Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi calon guru terhadap pembelajaran berorientasi STEM pada program studi Tadris Matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Subjek penelitian sebanyak 30 orang. Selain peneliti sebagai instrument utama peneliti juga menggunakan instrumen wawancara semi terstruktur dan angket. Adapun angket yang berisi 24 pernyataan positif dan negatif. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa subjek dengan kategori persepsi positif beranggapan bahwa pembelajaran STEM sangat memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan pengetahuan, mengasah kemampuan berpikir kritis, mengasah kreatifitas dan menumbuhkan kepekaan peserta didik terhadap lingkungan disekitarnya yang bisa dirasakan oleh peserta didik serta sesuai dengan perkembangan abad ke-21. Selain itu, peserta didik juga akan lebih cepat memahami beberapa konsep matematika yang diterapkan pada proyek STEM seperti konsep geometri, kesebangunan, dan operasi hitung. Walaupun kemungkinan masalah yang muncul bisa saja terjadi akan tetapi itu semua tidak menjadi penghalang. Sedangkan menurut subjek dengan kategori persepsi negatif beranggapan bahwa walaupun pembelajaran STEM memiliki banyak manfaat akan tetapi tidak semua siswa dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Selain itu, tidak semua peserta didik bisa langsung memahami semua konsep matematika yang diterapkan dalam proyek STEM. Seperti penerapan konsep geometri dan operasi hitung peserta didik lebih dominan memahami konsep operasi hitung di bandingkan dengan konsep geometri. Kemudian kemungkinan masalah yang muncul dalam pembelajaran STEM bisa saja dicari solusinya tetapi hanya pembelajaran STEM yang sederhana.