2009 ) Filariasis diindonesia pertama kali di laporkan oleh Haga dan Van Eecke pada tahun 1889 di jakarta yaitu dengan di temukannya penderita fiariasis skrotum. Kasus klinis yang dilaporkan cenderung meningkat dari tahun ketahun disebabkan banyaknya kasus yang ditemukan seiring dengan kabupaten/ kota yang melaksanakan pendataan sasaran sebelum pemberian obat pencegahan masal ( POPM) filariasisdari tahun 2014-2022 kumulaqtif kasus filariasis kronis yang cacat yang paling tertinggidi nusa tenggara timur. Indonsia dapat memutus mata ranta penyebaran penyakit filariasis dengan Memutuskan mata rantaii filariasis dengan pemberian obat pencegahan masal di daerah endemis sekali setahun selama 5 tahun bertut-turut dan Mencegah dan membatasi kecacatan dengn penatalaksanaan kasus filariasis mandiri ( Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, 2019. Penyebaran parasit menggunakan vektor nyamuk sebagai inangnya Perantara dan manusia atau monyet dan anjing sebagai inang Final. Saat nyamuk menghisap darah manusia/hewan di mana selubung terlepas dan kemudian menembus dinding perut Nyamuk yang membawa mikrofilaria bermigrasi ke perut nyamuk dan pada otot atau jaringan lemak di area dada. Pencegahan Filariasis dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk infektif dan memberantas risiko yang berhubungan dengan kejadian Filariasis misalnya yang berasal dari lingkungan dan perubahan perilaku masyarakat serta dapat mempertahankan dan mengembangkan kearifan lokal. Mengidentifikasi vektor dengan mendeteksi adanya larva infektif dalam nyamuk dengan menggunakan umpan manusia. Untuk pengobatan, Obat yang digunakan adalah DEC (diethylcarbamazine citrate) merupakan obat utama pada kedua perlakuan tersebut kerumunan atau individu. DEC membunuh mikrofilaria dan untuk cacing dewasa.
Co-Authors Aat Fathu Rohman Abdul Karim Abubakar Abubakar Achmad Zahruddin Adhesty Novita Xanda Agus Setiono Al Ikhlas Alpian Jayadi, Alpian Amaludin Bahansubu Andi Makkulawu Panyiwi Kessi Andy Rachman Anna Maria Hilda Songbes Antoni Antoni Antonia Helena Hamu Anwar Sodik, Anwar Asdi Asdi Basiran Basiran Brian Sebastian Salim Budi Akhmad Tarigan Cindy Sandra Lumingkewas Dawam Ashidiqie Delia Subrayanti Devin Mahendika Dewi Sartipa Dodi Setiawan Riatmaja Dwi Pratiwi Lestari Dwi Rudy Prasetyo Edom Rudianto Ottu Emmy Hamidah Eny Munisah Erjati Abas Euis Kusumarini Fadli Firdaus Ferdinand Salomo Leuwol Fitrisiswanty Fitrisiswanty Haidir Syafrullah Hamirul Hamirul Hartin Kurniawati Herman Herman I Nyoman, Sudyana, Ika Rahayu Satyaninrum Ira Wulan Sari Irma Maria Dulame Irmawati Irmawati Ivonne Ayesh Jedithjah Naapia Tamedi Papia Joni Wilson Sitopu Juni Iswanto Juwita Desri Ayu KMT Lasmiatun Kmt Lasmiatun Lilik Huriyah lisa mustika sari Loso Judijanto Lucky Mahesa Yahya Luluk Faridah M Aufa Muis M. Rusdi Mardiati Mardiati Medi Yansyah Meike Negawati Kesek Meilinda Ade Prastiwi Melda Agnes Manuhutu Mikhael Jibril Balo Mira Hastin Moh. Solehuddin Mohzana Muhammad Pattiran Muhammadong Mustofa Mustofa Najdah Thalib Neng Yulianti Ni Kadek Sri Sumiartini Norliani Norliani Novriandi Aldi Taneo Nur Azizah Nur Kholis Nur Kurniasari Nur Sapta Riskiawati Nurkadarwati Nurkadarwati Nurul Jannatul Wahidah Paulina Maria Ekasari Wahyuningrum Purwantini Purwantini Rachmat Susanto Rahmat Hidayat Ramdani, Hasbi Taobah Rendika Vhalery Rismar Julia Utami Rudiansyah Rudiansyah Ruri Arrang Sabil Mokodenseho Sepryanus Rano Putra Sevi Andriasari Shinta Rahmani Siti Hamidah Solissa, Everhard Markiano Sri Haryanto Sugiarti Sugiarti Sumarni Sumarni Suparno sutriningsih sutriningsih syahrul, muhammad Taqwa Sultan Tasliati Djafar Trisna Rukhmana Wistina Seneru Wiwid Suryono Yayuk Chayatun Machsunah Yeyen Desiar Firdasari Yuliah Yuliah