Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia

Hubungan Kesepian Dengan Harga Diri Lansia Di Desa Sumbersecang Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo Leli Febrianti; Rizka Yunita; Nafolion Nur Rahmat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesepian terjadi akibat hubungan interpersonal saat ini tidak sesuai dengan harapan sehingga menjadi pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan. Kesepian pada lansia terkait dengan pikiran-pikiran negatif individu seperti merasa terasing, terkucil, merasa tidak mempunyai harapan, merasa harga diri rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan harga diri lansia di Desa Sumbersecang Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. Metode penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 100 lansia dan didapatkan 80 responden dengan tekhnik purposive sampling. Data kuesioner harga diri menggunakan Rosenberg self-esteem scale dan kesepian menggunakan Ucla loneliness scale version 3. Data dianalisa dengan uji bivariat menggunakan uji spearmank rank`s. Hasil penelitian didapatkan kesepian berat sebanyak 41 lansia (51,2%), kesepian rendah sebanyak 25 lansia (31,2%), dan kesepian kategori sedang sebanyak 14 lansia (17,5%). Lansia dengan harga diri rendah sebanyak 46 lansia (57,5%), harga diri tinggi sebanyak 23 lansia (28,8%), dan harga diri sedang yaitu sejumlah 11 lansia (13,8%). Didapatkan pula hasil hubungan kesepian dengan harga diri lansia adalah ρ value = 0.000 dengan tingkat signifikan nilai ρ value < 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa H1 diterima yang artinya ada hubungan antara kesepian dengan harga diri lansia di Desa Sumbersecang Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. Diharapkan bagi lansia untuk tidak mudah merasa tersisihkan dari lingkungan sekitar, menanamkan dalam diri bahwa apapun yang dilalui lansia adalah sesuatu yang wajar dan sesuatu yang pasti akan dialami oleh semua orang saat lansia nanti. Diharapkan bagi lansia untuk lebih sering membuka diri dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar atau dengan lansia lain nya
Hubungan Stabilitas Kadar Gula Darah Dengan Fatiugue Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Moh. Dandi; Achmad Kusyari; Nafolion Nur Rahmat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula (Hiperglikemia), kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya fatigue, Sesorang dikatakan menderita Diabetes Melitus jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL, kadar gula darah setelah makan 180 mg/dL, dan pada tes gula darah sewaktu >200 mg/d. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Stabilitas kadar gula darah dengan fatigue pada penderita Diabetes melitus tipe II. Metode penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada tanggal 8 september 2022 sampai 8 Agustus 2022. Dalam penelitian ini terdapat 36 responden dengan jumlah sample 36 responden yang memenuhi kriteria inklusi, sedangkan teknik sampling yang digunakan yaitu Total Sampling. Hasil dari penelitian ini didapatkan Hasil Stabil sebanyak 21 responden dan di dapatkan hasil fatigue sebanyak 23 responden Di dapatkan hasil nilai p=0,010 dengan tingkat signifikan α :0,05 (p<α = 0,05) ada hubungan Stabilitas kadar gula dengan fatigue Tingginya kadar gula dalam darah mengakibatkan Fatigue menjadi buruk, terutama pada penderita diabetes melitus tipe II, sehingga diharapkan responden dapat menjaga pola makan, mengontrol kadar gula darah, dan memperbanyak olah raga,sehingga dapat mengurangi terjadinya resiko diabetes melitus tipe II
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Adaptasi Konsep Diri Pada ODHA Di Puskesmas Jatiroto Kabupaten Lumajang Ririk Indah Sulistya; Dodik Hartono; Nafolion Nur Rahmat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AIDS merupakan suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh. Individu yang menderita AIDS, akan mengalami tekanan emosional serta  stress  psikologis  takut  dikucilkan  keluarga  dan  masyarakat, serta adanya stigma sosial dan diskriminasi di masyarakat. Kepedulian, kasih sayang keluarga merupakan salah satu dukungan yang sangat dibutuhkan bagi penderita Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri pada orang dengan HIV/AIDS Di Puskesmas Jatiroto Kabupaten Lumajang. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional design. Populasi semua pasien HIV/AIDS sebanyak 32 responden, penentuan sampel menggunakan tekhnik total sampling sebanyak 32 responden. Instrumen yang digunakan lembar kuesioner dukungan keluarga dan konsep diri. Selanjutnya dianalisis menggunakan uji Spearman’s rho. Hasil penelitian ini menunjukkan dukungan keluarga kategori kurang sebanyak 19 responden (59,4%), konsep diri kategori negatif sebanyak 24 responden (75,0%). Hasil uji analisis menggunakan uji statistik spearman’s rho ada hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri pada orang dengan HIV/AIDS dengan nilai p valeu= 0,000 < α =0,05. Keluarga merupakan orang terdekat dengan pasien HIV/AIDS, dimana pasien sering berinteraksi dengan mereka. Kurangnya dukungan keluarga menyebabkan responden merasa dirinya tidak berharga dan merasa menjadi beban keluarga. Tenaga kesehatan perlu memberikan edukasi yang baik kepada keluarga dan pasien tentang penatalaksanaan asuhan keparawatan HIV/AIDS, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kualitas hidup pasien.
