Bambu merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang mempunyai nilai manfaat yang besar namun masih mengalami permasalahan dengan umur bambu yang sangat pendek dibandingkan dengan kayu, karena keawetan bambu masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas pengawetan bambu pering dan bambu petung hitam sebagai bahan baku konstruksi pengganti kayu dengan metode pengawetan asap cair dan perebusan boraks. Tahapan penelitian dimulai dari penyiapan 2 jenis bambu (pembersihan dan pemotongan), penyiapan bahan pengawet bambu (larutan garam-asap cair dan boraks), pengujian mutu bambu tahan lama (uji retensi). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mutu pengawetan bambu Pering menggunakan bahan pengawet asap cair lebih baik dibandingkan dengan bambu Betung Hitam yaitu secara keseluruhan memenuhi standar SNI 01-5010-1-1999 untuk digunakan dalam konstruksi.