Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal

Pertanian Perkotaan Dengan Teknologi Akuaponik Dan Hidroponik Di Kelurahan Galur Paramitha Wirdani Ningsih Marlina; Damelya Patricksia Dampang; Alsuhendra Alsuhendra
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 6, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i4.2802

Abstract

Urban farming is a gardening activity that uses the home yard and can still be done even if the land is small/limited. RW 06 Galur Subdistrict is in an area of Central Jakarta which is relatively densely populated, where it is not possible to carry out gardening activities. Hydroponics and aquaponics are solutions to the problem of limited land. This activity aims to introduce, train and assist the public about hydroponic and aquaponic technology. This activity was carried out centrally at the Ceria Command RPTRA, RW 06 Galur Village in collaboration with Working Group 3 Galur Village from August – October 2023. The equipment used included 2 sets of hydroponic frames with a total of 196 holes and 1 set of aquaponic frames with 156 holes. The activity stages start with introducing tools and vegetable seeds, sowing together, monitoring, harvesting with residents, and evaluation. During the activity, vegetables were successfully harvested 3 times with yields of 12 kg per cycle, and 7 kg of catfish were successfully harvested. Some of the harvest is given to residents and stunted toddlers, and the other part is sold to be managed again by the RPTRA.           Keywords: Aquaponics; Hydroponics; Urban Agriculture Abstrak: Pertanian perkotaan atau dikenal sebagai urban farming merupakan kegiatan berkebun dengan memanfaatkan pekarangan rumah dan tetap bisa dilakukan walaupun lahan sempit/terbatas. RW 06 Kelurahan Galur berada di daerah Jakarta Pusat yang tergolong padat penduduk, dimana tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan berkebun. Hidroponik dan akuaponik merupakan solusi untuk permasalah keterbatasan lahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan, melatih dan mendampigi masyarakat tentang teknologi hidroponik dan akuaponik. Kegiatan ini dilakukan secara terpusat di RPTRA Komando Ceria, RW 06 Kelurahan Galur bekerja sama dengan Pokja 3 Kelurahan Galur dari bulan Agustus – Oktober 2023. Alat yang digunakan meliputi 2 set rangka hidroponik dengan total 196 lubang dan 1 set rangka akuaponik dengan 156 lubang. Tahapan kegiatan dimulai dari pengenalan alat dan bibit sayur, menyemai bersama, monitoring, panen bersama warga, dan evaluasi. Selama kegiatan berlangsung sayuran berhasil di panen sebanyak 3 kali dengan hasil panen menghasilkan 12 kg per siklus, dan ikan lele berhasil di panen sebanyak 7 kg. Sebagian hasil panen diberikan untuk warga dan balita stunting, dan sebagian lainnnya dijual untuk dikelola kembali oleh RPTRA.  Kata kunci: akuaponik; hidroponik; pertanian perkotaan
Bahaya Sering Mengonsumsi Mie Instan Pada Remaja Di Sma Santo Lukas Penginjil Jakarta Utara Cahya, Aloysius Prima; Jati, Mateus Bagas Nugroho; Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Rasmada, Sada; Dampang, Damelya Patricksia; Wulandari, Agnes Maharani Puji
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 7, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i3.3215

