Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

KAJIAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN DAN PENTAHELIX PENDIDIKAN SENI KALIGRAFI ISLAM SANGGAR AL-BAGHDADI MEDAN Hadi Alhail; Wadiyo Wadiyo; Wandah Wibawanto
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i1.54115

Abstract

The gap between hopes in developing the Al-Baghdadi studio and the policies made do not yet have equality. In the process of building a studio, it is important to create a strong foundation strategy, two of which are management and the pentahelix. In fact, the founder of the studio still doesn't know the foundation of management and the concept of the penta-helix. Previous research focused on work analysis, while this research focuses on management and the pentahelix. The aim of the research is to examine the scope of management and pentahelix of the Al-Baghdadi studio. The research was carried out in 2 locations, namely the cities of Medan and Deli Serdang. The research took place for 5 months from October-December 2021 then April-May 2023. The method used was qualitative with a case study design, data collection included participant observation, interviews and document searches, as well as data analysis techniques using data triangulation. Results of the study: 1) The Al-Baghdadi calligraphy studio only has 3 of the 8 scopes of management, namely: curriculum management which is limited to teaching with a hidden curriculum, management of students by carrying out field observation activities in competitions, and management of facilities and infrastructure in the form of study rooms as well as acrylic paint; 2) Pentahelix, Al-Baghdadi studio has collaborated on the 4 pillars of Pentahelix which have been successfully recorded, namely: academics since 2021-2023, community since 2023, government from the chairman of IKAPDA in 2019 in the form of appreciation by giving dowries for works of art, and mass media including newspapers in 2017 and television channels in 2018. This has direct implications for the studio leadership to prepare strategic decisions in building the studio, where previously the leadership was still taboo and did not know the situation of the studio.Keywords: Calligraphy, Management, Pentahelix.AbstrakKesenjangan antara harapan dalam menumbuh kembangkan sanggar Al-Baghdadi yang terhadap kebijakan yang dibuat belum memiliki kesetaraan. Seharusnya dalam proses pembangunan sanggar, penting untuk membuat strategi pondasi dengan kuat, dua di antaranya adalah manajemen dan pentahelix. Faktanya, pendiri sanggar masih belum mengetahui pondasi manajemen dan konsep pentahelix. Penelitian terdahulu berfokus pada analisis karya, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen dan pentahelix. Tujuan penelitian untuk mengkaji ruang lingkup manajemen dan pentahelix sanggar Al-Baghdadi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 lokasi, yaitu kota Medan dan Deli Serdang. Penelitian berlangsung selama 5 bulan sejak Oktober-Desember 2021 kemudian April-Mei 2023. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus, pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara, dan penelusuran dokumen, serta teknik analisis data menggunakan triangulasi data. Hasil pengkajian: 1) Sanggar kaligrafi Al-Baghdadi hanya memiliki 3 dari 8 ruang lingkup manajemen yaitu: manajemen kurikulum yang terbatas pada pengajaran dengan kurikulum tersembunyi, manajemen peserta didik dengan melakukan aktivitas pengamatan lapangan dalam berkompetisi, dan manajemen sarana juga prasarana dalam bentuk ruang belajar serta cat acrylic; 2) Pentahelix, sanggar Al-Baghdadi telah berkolaborasi pada 4 pilar dari Pentahelix yang berhasil terekam yakni: akademisi sejak tahun 2021-2023, komunitas sejak tahun 2023, pemerintah dari ketua IKAPDA tahun 2019 dalam bentuk apresiasi dengan memberi mahar pada karya seni, dan media massa meliputi surat kabar tahun 2017 serta saluran televisi tahun 2018. Berimplikasi secara langsung kepada pimpinan sanggar untuk menyiapkan keputusan strategis dalam membangun sanggar, yang sebelumnya pimpinan masih tabu dan belum mengetahui situasi sanggarnya.Kata Kunci: Kaligrafi, Manajemen, Pentahelix.Authors:Hadi Alhail : Universitas Negeri SemarangWadiyo : Universitas Negeri SemarangWandah Wibawanto : Universitas Negeri SemarangReferences:Amri, Chairul. (2023). œHarapan Membesarkan Sanggar. Hasil Wawancara Pribadi: 23 Februari 2023. Sanggar Al-Baghdadi Medan.Astuti, R., Warsono, H., & Rachim, A. (2020). Collaborative Governance. Collaborative Governance Dalam Perspektif Publik, 161.Ayuni, A., & Efi, A. (2020). Manajemen Festival Seni Pertunjukan Pekan Nan Tumpah Di Provinsi Sumatera Barat. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 100. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18100Baharuddin, M. M. (2010). Manajemen Pendidikan Islam. Malang: UIN-Maliki Press.Fattah, N. (2012). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Halibas, A. S., Sibayan, R. O., & Maata, R. L. R. (2017). The Pentahelix Model of Innovation in Oman: An HEI Perspective. Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management, 12, 159“172.Herdiansah, A. G. (2020). Pengembangan Potensi Kewirausahaan dengan Prinsip PentaHelix di Desa Margamekar Kabupaten Sumedang. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 539“547. http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/article/view/31078/pdfMariana, D., & Oktariani, D. (2023). DI KABUPATEN MEMPAWAH. 12(November).Syafrizal, S., Efi, A., & Budiwirman, B. (2022). Management Event Seni Pertunjukan Performance Art. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 246. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.34713
KAJIAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN DAN PENTAHELIX PENDIDIKAN SENI KALIGRAFI ISLAM SANGGAR AL-BAGHDADI MEDAN Alhail, Hadi; Wadiyo, Wadiyo; Wibawanto, Wandah
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i1.54115

