Kawasan Hutan Adat Penyanggar banyak ditumbuhi bambu dan dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Ketiat A yang wilayahnya berbatasan langsung dengan hutan adat tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis jenis bambu yang memiliki nilai penggunaan tertinggi oleh masyarakat Dusun Ketiat A,menganalisis kesepakatan msyarakat dalam pemanfaatan jenis bambu untuk kelompok tertentu serta jenis-jenis bambu yang paling digemari untuk kelompok pemanfaatan tertentu serta mendeskripsikan kearifan masyarakat lokal dalam pemanfaatan bambu di kawasan Hutan Adat Penyanggar.Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik wawancara secara mendalam ( depth interview ) kepada responden. Penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling .Analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Delapan spesies bambu yang dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu B ambusa multiplex , D endrocalamus asper , D endrocalamus hirtellus , G igantochloa ater , G igantochloa hasskarliana , G igantochloa levis , Schizostachyum brachycladum , Schizostachyum flexuosum .Pemanfaatan bambu di kawasan Hutan Adat Penyayang oleh masyarakat dikumpulkan sebagai bahan kerajinan, ritual adat, bangunan, serta pemanfatan lainnya. Bambusa multiplek (Aur) memiliki persentase tertinggi dalam kelompok pemanfaatannya (23,08%). Schizostachyum flexuosum memiliki UV tertinggi(0,87). Nilai ICF bambu tertinggi ada pada kelompok pemanfaatan untuk kerajinan (0,9754). Spesies bambu yang memiliki persentase FL tertinggi (100%) yaitu D endrocalamus asper ( Betung), D endrocalamus hirtellus ( Bincank) dan Schizostachyum brachycladum ( Buru).