Hubungan Penerimaan Diri Dengan Resiliensi Pada Penderita Stroke Di Rsud Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan Mohammad Ainur Rofiq; Nafolion Nur Rahmat; Titik Suhartini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia merupakan salah satu kelompok atau populasi berisiko, Masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia adalah loneliness. Terapi relaksasi autogenik dapat membantu lansia dalam menurunkan loneliness atau rasa kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Rekalsasi Autogenik Terhadap Loneliness pada Pasien Lansia di Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo.Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pre-post design. Populasi sebanyak 44 responden dan sampel sebanyak 40 responden yang memenuhi syarat inklusi penelitian, dipilih melalui tekhnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner penilaian loneliness, kemudian data dikumpulkan melalu proses Editing, Coding, Scoring, dan Tabulating. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji wilcoxon signed rank test.Hasil penelitian ini menunjukkan Loneliness Lansia Sebelum Terapi Relaksasi Autogenik yang terbanyak adalah kelompok Kesepian ringan yaitu sejumlah 18 responden (55.5%), Loneliness Lansia sesudah Terapi Relaksasi Autogenik yang terbanyak adalah kelompok Kesepian ringan yaitu sejumlah 22 responden (55.0%).Hasil uji analisis didapatkan Ada Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Loneliness Lansia Di Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo nilai yaitu p=0,000 dengan tingkat signifikan 0,05 (p=0,000 ≤α 0,05). Relaksasi autogenik dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi Loneliness. Tujuan utama dari pemberian terapi relaksasi autogenik ini sebagai rehabilitatif pasien Loneliness khusunya pada lansia. Hal ini dikarenakan terapi yang dilakukan dapat membantu lansia meningkatkan kebahagian, perasaan tenang dan merasa nyaman
Hubungan Tingkat Stress Dengan Status Glikemik Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Wirayudah; Ainul Yaqin Salam; Nafolion Nur Rahmat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres dapat memperburuk kondisi pasien diabetes mellitus tipe2 dengan meningkatkan kadar glukosa. Status Glikemik sendiri merupakan suatu kondisi yang menunjukkan kadar gula darah seseorang sebagai salah satu indikator kesehatan individu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan status glikemik pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Jenis penelitian ini analitik korelasi dengan desain studi cross sectional. Lokasi penelitian di desa Krampilan Besuk Probolinggo. Populasi penelitian ini semua penderita diabetes mellitus tipe 2 di desa Krampilan sebanyak 80 orang. Pengambilan sample penelitian ini menggunakan teknik Porposive Sampling. Besar sample yang digunakan 67 responden. Instrumen yang digunakan lembar Lembar kuesioneri DASS dan glucometer. Untuk menguji hubungan tingkat stres dengan status glikemik pada penderita diabetes mellitus tipe 2 menggunakan uji statistik Spearman Rank (Rho) dengan nila α=0,05. Hasil penelitian didapatkan paling banyak adalah responden tidak mengalami stress (tingkat stress normal) dengan status glikemik normoglikemik sebanyak 54 responden, paling sedikit responden tingkat stress sedang dengan status glikemik hiperglikemik sebanyak 2 responden. Hasil uji analisis uji statistik Spearman Rank Test didapatkan nilai P = 0,000, maka nilai P lebih kecil dari pada α (0,000< 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan tingkat stress dengan status glikemik penderita diabetes mellitus tipe 2 sehinga perlu adanya penanganan secara khusus seperti distraksi atau relaksasi terhadap tingkat stres yang dialami penderita diabetes mellitus tipe 2 sehingga mampu mengontrol status glikemik penderita diabetes mellitus tipe 2