Abstract

The gap between hopes in developing the Al-Baghdadi studio and the policies made do not yet have equality. In the process of building a studio, it is important to create a strong foundation strategy, two of which are management and the pentahelix. In fact, the founder of the studio still doesn't know the foundation of management and the concept of the penta-helix. Previous research focused on work analysis, while this research focuses on management and the pentahelix. The aim of the research is to examine the scope of management and pentahelix of the Al-Baghdadi studio. The research was carried out in 2 locations, namely the cities of Medan and Deli Serdang. The research took place for 5 months from October-December 2021 then April-May 2023. The method used was qualitative with a case study design, data collection included participant observation, interviews and document searches, as well as data analysis techniques using data triangulation. Results of the study: 1) The Al-Baghdadi calligraphy studio only has 3 of the 8 scopes of management, namely: curriculum management which is limited to teaching with a hidden curriculum, management of students by carrying out field observation activities in competitions, and management of facilities and infrastructure in the form of study rooms as well as acrylic paint; 2) Pentahelix, Al-Baghdadi studio has collaborated on the 4 pillars of Pentahelix which have been successfully recorded, namely: academics since 2021-2023, community since 2023, government from the chairman of IKAPDA in 2019 in the form of appreciation by giving dowries for works of art, and mass media including newspapers in 2017 and television channels in 2018. This has direct implications for the studio leadership to prepare strategic decisions in building the studio, where previously the leadership was still taboo and did not know the situation of the studio.Keywords: Calligraphy, Management, Pentahelix.AbstrakKesenjangan antara harapan dalam menumbuh kembangkan sanggar Al-Baghdadi yang terhadap kebijakan yang dibuat belum memiliki kesetaraan. Seharusnya dalam proses pembangunan sanggar, penting untuk membuat strategi pondasi dengan kuat, dua di antaranya adalah manajemen dan pentahelix. Faktanya, pendiri sanggar masih belum mengetahui pondasi manajemen dan konsep pentahelix. Penelitian terdahulu berfokus pada analisis karya, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen dan pentahelix. Tujuan penelitian untuk mengkaji ruang lingkup manajemen dan pentahelix sanggar Al-Baghdadi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 lokasi, yaitu kota Medan dan Deli Serdang. Penelitian berlangsung selama 5 bulan sejak Oktober-Desember 2021 kemudian April-Mei 2023. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus, pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara, dan penelusuran dokumen, serta teknik analisis data menggunakan triangulasi data. Hasil pengkajian: 1) Sanggar kaligrafi Al-Baghdadi hanya memiliki 3 dari 8 ruang lingkup manajemen yaitu: manajemen kurikulum yang terbatas pada pengajaran dengan kurikulum tersembunyi, manajemen peserta didik dengan melakukan aktivitas pengamatan lapangan dalam berkompetisi, dan manajemen sarana juga prasarana dalam bentuk ruang belajar serta cat acrylic; 2) Pentahelix, sanggar Al-Baghdadi telah berkolaborasi pada 4 pilar dari Pentahelix yang berhasil terekam yakni: akademisi sejak tahun 2021-2023, komunitas sejak tahun 2023, pemerintah dari ketua IKAPDA tahun 2019 dalam bentuk apresiasi dengan memberi mahar pada karya seni, dan media massa meliputi surat kabar tahun 2017 serta saluran televisi tahun 2018. Berimplikasi secara langsung kepada pimpinan sanggar untuk menyiapkan keputusan strategis dalam membangun sanggar, yang sebelumnya pimpinan masih tabu dan belum mengetahui situasi sanggarnya.Kata Kunci: Kaligrafi, Manajemen, Pentahelix.Authors:Hadi Alhail : Universitas Negeri SemarangWadiyo : Universitas Negeri SemarangWandah Wibawanto : Universitas Negeri SemarangReferences:Amri, Chairul. (2023). œHarapan Membesarkan Sanggar. Hasil Wawancara Pribadi: 23 Februari 2023. Sanggar Al-Baghdadi Medan.Astuti, R., Warsono, H., & Rachim, A. (2020). Collaborative Governance. Collaborative Governance Dalam Perspektif Publik, 161.Ayuni, A., & Efi, A. (2020). Manajemen Festival Seni Pertunjukan Pekan Nan Tumpah Di Provinsi Sumatera Barat. