Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

AKTIVASI BRANDING PADA MINIMARKET LOKAL Wafiatun Mukharomah; Candra Kusuma Wardana; Laila Oshiana Fitria A'zizah; Novel Idris Abas; Ovi Itsnaini Ulynnuha; Fuad Hudaya Fatchan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 4 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i4.15883

Abstract

Abstrak: Toko ritel tradisional dianggap tidak memenuhi standar minimum dalam manajemen toko sehingga konsumen lebih memilih toko ritel modern. Surya Mart adalah salah satu toko ritel yang terletak di Desa Pajang, Kecamatan Laweyan, Kabupaten Surakarta dibawah naungan organisasi muhammadiyah. Saat ini Surya Mart mengalami permasalahan dalam tata peniagaan. Performa yang kurang begitu bagus yang berdampak pada pendapatan penjualan mereka. Oleh karena itu, di perlukannya strategi branding yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan penjualan sehingga menjadi toko ritel yang mampu bersaing di pasar terbuka dan menjadi pilihan konsumen. Pengabdian ini bertujuan membuat branding toko Surya Mart menjadi lebih maksimal dan terstandar. Metode pada pengabdian ini dibagi menjadi tiga tahapan: (1) Tahap pelatihan; (2) tahap bimbingan teknis; dan (3) tahap pendampingan. Mitra pengabdian adalah pengelola toko Surya Mart yang berjumlah empat orang. Hasil kegiatan ini mencakup pembuatan desain, layout toko, logo dan tagline, lampu, serta seragam. Kemudian juga memanfaatkan akun Instagram sebagai salah satu bentuk branding menggunakan media digital. Setelah diadakannya kegiatan optimasi branding, toko Surya Mart mengalami peningkatan penjualan sebesar 21,49% dari bulan-bulan sebelumnya.Abstract: Local retail stores are considered not to meet the minimum standards of in-store management, so consumers prefer modern retail stores. Surya Mart is a retail store in Pajang Village, Laweyan District, Surakarta Regency, under the auspices of muhammadiyah. Currently, Surya Mart is also needing help with in-store management. That problem affects the decreasing trend in sales revenue. Therefore, a branding strategy is needed, which is expected to increase competitiveness and sales so that it becomes a retail store that can compete in the open market and becomes the choice of consumers. This service aims to build Surya Mart store branding to be better known and standardized. The implementation method for this service is divided into three stages: (1) the training stage; (2) the technical guidance stage; and (3) mentoring stage. The object of this empowerment program is the manager of Surya Mart, which totals four people. The results of this activity include making designs, store layouts, logos and taglines, lights, and uniforms. Then, Surya Mart has also utilized an Instagram account as a branding and marketing medium. After the branding optimization activities were held, the Surya Mart store experienced an increase in sales of 21.49% from the previous months.
PENINGKATAN MOTIVASI WIRAUSAHA, MANAJEMEN KEUANGAN DAN STRATEGI PEMASARAN PADA PETERNAK PUYUH DI SLEMAN YOGYAKARTA Lintang Kurniawati; Laila Oshiana Fitria A'zizah; Dewita Puspawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27832

Abstract

Abstrak: Potensi ekonomi dari usaha peternakan unggas yaitu beternak burung puyuh semakin diminati oleh kalangan Masyarakat. Namun, potensi yang ada seringkali belum menguatkan motivasi Masyarakat dalam berwirausaha. Lebih lanjut, bagi Masyarakat yang sudah memiliki usaha terkadang belum memiliki pemahaman yang cukup memadai dalam hal pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran produk. Tujuan dari kegiatan pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan softskill pelaku usaha dalam meningkatkan motivasi, pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran produk. Mitra tim pengabdian adalah para pelaku usaha UMKM Peternak Burung Puyuh yang ada di Sleman Yogyakarta berjumlah 8 pelaku usaha. Metode pengabdian adalah ceramah dan FGD. Kegiatan terdiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu: (1) pra-pelaksanaan: identifikasi masalah; (2) pelaksanaan: tahap pelatihan dan pemberian maeri; dan (3) tahap monitoring dan evaluasi. Evaluasi dilaksanakan melalui diskusi dan memberikan kuesioner sebagai pre-test dan post-test. Hasil evaluasi memberikan Kesimpulan bahwa pemahaman peserta terkait materi yang diberikan meningkat secara signifikan sebesar 56,62 persen.Abstract: The economic potential of poultry farming, particularly quail farming, has gained increasing interest among the community. However, this potential often does not fully strengthen the motivation of individuals to pursue entrepreneurship. Furthermore, even for those who already have businesses, there is sometimes an inadequate understanding of financial management and product marketing strategies. The goal of this community service activity is to enhance the soft skills of business owners in increasing motivation, financial management, and product marketing strategies. The partners in this project are eight small and medium-scale quail farmers in Sleman, Yogyakarta. The methods used in this community service are lectures and Focus Group Discussions (FGD). The activities consist of three phases: (1) Pre-implementation: problem identification; (2) Implementation: training and material delivery; (3) Monitoring and evaluation. The evaluation was carried out through discussions and administering questionnaires as pre-tests and post-tests. The evaluation results concluded that participants' understanding of the material significantly increased by 56.62 percent.
PENINGKATAN KOMPETENSI TATA KELOLA KEUANGAN PADA KARYAWAN DISTRIBUTOR AIR MINUM DALAM KEMASAN KOTA SURAKARTA Dewi, Indah Permata; A'zizah, Laila Oshiana Fitria; Wardana, Candra Kusuma
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26434

Abstract

Abstrak: Tata kelola keuangan merupakan hal yang penting bagi pelaku usaha, terutama dalam hal penyusunan laporan keuangan guna memastikan keakuratan dan keandalan pelapooran keuangannya. Sayangnya, masih terdapat banyak pelaku usaha yang belum mampu membuat laporan keuangan, terlebih seusai dengan standar EMKM. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas hardskill pelaku usaha untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Mitra tim pengabdian adalah karyawan distributor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang dengan merek dangan AirMU yang terletak di Desa Pajang, Kota Surakarta yang berjumlah dua orang. Pelaksanaan pengabdian ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Metode pengabdian mencakup tiga tahapan, yaitu: (1) tahap observasi identifikasi masalah; (2) tahap pelatihan dan pemberian materi; dan (3) tahap pendampingan. Evaluasi dilakukan melalui diskusi saat pendampingan serta memberikan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemahaman peserta terkait pencatatan dan pelaporan keuangan meningkat secara signifikan sebesar 52,78%. Selain itu, mitra juga telah mampu membuat catatan transaksi dan pelaporan keuangan seusai standar EMKM.Abstract: Financial governance is important for business actors, especially in terms of preparing financial reports to ensure the accuracy and reliability of their financial reports. Unfortunately, there are still many business actors who have not been able to make financial reports, especially in accordance with EMKM standards. The purpose of this community service activity is to increase the hardskill capacity of business actors to produce accurate financial reports. The service team partner is a bottled drinking water (AMDK) distributor with the AirMU brand located in Pajang Village, Surakarta City. The implementation of this service involved lecturers and students from Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). The service method includes three stages, namely: (1) problem identification observation stage; (2) training and material provision stage; and (3) mentoring stage. Evaluation was carried out through discussions during mentoring and providing pre-test and post-test questionnaires. The evaluation results showed that the participants' understanding of financial recording and reporting increased significantly by 55%. In addition, partners have also been able to make transaction records and financial reporting in accordance with EMKM standards.