Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Edukasi Penerapan Manajemen Kebersihan Menstruasi dalam Menghadapi Masa Menarche Pada Remaja Putri di Desa Wae Kanta Hamat, Viviana; Janggu, Jayanthi Petronela; Trisnawati, Reineldis Elsidianastika; Raden, Natalia Damayanti Putri; Centis, Maria Conchita Leyla
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14874

Abstract

ABSTRAK Masa remaja menjadi perhatian penting terlebih pada usia remaja awal yang akan memasuki usia menarche. Kebersihan pada saat menghadapi menstruasi sangat perlu untuk diketahui karena bisa menajaga Kesehatan reproduksi remaja sampai seterusnya. Hal ini dapat dicegah dengan menerapkan manajemen kebersihan menstruasi yang baik. Manajemen Kebersihan Menstruasi yang salah dapat menimbulkan berbagai masalah baik itu jangka pendek ataupun jangka Panjang. Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) pada Remaja putri terlebih khusus yang akan memasuki usia menarche sebagai pengetahuan dasar dalam Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Edukasi  ini berupa penyuluhan yang dilakukan secara offline pada remaja yang berjumlah 18 orang di Desa Wae Kanta. Media yang mendukung kegiatan  adalah materi power point dan video , leaflet, LCD. Pelaksanaan dilakukan dengan membagikan kuisoner sebelum dan sesudah penyuluhan. Pada saat pre test sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang manajemen kebersihan menstruasi yaitu 89% dan setelah dilakukan penyuluhan Sebagian besar remaja putri memiliki pengetahuan baik yaitu 72% dengan jumlah 13 orang. Terdapat peningkatan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Kata Kunci: Manajemen Kebersihan Menstruasi, Remaja Putri, Usia Menarche  ABSTRACT Adolescence is an important concern, especially in early teens who are about to enter menarche. It is very important to know about hygiene when facing menstruation because it can maintain the reproductive health of adolescents and beyond. This can be prevented by implementing good menstrual hygiene management. Improper Menstrual Hygiene Management can cause various problems, both short and long term. Menstrual Hygiene Management (MKM) is the management of hygiene and health when women experience menstruation. To increase health knowledge about Menstrual Hygiene Management (MKM) in young women, especially those who are about to enter menarche, as basic knowledge in implementing behavior to maintain personal and environmental hygiene. This education takes the form of counseling conducted offline for 18 teenagers in Wae Kanta Village. Media that support activities are power point and video materials, leaflets, LCD. Implementation was carried out by distributing questionnaires before and after the counseling. During the pre-test, most of the respondents had poor knowledge about menstrual hygiene management, namely 89% and after counseling, most of the young women had good knowledge, namely 72% with a total of 13 people. There was an increase in the knowledge of young women before and after the counseling was carried out. Keywords: Menstrual Hygiene Management, Teenage Girl, Menarche Age
Pemberdayaan Serta Pendampingan Ibu tentang Metode Stimulasi Perkembangan Motorik Halus Balita 2-3 tahun di Pustu Waso Hamat, Viviana; Trisnawati, Reineldis Elsidianastika; Padeng, Eufrasia P.; Janggu, Jayanthi Petronela; Bandur, Paskalinda M. Y; Dewi, Imelda R.
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.15532

Abstract

ABSTRAK Pada tahun 2020 UNICEF mengungkapkan data masih tentang tingginya kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita terkait perkembangan motorik didapatkan (27,5%) dan kasus ini Indonesia bervariasi anatara 12.8% s/d 16%. Factor luar dan dalam sangat berpengaruh pada perkembangan kemampuan motorik halus anak usia dini diantaranya adalah stimulasi yang tepat dan pola asuh orang tua khususnya ibu. Tujuan pengabdian ini untuk memperdayakan ibu serta ikut mendampingi ibu untuk melakukan stimulasi perkembangan motorik halus balita 2-3 tahun.  Pelaksanaan dilakukan dimulai dari membuat surat perizinan kegiatan, melakukan inform consent atau Kerjasama dengan mitra yaitu ibu balita 2-3 tahun. proses kegiatan yaitu inti dari pelaksanaan pengabdian yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan, demonstrasi serta pendampinngan tentang stimulasi perkembangan motorik halus balita 2-3 tahun. Tahap evaluasi penyuluh melakukan penilaian atau peninjauan keberhasilan kegiatan pengabdian pada sasaran.  Pada saat pre test sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang perkembangan motoric halus yaitu 55% dan setelah dilakukan penyuluhan Sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 73% dengan jumlah 8 dari 11 orang. Terdapat peningkatan pengetahuan termasuk pengetahuan tentang praktik stimulasi perkembangan motoric halus balita 2-3 tahun di Puatu Waso. Kata kunci: Pemberdayaan, Stimulasi, Perkembangan motorik halus.  ABSTRACT In 2020, UNICEF revealed that data on the high incidence of growth and development disorders in children under five years old related to motor development was found (27.5%) and this case in Indonesia varied between 12.8% to 16%. External and internal factors greatly influence the development of fine motor skills in early childhood, including appropriate stimulation and parenting patterns of parents, especially mothers. Objective to empower mothers and accompany mothers to stimulate the fine motor development of toddlers 2-3 years old. Implementation starts from making an activity permit letter, providing informed consent or collaborating with partners, namely mothers of toddlers 2-3 years old. The activity process, namely the core of the implementation of the service carried out, is providing counseling, demonstrations and assistance regarding stimulating the fine motor development of toddlers 2-3 years old. In the evaluation stage, the instructor assesses or reviews the success of service activities towards the target. During the pre-test, most of the respondents had poor knowledge about fine motor development, namely 55%, and after counseling, the majority had good knowledge, namely 73%, with 8 out of 11 people. There is an increase in knowledge, including knowledge about the practice of stimulating fine motor development of toddlers 2-3 years old in Puatu Waso. Keywords: Empowerment, Stimulation, Fine Motor Development