Restu Wigati
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PENYUSUNAN POTENSI DESA BUDAYA MELALUI FOCUS GROUP DISCUSS BERBASIS LOCAL ADVANTAGE Rama Indera Kusuma; Rifky Ujianto; Restu Wigati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14019

Abstract

Abstrak: Dengan ditetapkannya Kelurahan Kubangsari sebagai desa budaya berdasarkan keputusan Wali Kota Cilegon nomor 430/Kep.631-Disparbud/2019, dipandang perlu untuk mengidentifikasi local advantage berupa atraksi kesenian dan wisata religi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendekatan Focus Group Discussion (FGD) adalah melakukan penyusunan potensi desa untuk memunculkan jati diri dan keunikan budaya setempat dalam mewujudkan destinasi Desa Budaya di Kota Cilegon. Melalui metode pendekatan deskriptif kuantitatif, in depth interview, participatory mapping terhadap objek potensi desa dengan cara menginventarisir, mengidentifikasi data dasar potensi budaya dengan melibatkan unsur lembaga: Bappedalitbang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Disperkim, Camat, Lurah, LPPM Untirta, Kelompok Sadar Budaya, kelompok masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta PKK. Hasil keputusan disepakati dalam dokumen berita acara FGD tanggal 10 November 2022 yang dihadiri 16 orang pemangku kepentingan. Berita acara tersebut berisi kesepakatan isu strategis dalam penataan kawasan desa budaya. Data yang sudah disepakati selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam penyusunan masterplan kawasan, program pengembangan sarana prasarana lingkungan dan fasilitas pendukung, pelaksanaan pekerjaan perencanaan Detail Engineering Design.Abstract: With the designation of the Kubangsari Village as a cultural village based on the decision of the Mayor of Cilegon number 430/Kep.631-Disparbud/2019, it is deemed necessary to identify local advantages in the form of artistic attractions and religious tourism. The purpose of community service activities through the approach Focus Groups Discussion (FGD) is to organize village potential to bring out local identity and cultural uniqueness in realizing the destination of a Cultural Village in Cilegon City. Through the method of quantitative descriptive approach, in-depth interview, participatory mapping of village potential objects by taking inventory, identifying basic data on cultural potential by involving elements of institutions: Bappedalitbang, Education and Culture Office, Disperkim, Camat, Lurah, LPPM Untirta, Culture Awareness Groups, community groups, community leaders and youth leaders as well as the PKK. The results of the decision were agreed upon in the minutes' document of the FGD on 10 November 2022 which was attended by 16 stakeholders. The minutes of the event contains an agreement on strategic issues in structuring the cultural village area. The data that has been agreed upon can then be used as a reference in the preparation masterplan area, development program for environmental infrastructure and supporting facilities, implementation of planning work Detail Engineering Design.
PAVING BLOCK BERBASIS EKONOMI HIJAU: SOLUSI INOVATIF DALAM MENGELOLA SAMPAH PLASTIK DI PROVINSI BANTEN Woelandari Fathonah; Restu Wigati; Nustin Merdiana Dewantari; Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Ahmad Vicky Maulana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17489

Abstract

Abstrak: Jumlah sampah plastik yang semakin melimpah menunjukkan bahwa perlu ada upaya untuk mengelola sampah plastik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah plastik dan menciptakan peluang usaha berkelanjutan di Desa Sukamanah, Kabupaten Serang, Provinsi Banten melalui pelatihan pembuatan paving block berbasis ekonomi hijau dari sampah plastik, masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pemaparan materi dan praktik membuat paving block dari sampah plasitk dengan melibatkan mitra, yaitu karang taruna dan warga desa sukamanah. Peserta mengisi kuesioner sebanyak lima pertanyaan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta.Hasil kegiatan pengabdian ini adalah terjadi peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan pembuatan paving block sebesar 92,27%. Selain itu, kesadaran peserta terhadap manfaat ekonomi hijau mulai tumbuh. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan berbasis ekonomi hijau efektif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam mengatasi masalah lingkungan.Abstract: The increasingly abundant amount of plastic waste shows that efforts are needed to manage plastic waste. This service activity aims to overcome the problem of plastic waste management and create sustainable business opportunities in Sukamanah Village, Serang Regency, Banten Province through training in making green economy-based paving blocks from plastic waste, the community understands the importance of environmentally friendly waste management. The method used in this activity is the presentation of material and practice of making paving blocks from plastic waste by involving partners, namely youth organizations and Sukamanah village residents. Participants filled out a five-question questionnaire to measure the participants' level of understanding. The result of this service activity was a significant increase in knowledge and skills in making paving blocks by 92.27%. In addition, participants' awareness of the benefits of the green economy is starting to grow. These results indicate that green economy-based training is effective in increasing community skills and knowledge in overcoming environmental problems.