Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kesehatan

Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Kelainan Genetik dan Cara Pencegahannya Ambarwati, Ambarwati; Pujiati, Eny; Pramudaningsih, Icca Narayani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i4.393

Abstract

Insiden dan prevalensi penyakit yang ditularkan secara genetik bervariasi berdasarkan kelompok etnis, wilayah geografis, atau jenis kelamin. Angka kejadian penyakit genetik sebesar 58 per 1.000 kelahiran, sedangkan di Indonesia sebesar 5-15%. Kelainan kromosom seperti Down syndrome (trisomi 21) merupakan kelainan yang paling sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 kelahiran dan lebih sering terjadi pada ibu hamil di atas 35 tahun. Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kelainan genetik dan cara pencegahannya. Pendidikan kesehatan ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, pretes dan posttes. Pengetahuan peserta mengenai kelainan genetik dan cara pencegahannya meningkat, hal ini dapat diketahui melalui hasil pre-post peserta pendidikan kesehatan. Mayoritas responden mengalami kenaikan nilai post test yaitu 30 orang (100% peserta). Peserta mampu menunjukkan kelainan genetik dan pencegahannya yang benar. Upaya kesehatan anak merupakan setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan anak dalam bentuk pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan rehabilitasi kesehatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Antusiasme siswa/remaja dengan penyuluhan tentang penyakit genetika serta cara pencegahannya, menunjukkan bahwa remaja membutuhkan wawasan dan bimbingan tentang berbagai penyakit yang sedang berkembang saat ini serta cara pencegahannya. Remaja memerlukan wawasan dan pengetahuan tentang pola hidup sehat, sumber penyakit dan zat yang berbahaya di sekitar mereka yang mengancam kesehatan dirinya dan anak keturunannya. Perlunya menjaga makanan yang sehat, istirahat yang cukup, menghindari dan menyelesaikan yang berhubungan dengan stress, serta jauhi asap rokok atau polusi. Peserta kegiatan pendidikan kesehatan peningkatan pengetahuan remaja tentang kelainan genetik dan cara pencegahannya memahami materi yang disampaikan dengan baik.
Paket Sayang Ibu Hamil dengan Tindakan Pivadu (Pemeriksaan, Menu Diit, Vitamin, Aktivitas Fisik, Dukungan Keluarga) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jepang Pramudaningsih, Icca Narayani; Ambarwati, Ambarwati; Pujiati, Eny; Sari, Lia Marlinda; Yuliana, Maya; Safitri, Niken Ayu Anggun
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.372

Abstract

Kehamilan adalah pembuahan atau penyatuan sperma dan sel telur dan diikuti dengan implantasi. Serangkaian peristiwa yang dimulai dengan pembuahan berkembang menjadi janin cukup bulan dan diakhiri dengan persalinan, seorang wanita akan mengalami perubahan fisik dan psikologisnya sendiri. Kualitas pelayanan medis (pemeriksaan kehamilan) ibu hamil mempengaruhi kesehatan ibu dan janin serta ibu setelah melahirkan. Pentingnya program yang mendukung Kesehatan ibu selama kehamilan melalui program PIVADU (Pemeriksaan, Menu Diit, Vitamin, Aktifitas Fisik, Dukungan Keluarga). Program PIVADU membutuhkan Kerjasama dengan keluarga terdekat karena selama kehamilan ibu membutuhkan pemeriksaan yang teratur, makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi untuk dirinya sendiri dan janin yang dikandung, aktifitas fisik yang tepat dan support luarga selama menjalani masa kehamilan dan menghadapi persalinan. Karena kualitas fisik dan psikologis anak sebagian ditentukan oleh karakteristik fisik dan psikologis ibu selama masa kehamilan.  
Pelatihan Penyusunan Dan Pengolahan Menu Serta Penyajian Makanan Sehat Untuk Mencegah Stunting di Desa Lokus Stunting Ambarwati, Ambarwati; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Fitriana, Vera; Nur, Hirza Ainin; Jamaludin, Jamaludin; Pramudaningsih, Icca Narayani; Pujiati, Eny; Purwandari, Nila Putri; Fitrianingsih, Sri; Nafiah, Lutfiana Nurulin; Hidayati, Rakhmi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.369

Abstract

Stunting merupakan gangguan kurangnya gizi secara kronis dan kondisi gagal tumbuh pada balita dengan hasil pemeriksaan tinggi badan lebih rendah (pendek) dibandingkan dengan balita seusianya. Asupan gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh anak dalam jangka waktu lama dan berulang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pada anak. Keterlambatan pertumbuhan atau gagal tumbuh pada anak adalah suatu kombinasi dari malnutrisi energi, protein, dan defisiensi dari zat mikro yang dimulai dari janin sampai anak berusia dua tahun. Angka terjadinya stunting pada janin sampai anak usia dua tahun sehingga menjadikan angka kesakitan dan kematian bayi meningkat, sistem imun anak menurun, dan penderita sering mengalami kondisi tubuh yang mudah sakit, postur tubuh yang tidak maksimal sehingga tingkat produktivitas yang rendah di saat dewasa. Tujuan pengabdian masyarakat dengan pelatihan tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga di 11 desa lokus stunting dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi pretest dan posttes serta praktik dalam penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Hasil pengabdian masyarakat pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga memberikan manfaat bagi peningkatan pengetahuan warga desa dalam pencegahan stunting. Peserta pelatihan mampu menunjukkan menu sehat dalam pencegahan stunting yang benar. Hal ini dapat diketahui pada saat proses pelatihan terbukti banyak peserta antusias memperagakan penyajian menu sehat keluarga untuk pencegahan stunting yang benar. Hasil post test menunjukkan ada peningkatan pengetahuan peserta pelatihan. Peserta juga memiliki semangat yang tinggi ditunjukkan dengan adanya tanya jawab dan aktif bertanya kepada narasumber tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga meningkatkan pengetahuan peserta dalam pencegahan stunting (p value=0,000).
Edukasi Pencegahan Stunting Pada Ibu Balita di Posyandu Dahlia Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Listyarini, Anita Dyah; Pujiati, Eny; Mubaroq, Muhammad Husni; Arsy, Gardha Rias; Rahmawaty, Annis; Wijaya, Hasty Martha; Pratiwi, Yulia; Palupi, Dian Arsanti; Setyoningsih, Heni; Sugiarti, Lilis; Yudanti, Gendis Purno; Susiloningrum, Dwi; Fitrianingsih, Sri; Hidayati, Rahmi; Sari, Dessy Mugita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.418

Abstract

Masalah stunting di Indonesia merupakan salah satu ancaman yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat. Para pemerintah sudah menanggulangi terjadinya stunting pada balita di Indonesia dengan menargetkan program penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Tujuan: Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan mengerti tentang stunting dan cara mengatasinya. Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab mengenai Pencegahan Stunting pada Balita. Hasil : Pendidikan Kesehatan dengan melakukan penyuluhan merupakan intervensi yang tepat dilakukan pada orang tua balita karena akan memberikan pola pikir yang baik yang berdampak pada setiap pengambilan keputusan dan dalam berperilaku. Pembahasan: Audien yang hadir dalam acara ini ada 20 orang anak balita beserta orang tuanya, audien tampak responsif dan aktif dalam berdiskusi saat penyuluhan berlangsung. Simpulan: Ada perbedaan hasil pre test dan post test jawaban pertanyaan peserta mengenai pengertian stunting, penyebab stunting, tanda dan gejala stunting, dampak stunting, pencegahan stunting.