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 100. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18100Baharuddin, M. M. (2010). Manajemen Pendidikan Islam. Malang: UIN-Maliki Press.Fattah, N. (2012). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Halibas, A. S., Sibayan, R. O., & Maata, R. L. R. (2017). The Pentahelix Model of Innovation in Oman: An HEI Perspective. Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management, 12, 159“172.Herdiansah, A. G. (2020). Pengembangan Potensi Kewirausahaan dengan Prinsip PentaHelix di Desa Margamekar Kabupaten Sumedang. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 539“547. http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/article/view/31078/pdfMariana, D., & Oktariani, D. (2023). DI KABUPATEN MEMPAWAH. 12(November).Syafrizal, S., Efi, A., & Budiwirman, B. (2022). Management Event Seni Pertunjukan Performance Art. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 246. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.34713
Co-Authors A, Heryanto A. Heryanto Abdul Rachman Adi, Brian Trinanda Kusuma Agus Budi Handoko Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Ahmad Busyairi, Ahmad Alhail, Hadi Amaliani, Mina Andri Pranolo Apriadi, Sugeng Arbi, Bahtiar Ardipal Ardipal Asmarani, Kidung Sukma Bahtiar Arbi Dadang Dwi Septiyan Damayanti, Laila Delvia Mona Delvia Mona Desi Wulandari, Desi Dilfa, Alrizka Hairi Dwi Kananda Tyas Sulistyo Eko Sugiarto Ekomagrah Warsono F, Totok Sumaryanto, Fahmi, Nuril Falah, Ade Fajrul Fallah, Saiful Fitriah, Laila Hadi Alhail Halilintar, Mark Dhaksa Handayani, Lucy Hanifah, Hanifah Suaidi Hapsari, Maria Magdalena Cita Hartono & Wahyu Lestari Hartono Hartono Hartono, Rudi Hasanah, Noviatun Hukmi Hukmi Indah Rizky Heryana Indariyana, Raditya Wahyu Jafloenty, Archangela Gilarni Joko Wiyoso Joko Wiyoso Kamis, Arasinah Kwidura, Nugroho Laila Fitriah Lathifasari, Meisera Fika Luzi, Ahmad Surya M. Jazuli M. Marauna, Vikran M. Okta Dwi Sastra F.M. Marijo Malarsih Malarsih Mau, Laurensius Yosef Mauassa, Teguh Yusuf Vertian May Sari Lubis Metan, Yosefina Meyltsan Herbert Maragani Muh. Ibnan Syarif, Muh. Ibnan Muhammad Budi Zakia Sani Muhammad Budi Zakia Sani Muhammad Jazuli Muhammad Jazuli Muhammad Kunta Biddinika Muhammad Najamudin Muhammad Najamudin Muhammad Najamudin Muhammad Rifki Nafik Salafiyah Natalia, Violinna Wynsa Nobertian Panca Tandibua Notosutanto Arhon Dhony, Nugroho Nugroho Notosutanto Arhon Dhony Nur Rokhmat Nur Sahid Nur Sahid Nuswantara, Deu Aditama Opwora, Meshack Pangesti, Yuliana Sri Pangestika, Nurratri Widya Pratama, Ritchie Manuel Pristiati, Tutut putra, I wayan agus suardiana R.M. Soedarsono -, R.M. Soedarsono R.M. Soedarsono, R.M. Soedarsono Restu Lanjari Rihidi, Tjetjep Rohendi Rohman, Fadlur Rokhmah, Na'ilir Rumi, Jalaluddin S. Suharto Safitri, Setiorini Rahma Safitri, Setiorini Rahma Salu, Vega Ricky Sambira, Zefanya Samudera, Arief Sari, Desti Kumala SATRIYAS ILYAS Sayuti, Muhammad Septian Cipto Nugroho Septian Cipto Nugroho simanjuntak, frans jimmy Siti Aesijah Slamet Haryono Sri Sumartiningsih SUHARTO Suharto Suharto Suharto Suharto Suharto Suharto Sulaksono, Projo Sularso Sularso Sularso Sularso, Sularso Sumaryanto. F, Totok Suminto A. Sayuti Suminto A. Sayuti Sunarto Sunarto Susanto, Harry Agus Suwardi Endraswara Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syakir - syakir syakir Teguh Supriyanto Timbul Haryono Tjetjep Rohendi Rohidi, Tjetjep Rohendi Totok Sumaryanto Florentinus, Totok Sumaryanto Tri Joko Raharjo Trigunawan, Ade Udi Utomo Udi Utomo Udi Utomo Udi Utomo Victor Ganap wafa, mochammad usman Wahyu Iskandar Wahyu Mukti, Muhammad Panji Wahyu Setyaningsih Sugiyo, Septi Wandah Wibawanto Widiantho, Susyam Widodo Widodo Widodo Widodo Widodo Widodo Wiharja, Muh. Kurniawan Adikusuma Willy Lontoh, Willy Wismandanu, Hanur Wulan Widiyanti, Wulan Wulansari, Reni Yudi Sukmayadi