Beberapa penelitian sebelumnya banyak mengaitkan kemandirian pada siswa dengan autism spectrum disorder dengan aktivitas sehari-hari (AKS). Hasil penelitan menggambarkan anak autis yang tidak mengikuti program AKS adalah anak tersebut tidak memiliki pengembangan keterampilan sendiri untuk makan, berpakaian, aktivitas toilet, kebersihan diri, aktivitas rumah dan masyarakat. Kehidupan sehari-hari memberikan banyak contoh situasi keteraturan, salah satunya misalnya kewajiban untuk membuang sampah. Perilaku pilah sampah merupakan kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, atau sifat sampah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kemandirian siswa SMA dengan autism spectrum disorder di Sekolah Khusus Pelita Bunda Samarinda dari program pembiasaan perilaku pilah sampah. Metode yang digunakan adalah metode pembiasaan yang pada prosesnya berintikan pengulangan. Dari kegiatan yang telah dilakukan selama masa pengabdian, hasil keseluruhan menunjukkan siswa SMA dengan autism spectrum disorder di Sekolah Khusus Pelita Bunda Samarinda telah mampu untuk melakukan pilah sampah berdasarkan jenisnya secara umum (organik, anorganik dan B3) meskipun dalam praktiknya, siswa masih sering membutuhkan arahan dalam memahami hal baru seperti ketika menentukan jenis sampah yang tidak biasa siswa temui di kehidupan sehari-hari.