Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)

PERKIRAAN DEBIT ALIRAN SUNGAI KEMUNING BANJARBARU MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH Rony Riduan; Ade Brian Perdana; Chairul Abdi; Riza Miftahul Khair
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i2.17567

Abstract

Sungai Kemuning di Kecamatan Banjarbaru Utara merupakan salah satu sungai yang ada di Kota Banjarbaru yang sering mengalami peristiwa banjir. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi bencana banjir yaitu dengan melakukan evaluasi daya tampung sungai dan debit aliran sungai yang terjadi secara cepat menggunakan bantuan citra penginderaan jauh. Tujuan dari perencanaan ini adalah menganalisis debit hasil pengolahan citra satelit dengan analisis hidrologi konvensional dan hasil survei kondisi eksisting pada Sungai Kemuning Kecamatan Banjarbaru Utara. Software bantu yang digunakan pada penelitian ini adalah HEC-HMS versi 4.11 dan Google Earth Engine untuk mendapatkan besaran debit aliran sungai dari DAS Kemuning pada rentang tahun 2018-2022. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Google Earth Engine didapatkan hasil untuk debit sungai Kemuning di tahun 2018 sebesar 27,01 , tahun 2019 sebesar 20,07 , tahun 2020 sebesar 27,46 , tahun 2021 sebesar 26,23 , dan tahun 2022 sebesar 23,72 . Hasil perbandingan analisis pengolahan data citra satelit terhadap hasil analisis hidrologi konvensional pada tahun 2018 sebesar 83%, tahun 2019 sebesar 45%, tahun 2020 sebesar 80%, tahun 2021 sebesar 73%, dan pada tahun 2022 sebesar 78%. Debit pada analisis HEC-HMS lebih akurat karena mendekati debit normal eksisting jika dibandingkan debit banjir rencana Google Earth Engine, namun perhitungan melalui debit debit banjir rencana menggunakan Google Earth Engine lebih efisien dari sudut pandang waktu dan sumber daya yang diperlukan. Kata Kunci: debit aliran, Google Earth Engine, HEC-HMS, penginderaan jauh, sungai Kemuning
ANALISIS POLA DAN KUALITAS UDARA PADA PARKIRAN BASEMENT PUSAT PEBELANJAAN BANJARBARU Riza Miftahul Khair; Ainun Rahmaniah; Muhammad Husin; Nova Annisa
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i2.17571

Abstract

Pencemaran udara di dalam ruang merupakan salah satu fenomena lingkungan yang membahayakan kesehatan manusia. Parkiran basement merupakan ruangan yang berpotensi menghasilkan emisi gas buang kendaraan. Pusat perbelanjaan yang memiliki parkiran di basement dapat menggangu indeks kenyamanan melalui kualitas udara yang tercemar. Penelitian ini bertujuan mengukur kualitas udara di Parkiran Basement Pusat Perbelanjaan Banjarbaru dengan parameter CO dan TSP. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku dan menginterpretasikannya menjadi bentuk peta pola sebaran melalui Software Quantum GIS 2.28.2. Pengukuran CO dilakukan menggunakan NDIR Analyzer  melalui teddlar bag berdasarkan SNI 7119.10-2011 memakai metode Non-Dispersive Infrared Sensor (NDIR) dan metode manual alat menggunakan TSI DustTrak II Aerosol Monitor untuk pengukuran konsentrasi TSP. Pengukuran dilakukan pada jam puncak kepadatan pengunjung yang bertepatan di akhir pekan pada hari minggu selama satu jam pada masing-masing titik. Titik pengambilan sampel terdiri dari 6 titik berdasarkan grid lokasi. Dalam pengukuran konsentrasi tiap parameter, nilai faktor meteorologis meliputi suhu, kelembaban, tekanan udara serta arah dan kecepatan angin turut dilakukan pengukuran. Hasil pengukuran parameter diperoleh konsentrasi CO tertinggi dititik 5 sebesar 5852 µg/Nm3 dan konsentrasi TSP tertinggi dititik 4 sebesar 0,022 µg/m3. Nilai tersebut masih berada dibawah baku mutu PP No. 22 Tahun 2021 untuk CO 10000 µg/Nm3 dan TSP 250 µg/m3. Nilai faktor meteorologis kelembaban, tekanan udara, serta arah dan kecepatan angin masih terbilang aman untuk indeks kenyamanan ruang kerja yang ditetapkan Permenaker No.5 Tahun 2018. Namun untuk nilai suhu melebihi ketetapan tersebut dengan maksimal rentang 23°C-26°C sedangkan hasil pengukuran memperoleh nilai 32°C-34°C. Hasil pemetaan pola sebaran CO dan TSP menunjukkan perbedaan kerapatan garis dan warna kontur. Perbedaan kerapatan garis kontur mengartikan bahwa dispersi polutan memiliki intensitas tertentu. Warna kontur menunjukkan tingkatan dari sebaran polutan tertinggi dan terendah. Berdasarkan peta pola sebaran, sebaran CO terbilang lebih pekat pada beberapa titik. Sedangkan sebaran TSP yang diterima terbilang kecil.  Kata Kunci: CO, Parkiran Basement, Pola Sebaran, TSP, Quantum GIS 2.28.2
KAJIAN STATUS MUTU AIR DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN (IP) Gusti Ihda Mazaya; Rizqi Puteri Mahyudin; Chairul Abdi; Riza Miftahul Khair
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i2.17563

