Penelitian ini membahas tentang budaya malu dan budaya salah, serta relevansinya dalam pembentukan karakter dan moral . Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan kajian kepustakaan. Budaysa malu dan budaya salah memiliki relevansi besar dalam pembentukan karakter dan moral siswa di sekolah dasar. Budaya malu membantu siswa memahami dan menjunjung norma-norma sosial serta etika yang berlaku di masyarakat. Sementara itu, budaya salah berkontribusi pada pengembangan rasa tanggung jawab dan pertimbangan moral siswa. Keduanya membangun kesadaran diri, mempromosikan empati, dan mempertajam penilaian moral siswa. Namun, penerapan budaya malu dan budaya salah juga memiliki tantangan. Dalam budaya malu, tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara menghormati norma sosial dan menjaga kebebasan individu. Di sisi lain, dalam budaya salah, tantangannya adalah mengembangkan kesadaran moral yang tajam tanpa menyebabkan tekanan berlebih dan rasa bersalah yang kronis. Dalam konteks pend,idikan di sekolah dasar, budaya malu dan budaya salah memiliki relevansi yang signifikan dalam membentuk karakter dan moral siswa. Pembinaan budaya malu dan budaya salah akan membantu siswa menghargai orang lain, bertindak dengan baik, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Dengan demikian, pendidikan karakter dan moral pada siswa di sekolah dasar dapat dijalankan secara efektif melalui pembinaan budaya malu dan budaya salah.