Pengaruh Teknik Proning terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen pada Pasien TB Paru di Ruang Argopuro RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Ceria Bintang Wiraputri; Ainul Yaqin Salam; Nafolion Nur Rahmat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksius terutama menyerang parenkim paru. Penderita akan mengalami gejala sedang yang ditandai dengan dispnea dan hipoksemia. Hipoksia bisa ditangani dengan tepat sebelum kadar oksigen makin menurun, sehingga kerusakan jaringan organ bisa dihindari atau dicegah. Pasien diberikan asupan oksigen dan perlunya terapi lain selain pemberian oksigen yang mudah diaplikasikan, salah satu nya adalah prone position. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh teknik proning terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien TB paru. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain penelitian pre-post desaign. Data diambil pada tanggal 21 Juni-21 Juli 2023 di Ruang Argopuro RSUD dr. Abdoer Rahem kepada 30 responden secara accidental sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data meliputi editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian dianalisis dengan uji paired t-test. Pasien dilakukan teknik proning dengan 3 posisi (tengkurap, miring kanan atau kiri, dan posisi setengah duduk) dengan durasi setiap posisi selama 30 menit. Hasil analisa data saturasi oksigen sebelum dilakukan teknik proning didapatkan rata-rata nilai 93,87% dan saturasi oksigen setelah dilakukan teknik proning didapatkan rata-rata nilai 96,97% dengan nilai saturasi oksigen terendah 96% dan tertinggi 99%. Hasil uji statistik paired t-test perbedaan saturasi oksigen sebelum dan sesudah teknik proning dengan sampel 30 responden menunjukkan P Value = 0,00 < dari alpha = 0,05 yang berarti terdapat perbedaan atau pengaruh yang bermakna saturasi oksigen sebelum dan sesudah teknik proning. Diharapkan pasien atau keluarga yang mempunyai gejala TB Paru untuk bisa menerapkan tindakan teknik proning ini selama menjalankan perawatan di RS ataupun saat terjadi serangan sesak di rumah.
Pengaruh Pemberian Teknik Afirmasi Diri Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Di RSUD Dr. Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo Tahun 2023 Desy Wulandari; Ainul Yaqin S; Nafolion Nur Rahmat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan, sampai saat ini sebagian besar orang menganggap bahwa pembedahan merupakan pengalaman yang sangat menakutkan, baik bagi orang kesehatan sendiri maupun orang awam terutama jika pembedahan yang dilakukan termasuk dalam kategori segera dilakukan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tekhnik afirmasi diri terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Lawu RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental design dengan desain penelitian adalah pre post desaign. Data diambil pada tanggal 31 Agustus - 07 September 2023 di RSUD Situbondo kepada 23 pasien pre operasi yang mengalami kecemasan ringan-sedang secara accidental sampling. Pasien dilakukan teknik afirmasi sebelum tidur, bangun tidur, dan sebelum berangkat ke ruang operasi selama 10 menit. Pengumpulan data meliputi editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil analisa data sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang sebelum pemberian teknik afirmasi sebanyak 15 responden (69,6%) dan tingkat kecemasan ringan setelah pemberian teknik afirmasi sebanyak 17 responden (73,9%). hasil uji wilcoxon di dapatkan nilai r value = 0,000 < alpha = 0,05 berarti ada pengaruh pemberian tekhnik afirmasi diri terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Diharapkan perawat dapat melakukan teknik afirmasi ini tidak hanya kepada pasien rencana operasi yang mengalami kecemasan. Tetapi juga kepada pasien dengan penyakit lainnya yang disertai kecemasan.
