Pogo Farm adalah usaha mikro yang menjual sayuran hidroponik, pupuk, peralatan, dan layanan bertanam hidroponik. Stok sayuran sebagian besar berasal dari petani hidroponik di Jombang, namun suplai sering tidak stabil karena para petani memiliki pekerjaan lain. Kurangnya waktu untuk merawat tanaman membuat hasil panen sering kurang baik atau bahkan gagal. Petani juga enggan menambah jumlah tanaman karena terbatasnya waktu dan tingginya biaya jika harus menyewa tenaga tambahan. Dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah ini.Tujuan dari kegiatan ini adalah melalui penerapan teknologi Smart Hydroponics system ini diharapkan dapat membantu petani dalam hal manajemen waktu dan tenaga dalam merawat tanaman hidroponik, serta dapat mengembangkan skala tanaman yang lebih besar sehingga hasil tanaman melimpah dan menambah keuntungan petani. Dengan melimpahnya hasil pertanian tentu membantu pemerintah dalam bidang ketahanan pangan. Pelaksanaan kegiatan dalam pengabdian ini melalui tahapan yakni koordinasi kegiatan, persiapan kegiatan, penyelesaian permasalahan, dan evaluasi kegiatan. Pelatihan yang melibatkan 15 peserta, baik petani hydroponic pemula maupun berpengalaman, menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi, dengan peningkatan rata-rata 40% dalam pengetahuan terkait penggunaan teknologi hidroponik. Hasil evaluasi pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan terbesar dalam pemahaman instalasi sensor (67%), sementara peningkatan terkecil terjadi pada pengaturan fitur aplikasi (50%). Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan efektif dalam memperkuat keterampilan teknis dan kemampuan peserta dalam menggunakan teknologi Smart Hydroponic System. Setelah pelatihan, sebagian peserta langsung mengimplementasikan teknologi yang telah dipelajari di lahan hidroponik mereka, yang terbukti dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 30% dan membantu mengurangi kesalahan dalam perawatan tanaman.