Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Rimbang (Solanum torvum Swartz) terhadap Bakteri Staphylococcus aures, Escherichia coli dan Jamur Candida albicans Nilda Lely
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.628 KB)

Abstract

Daun rimbang secara tradisional telah digunalan untuk pengobatan, salah satunya digunakan untuk penyakit kulit. Telah dilakukan uji aktifitas antimikroba dari ekstrak daun rimbang (Solanum torvum Swartz) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan jamur Candida albicans. Ekstraksi daun rimbang dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut etanol. Uji aktifitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar dengan menggunakan kertas cakram sebagai media difusi. Pengujian aktivitas antimikroba menggunakan berbagai variasi konsentrasi yaitu konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, dan 3,15%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun rimbang mempunyai aktifitas antimikroba terhadap bakteri Esherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan jamur Candida albicans ATCC 01231.
Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun dan Batang Nilam (Pogostemon cablin Benth) Muhammad Fauzi; Nilda Lely
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.123 KB)

Abstract

Telah dilakukan pemisahan minyak atsiri dari daun dan batang nilam (Pogostemon cablin Benth) dengan menggunakan metode destilasi uap air. Karakterisasi komponen senyawanya menggunakan metode KG-SM serta uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar. Hasil karakterisasi minyak atsiri dari daun dan batang nilam didapat 10 puncak yaitu patchouli alkohol (48,06%), δ guaiene (18,24%), α guaiene (13,14%), α patchoulene (6,49%), seychellene (5,85%), β caryophyllene (3,01%), azulene (2,66%), β patchoulene (1,24%), β elemene (0,96%), dan α humulene (0,34%). Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan 5 variasi konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Pengujian dilakukan terhadap tiga mikroba yang berbeda yaitu Streptococcus mutans ATCC 31987, Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 dan Candida albicans ATCC 01231. Minyak atsiri dari daun dan batang nilam mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan diameter hambat terbesar diberikan pada konsentrasi 50 % sebesar 19,1 mm, sedangkan terhadap Streptococcus mutans dan Candida albicans tidak memperlihatkan adanya aktivitas antimikroba.
Formulasi Tablet Sistem Floating Ranitidin HCl menggunakan Polimer Kombinasi HPMC dan Pektin Yenni Sri Wahyuni; Nilda Lely; Septia Oktariani
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.792 KB)

Abstract

Sediaan tablet mengapung merupakan salah satu bentuk dari sistem penghantaran obat tertahan dilambung yang bertujuan untuk memperpanjang waktu tinggal obat didalam lambung. Prinsip sediaan tertahan dilambung dapat digunakan untuk meningkatkan efikasi ranitidin HCl dalam mengobati penyakit lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sediaan tablet mengapung dengan menggunakan HPMC dan pektin sebagai matriks atau polimer. HPMC dan pektin sebagai matriks atau polimer dalam sediaan tablet mengapung dengan ranitidin HCl sebagai model obat. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dalam 3 formula kombinasi HPMC dan pektin dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 30 mg/tablet dan 20 mg/tablet (F1), 25 mg/tablet dan 25 mg/tablet (F2), 20 mg/tablet dan 30 mg/tablet (F3) dengan zat tambahan PVP, Avicel PH 102 (MCC), natrium bikarbonat, Mg stearat. Tablet dihasilkan diuji sifat fisik tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kadar zat aktif, uji floating dan disolusi mendapatkan konsentrasi optimum dari tablet formula 1 yaitu menghasilkan tablet dapat bertahan mengapung selama 17 jam sampai 24 jam. Uji pelepasan ranitidin HCl dilakukan secara in vitro menggunakan alat tipe 2 (dayung) dengan kecepatan pengadukan 50 rpm dalam medium HCl 0,1 N sebanyak 900 ml pada suhu 37 ℃ ± 0,5 selama 8 jam. Formula tablet ranitidin HCl dengan komposisi 200 mg. Effisiensi disolusi dari tablet formula 1 adalah 78,19 %.