Hubungan Pemeriksaan Penderita TBC Dengan Kepercayaan Diri Pada Pasien Di Puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo Nanin Isharianti; Nafolion Nur Rahmat; Alwin Widhiyanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan global, diperkirakan ada sebanyak 10 juta kasus TB pada tahun 2019. Bakteri Mycobacterium Tuberculosis dapat menyerang berbagai organ tubuh terutama paru-paru. Penderita TB paru mengalami perubahan pada kesehatan fisik, keadaan psikis dan kehidupan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pemeriksaan penderita TBC dengan kepercayaan diri pada pasien di puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo. Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan populasi seluruh pasien Suspect TBC di Puskesmas Wonoasih. Teknik sampling menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel 35 pasien yang dilakukan pada 7 Juni sampai dengan 21 Juni 2023. Instrumen yang digunakan berupa Form Skrining Gejala TB dan kuesioner kepercayaan diri. Pengelolahan data dengan proses Editing, Coding, Scoring dan Tabulating, selanjutnya di analisis menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah responden kategori Terduga yakni 62,86% dan sebagian kecil dengan kategori Tidak terduga yakni 37,14%, bahwa lebih dari setengah responden dengan kategori kepecayaan tinggi yakni 54,29% dan hampir setengah dari responden dengan kategori kepercayaan diri rendah yakni 45,71%. Hasil uji statistik Rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat p - valeu = 0,003 < α =0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan pemeriksaan penderita TBC dengan kepercayaan diri pada pasien di puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo. Untuk menemukan kasus TB perlu dukungan dari bebagai pihak dan kepercayaan diri dari penderita yang telah mempunyai pengetahuan yang memadai tentang penyakit TB dan sikap yang positif untuk melakukan serangkaian pemeriksaan guna mendukung gerakan bersama menuju eliminasi TBC 2030
Hubungan Berat Badan Lahir Dan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Puskesmas Kasiyan Kabupaten Jember Pujita Anggraeni; Nafolion Nur Rahmat; Alwin Widhiyanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang saluran nafas pada balita. ISPA sering dialami oleh balita usia 0-2 tahun karena imunitas masih belum terbentuk dengan sempurna. Faktor penyebab ISPA salah satunya adalah BBL dan Sosio ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan BBL serta faktor sosio-ekonomi dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di Pukesmas Kasiyan Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cohort retrospektif. Populasi penelitian sebanyak sebanyak 210 responden Sampel penelitian sebanyak 68 responden.Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2023. Hasil penelitian didapatkan bahwa riwayat berat badan lahir balita yang menderita ISPA 75% mempunyai bobot lahir 2500-3500 gram. Sosio ekonomi orang tua balita yang menderita ISPA sebagian besar kategori tinggi berpenghasilan 2.500.000-3.500.000/ bulan dengan persentase sebesar 45%. Hasil penelitian kemudian di uji dengan uji statistik regresi logistik berganda didapatkan hasil sosio dengan nilai uji 0.131>0.05 disimpulkan ekonomi tidak memiliki pengaruh yang konsisten terhadap kejadian ISPA pada balita, sedangkan riwayat berat badan lahir hasil uji statistik 0.026<0.05 disimpulkan terdapat pengaruh terhadap kejadian ISPA pada balita dengan. Faktor-faktor lain seperti imunisasi, lingkungan fisik, dan perilaku hidup sehat mungkin memiliki peran yang lebih penting dalam menentukan risiko ISPA pada balita. Hasil ini memberikan wawasan tambahan tentang faktor-faktor yang memengaruhi risiko ISPA pada balita dan mendorong penelitian lebih lanjut dalam bidang ini
Hubungan Mekanisme Koping Dengan Perilaku Pengobatan Pasien TB Paru Di Rumah Sakit Islam Masyithoh Bangil Muhammad Ubaidillah; Dodik Hartono; Nafolion Nur Rahmat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita TB Paru dapat menyebarkan bakteri Mycobacterium tuberculosis ke udara dalam bentuk percikan dahak droplet nuclei ketika penderita sedang batuk ataupun bersin. Pada proses tersebut kemungkinan dapat terjadi penularan ketika sedang kontak dengan penderita TB paru.Mayoritas menemukan bahwa pasien yang sudah terkontaminasi dengan pasien tb paru, memiliki kualitas hidup yang buruk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan mekanisme koping dengan perilaku pengobatan pasien tb di rumah sakit islam masyithoh bangil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasi dengan desain penelitian cross sectional.Penelitian ini di lakukan di rumah sakit islam masyithoh bangil pada tanggal 08-09 september 2023 yang dilakukan secara door to door.Populasi penelitian sejumlah 48 responden.Tehnik sampling dilakukan menggunakan Probability sampling.Sehingga sample sejumlah 30 responden yang memenuhi syarat penelitian.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner subjective wellbeing scale. Analisis data yang di gunakan pada penelitian ini menggunakan uji spearman rank.Hasil penelitian menunjukkan data mekanisme koping sebagian besar adalah mekanisme koping tinggi yaitu 30 responden (74%). dan kualitas hidup sebagian besar adalah kualitas hidup baik yaitu 20 responden (70%). Hasil uji spearman rank didapatkan bahwa nilai p=0.013 sehingga nilai p-valeu < α=0,05.Hal ini menunjukkan ada Hubungan mekanisme koping dengan perilaku pengobatan pasien tb paru di rumah sakit islam masyithoh bangil.Diharapkan kepada penderita tb paru untuk lebih meningkatkan mekanisme koping supaya perilaku pengobatan lebih baik