Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Sriwijaya Bioscientia

Komposisi dan struktur tumbuhan asing invasif di kawasan rawa Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Alma Dewi Sundari; Enggar Patriono; Dwi Puspa Indriani
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 3 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.3.2021.360

Abstract

Ketersediaan lahan rawa yang luas menyebabkan banyak lahan rawa dimanfaatkan sebagai pengembangan lahan pertanian. Seperti pada kawasan rawa Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi memiliki beberapa tipe pemanfaatan ekosistem rawa seperti sebagai lahan pertanian dan lokasi wisata alam yang berpotensi memfasilitasi masuknya tumbuhan asing invasif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan struktur tumbuhan asing invasif di kawasan rawa Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 hingga Maret 2021 dengan metode observasi di lapangan. Penentuan stasiun penelitian dilakukan secara purposive sampling dan diletakan satu transek pada setiap stasiun penelitian. Pada setiap transek terdapat 5 plot penelitian yang berukuran 5x5 untuk tingkat pertumbuhan pancang dan 2x2 untuk tingkat pertumbuhan semai. Hasil dari penelitian didapatkan 13 spesies IAP dari 10 famili dengan tipe habitus herba, tumbuhan air, semak, dan perdu. Persicaria attenuata memiliki nilai penting tertinggi yaitu 73,25% Nilai indeks keanekaragaman IAP tertinggi di kawasan rawa Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh berada pada kawasan rawa yang telah dikonversi menjadi lahan sawah dengan tingkat keanekaragaman sedang (H’=1.78).
Keanekaragaman spesies ikan rawa lebak di Desa Kuro Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan Endri Junaidi; Dwi Puspa Indriani; Mira Yusma
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 3 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.3.2021.361

Abstract

Sumatera selatan merupakan kawasan yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang kaya akan keanekaragaman spesies ikannya salah satunya ikan air tawar. Potensi tersebut didukung oleh luasnya wilayah perairan umum daratan Sumatera Selatan yang diantaranya adalah kawasan rawa sebesar 46%. Salah satu rawa lebak terbesar dan berpotensi sebagai perikanan tangkap terdapat di kecamatan Pampangan kabupaten OKI. Karakteristik khas ekosistem rawa lebak yang secara periodik mengalami perubahan kedalaman air secara musiman dapat mengindikasikan adanya perbedaan komposisi spesies ikan pada saat musim hujan dan musim kemarau. Selain berperan sebagai habitat ikan, rawa lebak berperan secara ekologi dan ekonomi bagi masyarakat. Namun adanya kegiatan alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit berpotensi merusak ekosistem rawa lebak sebagai habitat ikan. Hasil dari penelitian yaitu ditemukan 15 spesies yang tergolong dalam 3 ordo, 8 famili, dan 12 genus dari 159 ekor ikan yang tertangkap di kawasan rawa lebak di Desa Kuro kecamatan Pampangan kabupaten Ogan Komering Ilir pada bulan Oktober 2019 (Musim kemarau). Keanekaragaman jenis ikan termasuk dalam kategori rendah-sedang yaitu berkisar antara 0,590-1,840. Kesamaan komunitas tinggi antara stasiun 2 dan stasiun 3 (73%). Kesamaan komunitas rendah antara stasiun 1 dengan stasiun 3 (37,50%), dan antara stasiun 1 dengan stasiun 2 (42,10%).
Inventarisasi awal jamur makroskopis di Kawasan Sumur Tinggi Suaka Margasatwa Isau-Isau Sumatera Selatan Doni Setiawan; Rininta Mutiara Dela; Matrialis Puspito Khirty Maharsi; Wahid Nurrudin; Agus Purwoko; Dwi Puspa Indriani; Enggar Patriono
Sriwijaya Bioscientia Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.3.2.2022.367

