Etilen glikol dan Dietilen glikol merupakan alkohol yang bersifat toksik yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Pada tahun 1997 FDA menyetujui penggunaan fomepizole (4-methylpyrazole) sebagai tatalaksana toksisitas etilen glikol yang dapat di kombinasi dengan terapi hemodialisa. Fomepizole adalah inhibitor kompetitif alcohol dehydrogenase sama seperti etanol sehingga dapat menghambat pembentukan metabolit toksik dari etilen glikol. Fomepizole memiliki afinitas 8.000 kali lebih besar terhadap alcohol dehydrogenase dibandingkan etanol serta farmakokinetik fomepizole dapat di prediksi dan efek samping lebih ringan. Pedoman saat ini dari beberapa literatur menyarankan terapi hemodialisa pada toksisitas etilen glikol jika konsentrasi serum etilen glikol dalam darah 50 mg/dL, asidosis berat, gagal ginjal, dan kadar asam glikolat 10 mmol/L. Sedangkan fomepizole dapat indikasikan jika konsentrasi plasma Etilen Glikol 20 mg/dL, riwayat penggunaan penggunaan etilen glikol dan dietilen glikol dengan osmolal GAP 10 mOsm/L atau kecurigaan penggunaan etilen glikol dan dietilen glikol dengan PH arteri 7,3, CO2 20 mmol/L dan osmolar GAP 10 mOsm/L