Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal 'Aisyiyah Medika

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL (SPIRITUAL INTELLEGENCY) DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Widya Arisandy
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 3: Februari 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v3i2.177

Abstract

Latar belakang: Lansia atau Lanjut usia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun , adapunkecerdasan spiritual (bahasa inggris: spiritual quotient, di singkat SQ) adalah kecerdasan jiwa yangmembantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinanuntuk menerapkan nilai-nilai positif. kualitas hidup menggambarkan kemampuan individu untukmemaksimalkan fungsi fisik, sosial, psikologis, dan pekerjaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual (spiritual intellegency) dengan kualitas hidup lansia.Metode: Metode yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan teknik(total sampling), adapun penelitian ini untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resikodengan afek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat(point time approach)dengan metode Total Sampling berdasar kan kriteria inklusi yang telah di pilihsesuai dengan konteks penelitian, analisa data yang digunakan adalah univariat adalah kecerdasanspiritual dan kualitas hidup sedangkan analisa bivariat untuk mengetahui adanya hubungan kecerdasanspiritual dengan kualitas hidup lansia. Penelitian ini dilakukan pada bulan April tahun 2018. Hasil:Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden kecerdasan spiritual kategorimampu sebanyak 35 responden (87,5%). Sedangkan responden yang memiliki kualitas hidup kategoriberkualitas sebanyak 38 responden (95,0%). Analisa bivariatnya didapatkan tidak adanya hubunganyang bermakna antara kecerdasan spiritual dan kualitas hidup lansia dengan p-value =1.000 lebih kecildari ???? = 0,05. Saran: Penelitian ini di harapkan perlu meningkatkan mutu pelayanan bagi lansia yangmenghuni panti, terutama pada bagian sarana dan prasarana di panti (tongkat, kaca mata, kursi roda,dapur dan ruang di kamar yang mempermudah lansia melakukan aktivitas dengan mandiri) agar dapatmenjadi salah satu faktor pendukung kualitas hidup lansia.Kata kunci : Kecerdasan, Kualitas Hidup
PENERAPAN KOMPRES HANGAT DENGAN JAHE MERAH PADA RHEUMATOID ARTHRITIS TERHADAP NYERI KRONIS Arisandy, Widya; Suherwin, Suherwin; Nopianti, Nopianti
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 1: Februari 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i1.1007

Abstract

Latar Belakang: Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun secara simetris pada persendian tangan dan kaki yang mengalami peradangan sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan, nyeri dan dapat menyebabkan kerusakan pada bagian sendi, salah satu upaya untuk mengurangi nyeri Rheumatoid Arthiritis yaitu dengan kompres hangat jahe merah yang kandungan minyak atsirinya melancarkan peredaran darah dan peradangan pada sendi. Tujuan: Di ketahuinya pengaruh pemberian  kompres hangat dengan jahe merah di Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita Palembang Tahun 2022. Metode: Tempat penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita Kota Palembang, selama 5 hari tanggal 11-16 Mei 2022. Adapun objek penelitian yang di teliti berjumlah dua pasien yang mengalami Rheumatoid Arthritis dengan kriteria inklusif: bersedia menjadi responden, umur diatas 70 tahun, memiliki penyakit Rheumatoid Arthritis, dapat berkomunikasi  dengan baik, memiliki pendengaran yang baik, lansia yang tinggal di Panti Sosial Harapan Kita Kota Palembang. Hasil: Penelitian yang di dapatkan setelah  implementasi  pada pasien 1 dan  pasien 2 adalah penerapan kompres hangat dengan jahe merah pada kedua pasien dapat berhasil. Dimana saat menerapkan kompres hangat jahe merah yang dilakukan selama 3 hari selama 1 jam, dapat membantu menurunkan nyeri kronis pada lansia. Saran: Agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama terhadap lansia dengan Rheumatoid Arthritis secara preventif, serta terdapat jadwal rehabilitasi terpadu yang terintegritas antara perawat, fisioterapi pengurus panti dan keluarga untuk meningkatkan mutu kesehatan lansia. Kata Kunci: Kompres Hangat Dengan Jahe Merah, Nyeri Kronis, Rheumatoid Arthritis.
KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN PERILAKU KEKERASAN Arisandy, Widya; Sulistiowati, Eka
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.407