Abstract

Sungai Cantung merupakan salah satu sungai yang mengalir di Kabupaten Kotabaru dengan luas DAS sebesar 112,694 ha. Kajian dilakukan untuk menganalisis status kualitas air Sungai Cantung agar dapat mengetahui kondisi dan tingkat status mutu airnya sehingga dapat mengambil kebijakan pengelolaan dan pengendalian pencemaran dengan tepat. Penelitian dilakukan pada saat musim hujan. Nilai status mutu air dianalisis dengan Metode Indeks Pencemaran (IP) yang perhitungannya mengacu pada KepMen LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Berdasarkan perhitungan indeks pencemaran (IP) menunjukkan Sungai Cantung pada C2 kawasan pemukiman dalam kondisi baik, dan 9 titik sampling termasuk kategori cemar ringan berdasarkan Baku Mutu PP Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup peruntukan air sungai dan sejenisnya kelas II, untuk nilai Indeks Pencemaran (IP) terendah sebesar 0,74 dan tertinggi sebesar 2,53.  Kata kunci: Indeks Pencemaran (IP), Status Mutu Air, Sungai Cantung
PEMANFAATAN CITRA SATELIT DALAM MEMPERKIRAKAN POTENSI EROSI SUB-SUB DAS RIAM KANAN Mazaya, Gusti Ihda; Riduan, Rony; Khair, Riza Miftahul; Annisa, Nova; Hikmah, Asyifa Nur; Ramadayanti, Siti
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v11i1.22219

Abstract

Erosi adalah peristiwa perpindahan atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Pada peristiwa erosi, tanah atau bagian-bagian tanah pada suatu tempat terkikis dan terangkut yang kemudian diendapkan di tempat lain. Erosi mengakibatkan sebagian besar lapisan tanah hilang, besarnya erosi yang terjadi juga menunjukkan betapa kritisnya tanah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi serta tingkat laju erosi tanah pada Sub-Sub DAS Riam Kanan terutama di wilayah Rantau Balai pada tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan berupa model Equation of Revised Universal Soil Loss (RUSLE) dengan data yang diolah menggunakan javascript pada platform Google Earth Engine. Metode RUSLE dapat memberikan hasil kehilangan tanah yang signifikan dalam menganalisis aliran permukaan. Persamaan RUSLE yang digunakan menggunakan faktor erosivitas hujan (R), faktor erodibilitas tanah (K), faktor Panjang dan kemiringan lereng (S), faktor pengelolaan tanaman (C), serta faktor tindakan konservasi (P). Hasil analisis rata-rata laju erosi yaitu sebesar 6,0849 Ton/Ha/Tahun dikategorikan sebagai erosi kelas sangat ringan. Metode analisis spasial menggunakan model RUSLE dan Google Earth Engine terbukti efektif dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi erosi tanah di wilayah studi.