Abstract

Kawasan Sumur Tinggi merupakan kawasan hutan Suaka Margasatwa (SM) Isau-isau yang berdekatan dengan lokasi  Desa Lawang Agung dan Desa Pagar Agung yang sudah mulai dipengaruhi adanya berbagai kegiatan aktivitas masyarakat sekitar khususnya perladangan kopi. Mengingat luasnya Kawasan SM Isau-isau dan tingginya aktivitas masyarakat berladang di sekitar pinggir kawasan serta belum pernah dilakukan kajian penelitian  tentang jamur makroskopis maka perlu dilakukan survei inventarisasi awal untuk mengetahui apa saja jenis jamur makroskopis di Kawasan Sumur Tinggi SM Isau-isau. Survei inventarisasi awal ini telah dilakukan  pada bulan  September 2021 dan bulan Juni 2022 di sekitar Kawasan Sumur Tinggi Hutan SM Isau-isau. Pengambilan sampel dilakukan survei langsung dilapangan  dengan metode  jelajah.  Setiap jamur makroskopis yang  didapat di lapangan baik yang terdapat pada substrat kayu, tanah dan serasah diambil kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label untuk diidentifikasi. Dari hasil penelitian inventarisasi awal didapatkan hasil bahwa Jamur makroskopis yang ditemukan dari Filum Ascomycota yang terdiri dari 1 kelas, 1 ordo, 1 famili, 1 genus, dan 1 spesies dan Filum Basidiomycota terdiri dari 1 kelas, 5 ordo 14 famili, dan 29 spesies. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa famili jamur Polyporaceae mendominasi di Hutan SM-Isau-Isau sekitar Kawsan Sumur Tinggi yang ditemukan sebanyak 9 jenis. Jamur dari Famili Polyporaceae merupakan jamur dekomposer yang banyak tumbuh pada pohon yang telah mati dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan hingga dapat mengembangkan diri secara cepat pada habitatnya yang mempunyai tingkat kelembaban yang tinggi. Dari hasil survei awal ini menunjukan tingginya keberagaman jenis jamur yang berada didalam hutan SM Isau-isau sekitar Kawasan Sumur Tinggi sehingga mempunyai potensi untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Peran masyarakat lokal terhadap konservasi tumbuhan obat di Desa Sidomulyo, Kecamatan Air Kumbang, Banyuasin Sumatera Selatan Indriani, Dwi Puspa; Rohmah, Intan Aisyah Nor; Aminasih, Nita; Tanzerina, Nina; Juswardi, Juswardi; Setiawan, Doni; Patriono, Enggar
Sriwijaya Bioscientia Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.4.2.2023.419

Abstract

Pengetahuan dan keberlanjutan jenis tumbuhan obat di Indonesia berpotensi punah dengan adanya kehidupan serta adanya peningkatan degradasi lingkungan. Tradisi bercocok tanam di pekarangan rumah pada masyarakat pedesaan memiliki peran penting sebagai alat konservasi bagi keberlanjutan jenis tumbuhan obat dan mewariskan pengetahuan tradisional pada generasi mendatang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat lokal terhadap pelestarian tumbuhan obat tradisional berdasarkan (1) pengetahuan spesies tumbuhan obat dan (2) pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021 di desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Banyuasin, Sumatera Selatan yang meliputi 4 dusun. Data diperoleh dengan metode observasi langsung dan wawancara berdasarkan kuisioner terstruktur (open-ended) pada 50 responden (20% dari total rumah). Hasil penelitian menunjukan terdapat 31 famili dan 51 spesies tumbuhan obat didominasi Zingereaceae (18%), berhabitus herba (39%) yang telah dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional untuk penyakit luar dan penyakit dalam. Etnis Jawa yang mendominasi (94%) selain etnis Melayu. Tingkat pengetahuan tentang tumbuhan obat dan pemanfaatannya lebih tinggi dimiliki oleh Wanita (88%) dan yang telah Menikah (74%). Keterkaitan erat masyarakat lokal terhadap tumbuhan obat diindikasikan dari jumlah seluruh anggota keluarga (66%) yang menggunakan, sumber pengetahuan yang diperoleh dari orangtua (90%), durasi waktu yang lama (11-20 tahun) dalam penggunaan tumbuhan hidup selama masa hidupnya (40%). Keterkaitan erat tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat lokal memiliki peran penting terhadap konservasi tumbuhan obat.
Tanaman pekarangan: keragaman jenis dan pemanfaatannya di Desa Sidomulyo Banyuasin, Sumatera Selatan Indriani, Dwi Puspa; Lestari, Ayu; Marisa, Hanifa; Harmida, Harmida; Hardestyariki, Dwi; Patriono, Enggar
Sriwijaya Bioscientia Vol 4 No 3 (2023)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.4.3.2023.439

Abstract

Pekarangan merupakan lahan di sekitar rumah yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan dengan berbagai tipe habitus yang dimanfaatkan baik pangan, sandang, obat-obatan dan keperluan adat istiadat. Keragaman jenis tanaman pekarangan di suatu daerah mencerminkan pengetahuan lokal, adat istiadat  dan budaya setempat serta berperan penting dalam biokonervasi jenis tumbuhan lokal. Penelitian ini fokus pada eksplorasi jenis dan pemanfaatan tanaman pekarangan di desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin Sumater Selatan. Studi dilakukan pada bulan Desember 2021. Penentuan plot sampling menggunakan metode Stratified Systematic Sampling di empat dusun  meliputi 50 rumah (20% dari total rumah penduduk. Pengamatan tumbuhan dilakukan dengan pencacahan dan identifikasi meliputi morfologi, jumlah individu, nama lokal, tipe pemanfaatan. Penentuan tipe pemanfaatan didasarkan pada wawancara dan berbagai referensi terkait. Hasil studi menunjukkan terdapatnya keragaman komposisi jenis tanaman pekarangan di desa Sidomulyo meliputi 61 famili, 118 jenis didominasi oleh Zingiberaceae (24%) dengan habitus pohon (36%). Keragaman jenis tanaman pekarangan tersebut umumnya sebagai tanaman obat (40,7%). Variasi komposisi jenis dan pemanfaatan tanaman pekarangan tersebut menjadikan pekarangan memiliki potensi sebagai sumber plasma nutfah jenis tumbuhan lokal.  
Potensi diversitas spesies tanaman pekarangan di Wilayah Riparian sebagai basis ketahanan pangan dan sumber ekonomi keluarga: Studi kasus Desa Muara Penimbung Ulu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan Puspa Indriani, Dwi
Sriwijaya Bioscientia Vol 6 No 1 (2025)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.6.1.2025.493