Abstract

Latar Belakang: Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki keluarga pasien dengan gangguan jiwa bertujuan agar keluarga dapat memperlakukan pasien secara baik dan wajar selama dirumah. Peran serta keluarga sejak awal di rumah sakit akan meningkatkan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan di rumah sehingga kemungkinan kambuh dapat dicegah. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan kemampuan keluarga  merawat pasien perilaku kekerasan. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Survey Analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel yang diambil secara accidental sampling berjumlah 30 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2019 sampai dengan Januari 2020. Analisa penelitian mengunakan analisa univariat  dan  analisis bivariat Menggunakan uji chi – square. Hasil: berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan keluarga (P = 0.030) dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien perilaku kekerasan α = 0.05. Saran: Diharapkan kepada keluarga untuk lebih memperhatikan kebutuhan pasien secara mandiri serta mampu memotivasi anggota keluarga nya yang membutuhkan perawatan terhadap gangguan perilaku kekerasan sehingga keluarga mampu merawat pasien dirumah dengan baik.Kata Kunci: Pengetahuan, Kemampuan Keluarga, Perilaku Kekerasan
PENERAPAN TERAPI PSIKORELIGIUS : DZIKIR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN Arisandy, Widya; Suherwin, Suherwin; Hipson, Meita; Oktapioni, Nandita
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 1: Februari 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i1.1192

Abstract

Latar Belakang: Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara- suara ataupun percakapan lengkap dimana pasien disuruh melakukan sesuatu yang kadang membahayakan. Halusinasi  pendengaran  mendengar  suara-suara  yang memerintahkan    dan    memanggil    mereka melakukan aktivitas berupa dua atau lebih suara yang mengomentari    perilaku    atau    pikiran seseorang. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat digunakan adalah terapi psikoreligius dzikir yang dapat mengontrol halusinasi pendengaran. Tujuan: Diketahuinya penerapan terapi psikoreligius dzikir pada pasien skizofrenia dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran di Yayasan Bagus Mandiri Insani Kota Palembang. Metode: Jenis penelitian ini deskriptif analitik bentuk studi kasus pendekatan proses keperawatan untuk mengeksplorasi penerapan terapi psikoreligius dzikir pada pasien dengan halusinasi pendengaran, subyek penelitian pasien halusinasi pendengaran yang berjumlah 2 orang, penelitian ini dilakukan di Yayasan Bagus Mandiri Insani Kota Palembang  Bulan  April  2023.  Analisa  data  dengan  membandingkan  teori  dan  data  yang ditemukan. Hasil: Terdapat perbedaan antara pasien 1 didapatkan hasil sebelum dilakukan terapi psikoreligius dzikir dengan nilai 0 (kurang baik), setelah dilakukan terapi psikoreligius dzikir didapatkan nilai 6  (baik). Pasien 2  sebelum dilakukan terapi  nilai 0  (kurang baik), setelah dilakukan terapi didapatkan nilai 5 (baik). Saran: Untuk tenaga kesehatan dan keluarga agar terapi psikoreligius dzikir dapat digunakan secara konsisten sebagai implementasi keperawatan mandiri untuk mengontrol dan mengatasi munculnya halusinasi.Kata Kunci : Skizofrenia, Terapi Psikoreligius Dzikir, Gangguan Persepsi Halusinasi Pendengaran
PENERAPAN KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN HIPERTERMI PADA ANAK DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE Nopianti, Nopianti; Arisandy, Widya; Suherwin, Suherwin; Khoirin, Khoiirn
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 2: Agustus 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i2.1109