Abstract

Healthy behavior is related to efforts to maintain and improve health. One of the healthy behaviors is eating with a balanced menu. A healthy consumption pattern must be applied to meet daily nutrition. The provision of special education to adolescents is expected to be able to provide knowledge, especially about nutritious food. Activities to provide education about nutritious food and nutritious food categories, Health Education about the benefits of nutritious food, Health Education about the recommendation to consume instant noodles, and Health education about the dangers of consuming excessive amounts of instant noodles to 33 respondents. The method used is the test work before and after the intervention. The delivery of material using the media continued with questions and answers from the presenters. The data results showed that the level of knowledge before the intervention was 15.2% and after the intervention showed an increase of 54.5%. The purpose of providing this education is expected that respondents will not only understand but also be able to apply it in their personal and family habits.Keywords: instant noodles; balanced nutrition; msg Abstrak: Perilaku sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Salah satu perilaku sehat adalah makan dengan menu seimbang. Pola konsumsi yang sehat harus diterapkan untuk dapat memenuhi nutrisi sehari-hari. Pemberian edukasi khusus kepada remaja diharapkan mampu memberikan pengetahuan khususnya tentang makanan yang bergizi. Kegiatan pemberian edukasi mengenai makanan bergizi dan kategori makanan bergizi, Pendidikan Kesehatan tentang manfaat makanan bergizi, memberikan Pendidikan Kesehatan tentang anjuran mengonsumsi mie instan, memberikan edukasi Kesehatan tentang bahaya mengonsumsi mie instan dalam jumlah yang berlebih kepada 33 responden. Metode yang digunakan yaitu pengerjaan test sebelum dan sesudah intervensi. Penyampaian materi dengan menggunakan media dan dilanjutkan dengan tanya jawab dari pemateri. Hasil data menunjukkan bahwa Tingkat pengetahuan sebelum diberikan intervensi 15,2% dan setelah dilakukan intervensi menunjukan peningkatan sebesar 54,5%. Tujuan dari pemberian edukasi ini diharapkan responden tidak hanya mengerti, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kebiasaan pribadi maupun keluarga.Kata kunci: gizi seimbang; mie instan; msg
Peningkatan Pengetahuan Siswa SMK Jurusan Tata Boga tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Rasmada, Sada; Jati, Mateus Bagas Nugroho; Wulandari, Agnes Maharani Puji; Dampang, Damelya Patricksia; Miensugandhi, Aloysius Prima
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 8, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i3.3799

Abstract

Food Additives (BTP) are materials added to food to affect the taste, color, aroma, shape and properties of a food product, as well as maintain or improve nutritional value, inhibit food damage, maintain food freshness, improve food appearance. Vocational high school students majoring in culinary arts often use BTP for food products. This activity aims to improve students' knowledge about BTP at SMKN 33 Jakarta. The theme raised is ACETATE: Observe Carefully Food Additives that are Safe for the Body. The number of participants involved was 56 students. The series of activities began with a pretest, presentation of materials, discussion, games and posttest. The materials provided include; session 1: understanding and types of BTP, session 2: BTP that is safe to use and dangerous, session 3: characteristics of foods that use dangerous BTP and the impact of BTP on the body. The method used was counseling using powerpoint. The results of student knowledge before and after participating increased in the good category by 78.6%. It was seen that 41 students had an increase in knowledge scores on the posttest.Keywords: Food additives; nutrition education; adolescent  Abstrak: Jurusan tata boga merupakan salah satu jurusan SMK yang saat ini mulai berkembang sesuai dengan kebutuhan dan minat. Siswa SMK jurusan tata boga sering mempergunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) untuk membuat produk makanannya. Berdasarkan hasil pengamatan awal dan diskusi dengan guru SMKN 33, ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum terpapar banyak mengenai BTP alami dan sintesis, serta belum terbiasa membaca label pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan siswa tentang BTP di SMKN 33 Jakarta. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 56 siswa. Adapun rangkaian kegiatan dimulai dengan pretest, pemaparan materi dengan ceramah, lalu dilanjutkan dengan diskusi, games dan posttest. Materi mencakup pengertian dan jenis BTP, BTP yang aman dan berbahaya, ciri makanan dengan BTP berbahaya, serta dampaknya bagi tubuh. Media yang digunakan dengan penyuluhan menggunakan powerpoint. Hasil yang diperoleh yaitu sebelum edukasi, sebanyak 25% siswa berada pada kategori pengetahuan baik, dan setelah edukasi, jumlah tersebut meningkat menjadi 78,6%. Selain itu, 41 siswa mengalami peningkatan nilai pengetahuan pada saat posttest.Kata kunci: Bahan tambahan pangan; edukasi gizi; remaja
Pertanian Perkotaan Dengan Teknologi Akuaponik Dan Hidroponik Di Kelurahan Galur Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Dampang, Damelya Patricksia; Alsuhendra, Alsuhendra
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 6 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i4.2802