Abstract

Pekarangan merupakan sistem agroforestri yang memadukan beragam spesies tumbuhan, tipe habitus dalam menyediakan kebutuhan pangan, tanaman obat, bahan bangunan dan estetika rumah sekaligus menjaga plasma nutfah lokal. Keragaman manfaat penting sebagai media penyedia ketahanan pangan (Food security) termasuk sumber pemasukan ekonomi keluarga. Penelitian bertujuan untuk (1) mengidentifikasi komposisi speises dan habitus tanaman pekarangan (2) mendata jenis pemanfaatan tanaman dan (3) mengkaji potensi tanaman pekarangan sebagai basis ketahanan pangan dan sumber ekonomi keluarga. Metode deskriptif- eksploratif digunakan dalam perolehan data yang menggabungkan oberservasi langsung dan wawancara pada bulan Februari hingga April 2022 meliputi 5 dusun. Data keragaman tanaman yang diperoleh meliputi 81 spesies dari 44 famili, dengan Poaceae dan Zingiberaceae dominan, habitus herba (51 %) paling banyak, kemudian perdu (25%), pohon (23 %), palma (2%) dan sekulen (1%). Sebagai penghasil pangan adalah terbesar (51 %), diikuti tanamn hias (32%), bahan obat (10%), pagar hidup (4%), pewarna alami (2%) dan bahan anyaman (1%). Pemanfataan sebagai sumber pangan berupa buah 44 %, sayur 24%, rempah 22 %, umbi 7%, dan bahan gula 2 % berpotensi sebagai ketahanan pangan (food security) dan berpeluang untuk dikembangkan dan diverisifikasi produk olahan sebagai sumber pemasukan ekonomi keluarga di desa Muara Penimbung Ulu.
Pola regenerasi alami (Fase Seedling dan Juvenile) Nypa fruticans Wurmb. pada gradien salinitas di ekosistem mangrove Banyuasin, Sumatera Selatan Indriani, Dwi Puspa; Enjelia, Defania Febri; Sarno; Marisa, Hanifa; Patriono, Enggar; Hardestyariki, Dwi; Setiawan, Doni
Sriwijaya Bioscientia Vol 6 No 2 (2025)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.6.2.2025.499

Abstract

Nypa fruticans Wurmb. merupakan spesies mangrove yang tumbuh dominan di kawasan Banyuasin dan berperan ekologis dan ekonomis dalam ekosistem mangrove. Salinitas merupakan faktor pembatas dalam distribusi dan regenerasi alami suatu spesies. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerapatan, frekuensi, serta pola sebaran seedling dan juvenile N. fruticans pada gradien salinitas di Pulau Payung, Muara sungai Lalan dan Tanjung Buyut kabupaten Banyuasin. Data menunjukkan kerapatan tertinggi pada fase seedling (2976 indiv/ha) di Pulau Payung dengan porewater salinity terendah 4,8‰, sedangkan pada fase juvelile kerapatan tertinggi (373 indiv/ha) di Muara Sungai Lalan dengan porewater salinity sedang (7,3 ‰). Kerapatan terendah pada seedling (119 indv/ha) dan juvenile (27 indv/ha) ditemukan pada porewater salinity tertinggi di Tanjung Buyut (12,4‰). Frekuensi kehadiran seedling dan juvenile memiliki pola yang sama yaitu frekuensi tertinggi (57,1%) pada porewater salinity terendah 4,8‰ (Pulau Payung) dan frekeunsi terendah (6,7%) pada porewater salinity tertinggi 12,4 ‰ (Tanjung Buyut). Pola sebaran pada fase seedling berbentuk berkelompok ditemukan habitat dengan porewater salinity 4,8‰ dan 7,3‰, serta pola seragam pada habitat dengan porewater salinity 12,4 ‰. Sedangkan pada fase juvenil pola sebaran berkelompok hanya terdapat pada habitat dengan porewater salinity 17,3 ‰ dan pola seragam ditemukan pada habitat porewater salinity 4,8‰ dan 12,4 ‰ . Studi ini memperlihatkan bahwa pola regenerasi alami N. fruticans pada fase pertumbuhan yang berbeda memberikan respon yang berbeda terhadap gradien salinitas.