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk  Aedes aegypti yang ditandai dengan demam tinggi dan mendadak dapat mencapai 40ºC Tujuan: Diketahuinya pengaruh dari pemberian kompres hangat untuk menurunkan hipertermi pada asuhan keperawatan anak dengan demam berdarah dengue di Ruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode:  Desain yang digunakan adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus. Subjek penelitian adalah 2 pasien dengan demam berdarah dengue. Penelitian ini dilakukan di Ruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tanggal 26-28 April 2022. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Analisa data dilakukan dengan membandingkan antara teori dengan data yang ditemukan pada pasien. Hasil: Hasil penelitian didapatkan dari pasien 1 dengan keluhan demam tinggi, Sebelum dilakukan kompres hangat suhu tubuh 390C. Setelah dilakukan kompres 36,40C. Pada pasien 2 dengan keluhan demam tinggi, Sebelum dilakukan kompres hangat suhu tubuh 38,8 ͦ C. Setelah dilakukan kompres 36,4 ͦ C.  Terdapat pengaruh kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien demam berdarah dengue. Saran: Diharapkan kepada pelayanan kesehatan untuk memberikan edukasi yang baik kepada orang tua pasien dalam penerapan kompres hangat sesuai dengan standar operasional prosedur pada anak yang mengalami hipertermi. Kata Kunci : Kompres Hangat, Hipertermi,  Demam Berdarah Dengue.
PENERAPAN SLOW DEEP BREATHING EXERCISE UNTUK MENGURANGI NYERI AKUT PADA PASIEN HIPERTENSI Nopianti, Nopianti; Sunarmi, Sunarmi; Delina, Susanti; Arisandy, Widya
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 10, No 1: Februari 2025 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v10i1.1314

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi ditandai dengan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg. Slow deep breating tindakan keperawatan mengajarkan klien cara nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri, juga meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Tujuan:  Melakukan penerapan slow deep breathing exercise dengan nyeri akut pada pasien hipertensi. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi Penerapan slow deep breating exercise dengan nyeri akut pada pasien hipertensi. Sampel penelitian berjumlah 2 orang dengan membandingkan pasien 1 dan 2 dengan keluhan nyeri kepala pada pasien hipertensi. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 28 - 30 Mei 2024 di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2024. Hasil: Didapatkan evaluasi pasien I dan II dengan masalah nyeri akut terlihat perubahan perkembangan keperawatan setelah dilakukan penerapan slow deep breathing exercise selama 3 hari pada pasien I dengan skala nyeri dari 7 menjadi 2, dan pasien II dengan skala nyeri dari 6 menjadi 2 terjadi penurunan skala nyeri yang terlihat setelah dilakukan penerapan slow deep breathing exercise tersebut. Saran: dalam Pelayanan kesehatan agar mengadakan pelatihan edukasi  penerapan slow deep breathing exercise oleh tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan secara rutin dan terjadwal pada kasus hipertensi untuk mengatasi nyeri akut pasien. Kata Kunci: Terapi Slow Deep Breathing, Exercise, Nyeri akut, Hipertensi
PENERAPAN PURSED LIP BREATHING PADA PASIEN ASMA DENGAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF Nopianti, Nopianti; Delina, Susanti; Arisandy, Widya; Khoirin, Khoirin
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 10, No 2: Agustus 2025 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v10i2.1418

Abstract

Latar Belakang: Asma masalah kesehatan banyak ditemukan di masyarakat dan memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Faktor penyebab asma dikarenakan alergi terhadap udara dingin, panas, asap, debu, bulu, atau karena gangguan psikis, alergi ini biasanya bersifat menurun atau faktor gen. Tujuan: Mengetahui pengaruh penerapan pursed lip breathing untuk mengatasi pola nafas tidak efektif pada pasien asma. Metode: Jenis penelitian deskriptik analitik studi kasus mengekplorasi penerapan pursed lip breathing menurunkan sesak napas pasien asma. Penelitian Pasien pertama 05 Juni 2024, Pasien kedua 07 Juni 2024, dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Muhammadiyah palembang Tahun 2024. Analisa data observasi, dokumentasi, diinterprestasikan dan dibandingkan teori ada. Pengolahan data wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, impelementasi tindakan keperawatan, kepustakaan serta studi dokumentasi. Etika penelitian ini menjaga kerahasian objek yang diteliti setiap informasi yang didapat. Hasil: Setelah dilakukan penelitian 1x pertemuan intervensi terjadi penurunan sesak napas setelah dilakukan terapi Pursed Lip Breathing. Pada pasien I sesak napas berkurang dari 28x/ menit menjadi 22x/ menit. Sedangkan pada pasien II sesak napas 26x/ menit menjadi 22x/ menit. Saran: Diharapkan penerapan pursed lip breathing dapat digunakan dalam metode menurunkan sesak napas pada pasien Asma di Rumah Sakit oleh tenaga kesehatan khususnya perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat sebagai therapy non farmakologi. Kata Kunci: Pursed Lip Breathing, Pola Nafas Tidak Efektif, Asma