Abstract

Urban farming is a gardening activity that uses the home yard and can still be done even if the land is small/limited. RW 06 Galur Subdistrict is in an area of Central Jakarta which is relatively densely populated, where it is not possible to carry out gardening activities. Hydroponics and aquaponics are solutions to the problem of limited land. This activity aims to introduce, train and assist the public about hydroponic and aquaponic technology. This activity was carried out centrally at the Ceria Command RPTRA, RW 06 Galur Village in collaboration with Working Group 3 Galur Village from August – October 2023. The equipment used included 2 sets of hydroponic frames with a total of 196 holes and 1 set of aquaponic frames with 156 holes. The activity stages start with introducing tools and vegetable seeds, sowing together, monitoring, harvesting with residents, and evaluation. During the activity, vegetables were successfully harvested 3 times with yields of 12 kg per cycle, and 7 kg of catfish were successfully harvested. Some of the harvest is given to residents and stunted toddlers, and the other part is sold to be managed again by the RPTRA.           Keywords: Aquaponics; Hydroponics; Urban Agriculture Abstrak: Pertanian perkotaan atau dikenal sebagai urban farming merupakan kegiatan berkebun dengan memanfaatkan pekarangan rumah dan tetap bisa dilakukan walaupun lahan sempit/terbatas. RW 06 Kelurahan Galur berada di daerah Jakarta Pusat yang tergolong padat penduduk, dimana tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan berkebun. Hidroponik dan akuaponik merupakan solusi untuk permasalah keterbatasan lahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan, melatih dan mendampigi masyarakat tentang teknologi hidroponik dan akuaponik. Kegiatan ini dilakukan secara terpusat di RPTRA Komando Ceria, RW 06 Kelurahan Galur bekerja sama dengan Pokja 3 Kelurahan Galur dari bulan Agustus – Oktober 2023. Alat yang digunakan meliputi 2 set rangka hidroponik dengan total 196 lubang dan 1 set rangka akuaponik dengan 156 lubang. Tahapan kegiatan dimulai dari pengenalan alat dan bibit sayur, menyemai bersama, monitoring, panen bersama warga, dan evaluasi. Selama kegiatan berlangsung sayuran berhasil di panen sebanyak 3 kali dengan hasil panen menghasilkan 12 kg per siklus, dan ikan lele berhasil di panen sebanyak 7 kg. Sebagian hasil panen diberikan untuk warga dan balita stunting, dan sebagian lainnnya dijual untuk dikelola kembali oleh RPTRA.  Kata kunci: akuaponik; hidroponik; pertanian perkotaan
Peningkatan Pengetahuan Dan Praktik Ibu Balita Tentang Komposisi Dan Informasi Nilai Gizi Makanan Kemasanan Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Rasmada, Sada; Wulandari, Agnes Maharani Puji; Miensugandhi, Aloysius Prima Cahya; Dampang, Damelya Patricksia; Jati, Mateus Bagas Nugroho
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 7 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i2.3204

Abstract

Public awareness and ability to read food labels is still very low. A National Consumer Protection Agency survey stated that 6.7% of people in Indonesia pay attention to the completeness of food labels. One of the Messages of Balanced Nutrition is reading food labels. S1 Nutrition Study Program STIK Sint Carolus together with Nutritionists from the Galur Supporting Community Health Center provided counseling to mothers of toddlers on the topic "Let's Check the Coins (Composition and Nutritional Value Information) on Food Packaging" to 20 mothers of toddlers who visited the Posyandu. Counseling participants are given an identity and pretest form to fill out. The first session included material on definitions and food labels, and the second session provided material on how to read composition and nutritional value information. The third session involved practicing reading packaged food and conducting questions and answers and filling in the posttest form. After 3 days of providing material, monitoring and evaluation was carried out via Whatsapp. Based on the results of statistical analysis, 55% of mothers were classified as lacking knowledge during the pretest. However, it increased after nutrition education was carried out to 95% of mothers who were classified as well informed. The results of the Wilcoxon analysis show that there is a difference in knowledge between before and after counseling with p-value = 0.007. The results of monitoring and evaluation from 5 mothers, 100% of mothers had paid attention to food labels on packaging, especially composition and nutritional information. There has been a change in practice in reading food labels. Keywords: food labels; knowledge; nutrition information; nutrition counseling
Bahaya Sering Mengonsumsi Mie Instan Pada Remaja Di Sma Santo Lukas Penginjil Jakarta Utara Cahya, Aloysius Prima; Jati, Mateus Bagas Nugroho; Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Rasmada, Sada; Dampang, Damelya Patricksia; Wulandari, Agnes Maharani Puji
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 7 No. 3 (2024): Juli 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i3.3215

Abstract

Healthy behavior is related to efforts to maintain and improve health. One of the healthy behaviors is eating with a balanced menu. A healthy consumption pattern must be applied to meet daily nutrition. The provision of special education to adolescents is expected to be able to provide knowledge, especially about nutritious food. Activities to provide education about nutritious food and nutritious food categories, Health Education about the benefits of nutritious food, Health Education about the recommendation to consume instant noodles, and Health education about the dangers of consuming excessive amounts of instant noodles to 33 respondents. The method used is the test work before and after the intervention. The delivery of material using the media continued with questions and answers from the presenters. The data results showed that the level of knowledge before the intervention was 15.2% and after the intervention showed an increase of 54.5%. The purpose of providing this education is expected that respondents will not only understand but also be able to apply it in their personal and family habits.Keywords: instant noodles; balanced nutrition; msg Abstrak: Perilaku sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Salah satu perilaku sehat adalah makan dengan menu seimbang. Pola konsumsi yang sehat harus diterapkan untuk dapat memenuhi nutrisi sehari-hari. Pemberian edukasi khusus kepada remaja diharapkan mampu memberikan pengetahuan khususnya tentang makanan yang bergizi. Kegiatan pemberian edukasi mengenai makanan bergizi dan kategori makanan bergizi, Pendidikan Kesehatan tentang manfaat makanan bergizi, memberikan Pendidikan Kesehatan tentang anjuran mengonsumsi mie instan, memberikan edukasi Kesehatan tentang bahaya mengonsumsi mie instan dalam jumlah yang berlebih kepada 33 responden. Metode yang digunakan yaitu pengerjaan test sebelum dan sesudah intervensi. Penyampaian materi dengan menggunakan media dan dilanjutkan dengan tanya jawab dari pemateri. Hasil data menunjukkan bahwa Tingkat pengetahuan sebelum diberikan intervensi 15,2% dan setelah dilakukan intervensi menunjukan peningkatan sebesar 54,5%. Tujuan dari pemberian edukasi ini diharapkan responden tidak hanya mengerti, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kebiasaan pribadi maupun keluarga.Kata kunci: gizi seimbang; mie instan; msg
Peningkatan Pengetahuan Siswa SMK Jurusan Tata Boga tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Rasmada, Sada; Jati, Mateus Bagas Nugroho; Wulandari, Agnes Maharani Puji; Dampang, Damelya Patricksia; Miensugandhi, Aloysius Prima
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 8 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i3.3799

Abstract

Food Additives (BTP) are materials added to food to affect the taste, color, aroma, shape and properties of a food product, as well as maintain or improve nutritional value, inhibit food damage, maintain food freshness, improve food appearance. Vocational high school students majoring in culinary arts often use BTP for food products. This activity aims to improve students' knowledge about BTP at SMKN 33 Jakarta. The theme raised is ACETATE: Observe Carefully Food Additives that are Safe for the Body. The number of participants involved was 56 students. The series of activities began with a pretest, presentation of materials, discussion, games and posttest. The materials provided include; session 1: understanding and types of BTP, session 2: BTP that is safe to use and dangerous, session 3: characteristics of foods that use dangerous BTP and the impact of BTP on the body. The method used was counseling using powerpoint. The results of student knowledge before and after participating increased in the good category by 78.6%. It was seen that 41 students had an increase in knowledge scores on the posttest.Keywords: Food additives; nutrition education; adolescent  Abstrak: Jurusan tata boga merupakan salah satu jurusan SMK yang saat ini mulai berkembang sesuai dengan kebutuhan dan minat. Siswa SMK jurusan tata boga sering mempergunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) untuk membuat produk makanannya. Berdasarkan hasil pengamatan awal dan diskusi dengan guru SMKN 33, ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum terpapar banyak mengenai BTP alami dan sintesis, serta belum terbiasa membaca label pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan siswa tentang BTP di SMKN 33 Jakarta. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 56 siswa. Adapun rangkaian kegiatan dimulai dengan pretest, pemaparan materi dengan ceramah, lalu dilanjutkan dengan diskusi, games dan posttest. Materi mencakup pengertian dan jenis BTP, BTP yang aman dan berbahaya, ciri makanan dengan BTP berbahaya, serta dampaknya bagi tubuh. Media yang digunakan dengan penyuluhan menggunakan powerpoint. Hasil yang diperoleh yaitu sebelum edukasi, sebanyak 25% siswa berada pada kategori pengetahuan baik, dan setelah edukasi, jumlah tersebut meningkat menjadi 78,6%. Selain itu, 41 siswa mengalami peningkatan nilai pengetahuan pada saat posttest.Kata kunci: Bahan tambahan pangan; edukasi gizi; remaja